Bonus Chapter [Jira - Finally (2/2)]

14.7K 999 150
                                    

Tak ingin membuang waktu lebih banyak, Taehyung segera menepi agar para medis itu bisa langsung membawa Ara. Keluar dari macet dan berlari di pinggiran jalan depan jejeran toko-toko menjadi pilihan mereka. Orang-orang bahkan ikut menatap aneh ke arah mereka. Bagaimana tidak, seorang wanita hamil tampak dilarikan dengan tandu di pinggir jalan. Taehyung dan Jian tampak ikut berlari juga di belakang mengikutinya.

Jarak taksi Ara yang ternyata hampir di penghujung macet membuat mereka harus berlari hampir 2 km lebih, hingga sampai di sumber kemacetan di mana kecelakaan itu terjadi. Ambulans tampak sudah menanti kedatangan mereka. Ara segera dinaikkan ke ranjang khusus itu sebelum dinaikkan ke dalam ambulan. Taehyung dan Jian pun ikut masuk dan ambulans mulai melaju dengan kecepatan cukup tinggi.

"Genggam tangan istri anda lebih baik," ujar pekerja medis yang tengah menyiapkan oksigen untuk Ara.

Tak ingin berdebat dengan status yang salah itu membuat Taehyung langsung menggengam tangan Ara kuat. Namun, Ara malah terkekeh menahan tawanya seraya berucap, "Di-dia bu-bukan suamiku."

Terdengar jelas Ara merintih kesakitan di sana, bernapas saja sudah sangat sulit sekarang.

"Kau ini! Masih bisa tersenyum di situasi seperti ini!" geram Taehyung yang lebih menyiratkan kekhawatiran di sana dibanding kesal.

Kini alat bantu napas yang menyalurkan oksigen sudah berada di wajahnya, ia sedikit bisa merasa lebih baik di sana. Walaupun rasa sakitnya sama sekali tak terobati dan malah semakin memuncak.

Getaran pada ponselnya yang sedari tadi masih digenggam pun ia gerakkan perlahan, ia tak mampu mengangkatnya di saat tangan dan kakinya sudah hampir mati rasa saat ini.

Jian yang melihat layar ponsel Ara pun langsung mengangkat panggilan dari Jimin itu. Terdengar cukup panik Jimin di sana, hingga Jian menjelaskan bahwa Ara tengah dalam perjalanan dan akan segera sampai. Namun, Jian menatap Ara yang kini benar-benar bertarung sendiri dalam kesakitannya. Ia memberikan ponsel Ara pada Taehyung dan mengisyaratkan untuk melekatkannya di telinga Ara karena posisi Taehyung yang lebih dekat.

"Ji-Jim ...." Jimin melemas seketika, ia terduduk di kursi tunggu rumah sakit saat mendengar jelas suara Ara yang parau ditambah cukup menggema akibat alat bantu napas yang menutupi bagian mulutnya.

Jimin bahkan bisa mendengar bagaimana rintihan sakitnya Ara, serta bagaimana istrinya itu kesulitan dalam hal bernapas saat ini. Ia memegang kepalanya frustasi dan tak bisa berucap apapun saat ini.

Eunsoo yang berada di sisi kiri Jiminㅡdua bangkuㅡdengan Euntae yang tengah tertidur pulas di pahanya, hanya melihat ekspresi Jimin untuk mengetahui situasi. Ia tidak mungkin menanyainya saat ini.

"Sangat sakit 'kan?" Begitu lembut Jimin bersuara, ia tidak ingin mengejutkan Ara di sana.

Tak ada jawaban terdengar, hanya suara deru napas yang terdengar cukup sulit di setiap tarikannya. Ara bukan tak ingin menjawab, ia hanya kesulitan saat ini.

"Tak apa, tidak usah dijawab. Tak apa ...."

Jimin kembali diam, ia seolah hanya mendengar bagaimana Ara berjuang melawan atas sakitnya di sana.

"Ji-Jim ...."

"Kenapa? Kenapa?" Dengan refleks Jimin langsung merespon panggilan lemah dari Ara itu.

"Ak-aku ... haa ... sa-sangㅡ"

"Aku sangat mencintaimu ... sangat ...." Jimin seolah menggantikan Ara untuk berucap kalimat sakral itu.

"Aku akan menunggumu di sini, baik-baik di jalan," ujar Jimin pelan seolah tengah memberi pesan manis pada Ara.

Panggilan kemudian terputus kala Ara menganggukkan kepalanya menatap Taehyung. Taehyung pun langsung memberikan kembali ponsel itu pada Jian. Sekitar 10 menit setelahnya, ambulans mereka akhirnya sampai di rumah sakit yang menjadi tujuan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang