Chapter 21

14.6K 1.5K 106
                                    

Ara kini tengah duduk di meja kerjanya, menggambar desain produk yang akan ia buat. Namun, sebuah pikiran terus saja menghantuinya. Pertengkarannya dengan Jimin di rumah sakit beberapa waktu yang lalu terus saja menjadi pikiran baginya.

“Apa aku terlalu kasar padanya?” gumam Ara.

Jangan bahas masalah ini lagi, eonni. Jimin oppa sangat membencinya.’ Kalimat itu pun terus menghantuinya.

“Pasti ada masalah pada kekasihnya itu.” gumam Ara lagi.

***

Ara kini tengah berdiri di saping mobilnya di depan sebuah sekolah menengah atas. Ia tampak melihat seluruh siswi yang keluar dari SMA itu.

“Park Jian.” Panggilnya saat melihat orang yang ia cari.

Eoeonni ...” Jian yang terkejut melihat Ara di sekolahnya.

Ara pun langsung membawa Jian masuk ke dalam mobilnya.

“Ada apa sampai kau datang kesini?” tanya Jian langsung.

“Aku tahu masalah ini seharusnya tidak kupertanyakan lagi. Tapi, aku sangat penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Jimin masih berhubungan dengan gadis bernama Hyesoo itu ‘kan?” Ara pun seolah tak ingin membuang-buang waktunya.

“Tidak, Jimin oppa sudah tidak berhubungan lagi dengannya. Lalu, aku sudah katakan jangan ungkit masalah ini lagi. Kalau Jimin oppa tahu, ia tidak akan diam saja.” Jian yang tampak seolah memperingati Ara bahwa tindakannya ini salah.

“Lalu, apa hubungan mereka dulu sudah dekat? Kenapa mereka putus? Setidaknya kau harus menjawab ini agar aku tidak berpikir yang macam-macam dan aku juga bisa tenang.”

Jian menghela napas panjangnya. Ia mengalihkan pandangannya agar tak menatap Ara.

“Aku hanya mengatakan ini sekali saja. Jangan sampai Jimin oppa mengetahui hal ini.“

“Jangan khawatir,” ucap Ara sangat meyakinkan.

“Mereka sangat dekat bahkan sudah sampai memikirkan pernikahan—“

“Lalu, kenapa mereka putus?” Ara yang tampak tak sabar.

“Hyesoo eonni ... sudah meningggal sebelum mereka menikah,” sambung Jian.

“Men—meninggal?” Ara yang cukup terkejut mendengar hal itu.

“Yang bisa kuberi tahu hanya itu. Selebihnya lebih baik kau tanyakan pada Jimin— tidak, lebih baik eonni pura-pura tidak tahu saja.”

“Baiklah. Tapi, satu hal lagi. Dimana makamnya?”

***

Ara memasuki salah satu ruangan krematorium. Saat masuk ke ruangan tersebut, matanya langsung bisa menangkap nama seorang gadis yang ia cari, Jin Hyesoo. Ara pun berjalan mendekat kearah lemari kaca yang menyimpan abu dari gadis tersebut.

Annyeong haseyo.” Sapa Ara menatap foto gadis yang tersenyum ceria disana.

Ara kemudian menempelkan sebuket bunga kecil—di lemari kaca Hyesoo—yang ia bawa tadi.

“Semoga kau suka bunganya.”

Ara kemudian terdiam menatap foto gadis yang umurnya tak jauh beda dengannya itu.

“Ah ... “ Ara yang tampak bingung apa yang harus ia sampaikan pada gadis yang sebenarnya tak ia kenali semasa hidup gadis tersebut.

“Sebenarnya aku juga tidak tahu kenapa aku ingin datang kesini. Tapi ... jika aku tidak datang, hatiku terasa ada yang menganjal.” Ara terus berbicara menatap foto tersebut.

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang