Chapter 39

13.3K 1.4K 167
                                    

"Taehyung mengatakan yang sebenarnya saat wawancara?!" Ara mengulangi apa yang baru saja dikatakan oleh Jimin.

"Hmm ... ia benar-benar tampak mencintai Eunsoo. Sangat terlihat saat wawancara tadi," ucap Jimin seolah kembali mengingat bagaimana Taehyung wawancara tadi.

Ara diam, ia seolah membenarkan bahwa benar Taehyung sangat mencintai Eunsoo.

"Taehyung ... masa muda hanya dihabiskan di dunia hiburan. Ia tidak pernah merasakan hidup layaknya orang biasa. Bahkan merasakan cinta, aku rasa selain di drama ia tidak pernah merasakannya ..."

"... Eunsoo yang merubah dunianya. Selama ini ia hanya dilindungi, dijaga, dan dicintai oleh banyak orang. Tapi ... Eunsoo membuatnya merasakan sebaliknya. Ia jadi tahu bagaimana melindungi, menjaga, dan mencintai seseorang. Hanya Eunsoo-lah yang membuatnya merasakan itu." Jelas Ara panjang lebar.

Jimin terdiam mendengarkan kisah Taehyung dan Eunsoo melalui Ara.

"Kau memilki teman yang sangat baik." Hanya itu yang terlintas di pikiran Jimin sesaat setelah mendengar hal itu.

Ara tersenyum menatap Jimin sembari mengangguk pelan. Jimin yang duduk di sebelah kiri Araㅡdiatas ranjang merekaㅡpun sedikit menarik ujung bibirnya melihat Ara.

"Tapi, wajahmu semakin pucat." Ara yang mulai fokus menatap wajah Jimin.

Jimin malah mengusap keringat dingin yang berada di pelipisnya.

"Kau benar-benar tidak terlihat akan sembuh," ucap Ara khawatir.

"Hanya kelelahan saja."

"Kalau begitu, istirahatlah. Aku akan mengambil obatmu terlebih dahulu." Ara yang hendak bangkit dari duduknya.

"Disini saja, temani aku." Jimin sedikit mendongakkan kepalanya menatap Ara yang sudah setengah berdiri dari ranjangnya.

Ara menatap mata Jimin yang berbinar itu. Ia terlihat seperti anak anjing lucu yang meminta belaian pada majikannya.

Ara pun kembali duduk di ranjangnya. Jimin masih memegang lengan Ara yang tadi ditahannya.

"Berbaringlah, kalau begitu." Ara melepaskan genggaman Jimin pelan dan ditariknya selimut di kakinya.

Jimin pun mengikuti ucapan Ara dan mulai berbaring disebelah Ara yang masih duduk. Ara pun menaikkan selimut mereka hingga sepinggang Jimin.

Setelah memastikan tubuh Jimin tertutup, ia pun berbaring di tempat ia duduk tadi. Matanya lurus menatap mata Jimin.

"Tidurlah ..." lirih Ara lembut menatap Jimin lurus.

Jimin masih membuka matanya menatap Ara. Ia seolah tak ada niat menutup matanya.

"Apa lagi? Tutup matamu," ucap Ara.

"Sungguh, aku ingin menghentikan waktu sekarang ..." lirih Jimin menatap Ara yang sedari tadi hanya menatapnya.

Ara sedikit terkejut mendengar hal itu.

"Jimㅡ"

"... atau bersamamu seperti ini, selamanya." sambung Jimin yang masih setia memberikan kehangatan melalui tatapannya.

"Jiminㅡ"

"Aku tahu, itu tidak mungkin saat ini. Aku hanya mengatakannya saja ... ketulusanku."

Keduanya pun hanya bisa menatap satu sama lain.

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi dan Taehyung sama sekali belum menutup matanya sejak semalam. Bukannya tidak lelah atau tidak mengantuk. Namun, ia hanya tidak bisa saja menidurkan tubuhnya yang lelah ini.

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang