Chapter 42

13.2K 1.4K 230
                                    

"Jimin dan Ara bagaimana?" Tanya Eunsoo di ruang tunggu rumah sakit.

"Jimin sedang dilakukan beberapa jahitan di lengannya. Ara masih di dalam menemaninya," ucap Taehyung setelah keluar dari UGD dan duduk di sebelah Eunsoo.

Eunsoo membuang napasnya berat. Sungguh, hari ini adalah hari yang penuh dengan kejutan dan hal mustahil baginya.

"Aku tidak tahu kalau ayah Ara orangnya seperti itu ..." lirih Eunsoo sedikit menunduk menatap lantai rumah sakit.

"Aku sebenarnya tahu kalau Tuan Yoo memang memilki sifat seperti itu. Memanfaatkan orang lain demi kepentingannya. Tapi, aku tidak tahu ia akan sampai seperti ini ..." balas Taehyung yang juga terdengar sangat lelah.

Eunsoo kemudian sedikit memutar tubuhnyaㅡke arah kananㅡmenatap Taehyung.

"Kau tak apa?" Tangan Eunsoo meraih ujung bibir Taehyung yang sedikit robek karena pukulan Tuan Yoo barusan.

"Tak apa ..." Taehyung tersenyum lebar menatap Eunsoo.

Takk ...

Eunsoo memukul pelan dada Taehyung.

"Aku mohon jangan tersenyum jika seperti ini!" Omel Eunsoo dengan sedikit memanyunkan bibirnya.

"Lalu? Menangis saja?"

"Ishhh ..."

"Taehyung-ah, Eunsoo-ya ..." Ara tiba-tiba keluar dari UGD tersebut dan menghampiri mereka.

"Oh? Ara-ya, bagaimana Jimin?" Taehyung yang langsung bangkit menatap Ara.

"Tak apa. Sekarang aku akan mengambil obat untuk Jimin dulu. Jadi, lebih baik kalian pulang saja."

"Lalu, kalian? Kalian juga kesini tidak membawa mobil," ucap Eunsoo yang ikut bangkit.

Mereka ke rumah sakit menggunakan mobil Taehyung karena memang keadaan Jimin yang tak memungkinkan mengemudikan mobil saat ini.

"Tak apa, aku dan Jimin akan naik taksi saja. Lagipula, kalian juga pasti sangat terkejut. Apalagi Eunsoo, maaf ..." lirih Ara.

"Hei, apanya yang maaf. Tak apa. Dan juga, aku saja yang mengambil obat Jimin. Kau dan Eunsoo disini saja," ucap Taehyung santai.

"Tidak ... aku tidak enak. Lagipula, ini juga terjadi karena ayahku."

"Taehyung benar, mana mungkin kami membiarkanmu pulang naik taksi terlebih kondisi Jimin seperti itu. Biar Taehyung ambil obatnya sekarang dan nanti kami antar kalian ke rumah juga." Jelas Eunsoo panjang lebar.

"Iya, kau disini saja menunggu Jimin. Aku pergi dulu," ucap Taehyung sedikit menepuk bahu Ara dan pergi.

Ara kemudian hanya bisa menatap Eunsoo dengan tatapan rasa bersalahnya.

"Tak apa, Ara-ya ... ayo masuk saja." Eunsoo sedikit menepuk punggung Ara dan kemudian menuntunnya untuk masuk ke ruang UGD lagi.

***

Ara telah memberikan obat untuk di minum oleh Jimin. Biasanya hanya obat penurun demam dan flu yang diminumnya. Kini obat Jimin harus bertambah dengan obat yang baru untuk membantu meringankan nyeri pada lengannya.

"Aku tak apa ... jangan pasang ekspresi seperti itu," ucap Jimin ketika melihat raut wajah Ara yang memang terlihat sangat khawatir.

Ara semakin menundukkan kepalanya. Ia benar-benar tak bisa menatap wajah Jimin sekarang. Sejak kejadian tadi kalimat terakhir yang di dengar oleh Jimin dari Ara ialah 'kau berdarah'. Setelah itu, saat di rumah sakit Ara tak mengucapkan apapun selain ekspresi wajahnya yang menunjukkan kekhawatiran terhadap Jimin.

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang