Chapter 47

10.8K 1.3K 208
                                    

"Kita mau kemana?" Tanya Eunsoo sembari menyuapi Taehyung makanan ringan yang baru saja ia buka.

"Taman bermain," jawabnya sembari tetap fokus pada menyetir mobilnya.

"Tiba-tiba?" Eunsoo menolehkan pandangannya terkejut pada Taehyung.

"Hei, kau jika ingin ke sana aku mohon bilang saja. Kenapa harus nonton TV sampai mulutmu tidak bisa ditutup."

"Apa maksudmu? Tapi, kau boleh makan snack seperti ini?"

"Boleh! Jangan mengalihkan pembicaraan!"

Taehyung kemudian menghentikan laju mobilnya dikarenakan lampu lalu lintas berubah warna.

"Aku sudah katakan sebelumnya, kalau kau ingin sesuatu katakan. Mau pergi ke suatu tempat katakan," ucap Taehyung menoleh menatap Eunsoo.

"Aku sudah ingin mengatakannya, tapi ... beberapa minggu terakhir situasi sedang buruk. Aku tidak ingin memperburuknya." Eunsoo akhirnya mengakui hal yang dituduh oleh Taehyung.

Taehyung menghela napasnya menatap Eunsoo yang kini sedikit menunduk.

"Masalahmu selalu itu, memikirkan hal yang seharusnya tak kau pikirkan."

Taehyung menatapnya serius, ia seolah tak main-main akan ucapannya.

"Soo-ya, lihat aku!" Taehyung memegang lengan Eunsoo.

"Aku ini suamimu. Kau pikir untuk apa pernikahan itu? Hanya sekedar hubungan wanita dan lelaki yang mencintai?"

Eunsoo menatapnya sedikit takut.

"Pernikahan itu sesuatu yang kau lakukan berdua. Walaupun kau bisa melakukannya sendiri kau harus lakukan berdua, berbagi rasa, jika satu sakit makanya yang satunya juga."

"Lampunya hijau," ucap Eunsoo pelan.

Taehyung pun kembali fokus dan kembali melajukan mobilnya itu.

"Jangan seperti itu lagi, kau mengerti?" Taehyung yang kini sudah fokus ke arah depan.

"Hm," gumam Eunsoo.

"Aku tidak dengar!"

"Baiklah, aku mengerti."

Taehyung diam sesaat setelah mendengar hal itu.

"Kau beruntung memiliki suami yang peka. Jika saja aku cuek dan tak perduli, aku rasa kau tak akan terurus." Taehyung seolah membanggakan dirinya.

"Cihh ...." Eunsoo memanyunkan bibirnya mendengar hal itu.

***

Jimin dan Ara tampak baru saja menyelesaikan sarapan mereka. Ara sudah hendak membereskan meja makan mereka.

"Siap-siap setelah itu, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." Jimin mendongakkan kepalanya menatap Ara yang sudah berdiri.

"Ke mana?"

"Ikut saja, berpakaianlah yang rapi."

***

Ara tak bisa mengedipkan matanya saat Jimin mulai memakirkan mobilnya di depan sebuah gedung yang tak asing baginya.

"Jimin-ah ...." Ara menoleh ke arah kanan, menatap Jimin dengan sedikit terkejut dan bingung.

Gedung krematorium di mana Hyesoo berada menjadi tempat yang dituju oleh Jimin dan Ara.

"Turunlah," ucap Jimin menarik kedua ujung bibirnya menunjukkan senyuman hangat di sana.

"Park Jimin!" Ara menahan tangan Jimin yang hendak membuka pintu mobil.

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang