Chapter 49

11.6K 1.3K 158
                                    

Taehyung mematikan mesin mobilnya sesaat setelah ia memakirkan mobilnya di sudut parkiran basement sebuah gedung.

Ara dan Taehyung kemudian serempak membuka seatbelt mereka dan keluar dari mobil Taehyung.

"Ara-ya," panggil Taehyung sukses menghentikan langkah Ara yang belum jauh dari mobil Taehyung.

Taehyung kemudian berjalan mendekat ke posisi Ara yang sudah menoleh ke arahnya.

"Kau yakin akan melakukan ini?" Tanya Taehyung seolah meragukan tindakan yang akan dilakukan oleh Ara.

"Bukankah hal ini yang benar?"

"Iya, aku tahu ini benar. Tapi, kau yang melakukannya sepertinya itu ...," ujar Taehyung yang sebenarnya bingung melanjutkan kalimatnya bagaimana.

Ara menghela napasnya sesaat, ia kemudian tersenyum menatap Taehyung yang kini penuh keraguan.

"Aku ingin bersamanya," lirih Ara yang tak melunturkan senyumnya pada Taehyung.

"Kemarin aku berpikir melepaskannya adalah hal yang terbaik. Tapi ...," ujarnya kembali seraya mengambil napasnya perlahan untuk melanjutkan kembali ucapannya.

"... melihatnya kemarin membuatku menyadari bahwa lukanya tak sebanding dengan lukaku."

"Araㅡ" Taehyung seolah tahu apa yang akan dibicarakan oleh Ara pun berusaha menghentikan ucapan Ara yang sebenarnya sulit untuk dikatakan oleh Ara.

"Kau tahu kenapa lukanya begitu sakit? Karena aku ... aku adalah sumber lukanya. Aku yang membuatnya terluka begitu dalam dan lama."

"Ara, hentikanlah." Taehyung mulai menyentuh pundak Ara untuk membuatnya sadar dan berhenti melakukan hal yang menyakitinya sendiri.

"Tapi ...," ujar Ara yang mulai terlihat emosional dengan napasnya yang terdengar sesak.

"Dia ... Jimin, dia mengatakan aku adalah obat dari lukanya. Aku harus bagaimana? Aku sudah membuang tangannya tapi dia malah mengenggamnya lebih erat dari sebelumnya. Bagaimana, Taehyung-ah?"

Ara menangis, ia kembali menangis mengingat semua hal yang memperumit hubungannya dengan Jimin.

"Kau bisa bersamanya jika kau menginginkannya. Jangan dengarkan pikiranmu yang membuatmu berpikir logis, dengarkan hatimu yang membuatmu bahagia." Taehyung memperkuat genggamannya pada kedua pundak Ara dan mendalamkan tatapannya pada Ara yang kini menangis di hadapannya.

"Lihat aku! Kau mencintainya 'kan?" Taehyung menatap Ara penuh keseriusan.

Ara sedikit terisak menatap Taehyung yang sedikit menyamakan tubuhnya agar menatap Ara lurus.

"Jawablah! Kau mencintainya 'kan?"

Ara menganggukkan kepalanya pasti beberapa kali dengan air mata yang ikut terjatuh.

"Dia juga mencintaimu 'kan?"

"Hm!" Ara lagi-lagi menganggukkan kepalanya dengan berusaha menahan isakannya.

"Kalau begitu, bersamalah. Cinta tak memerlukan alasan untuk bersama. Kau mengerti?"

"Makanya aku melakukan ini. Aku ingin bersamanya untuk waktu yang lama tanpa ada rasa selain kasih sayang. Kami terlalu banyak membuang waktu dengan saling melukai dan aku ingin menghabiskan sisa waktuku dengannya dengan saling mengasihi." Ara tampak sudah mulai bisa mengontrol emosinya saat ini.

Taehyung tersenyum menatap Ara. Ia kemudian sedikit menghapus air mata pada bagian wajah kanan Ara.

"Kau bisa melakukannya," ujar Taehyung mengacak pelan rambut Ara dengan tak melupakan senyumnya.

YOUNG BRIDE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang