"Jangan tertawa, ayah! Aku serius! Minta maaf pada Jimin!"
Tuan Yoo terdiam melihat Ara yang kini menatapnya tajam dengan mata yang membulat dan sedikit berair menahan emosi.
"Maaf? Itu dilakukan oleh orang yang memiliki salah," ujar Tuan Yoo balas menatap buah hatinya itu.
"Ayaㅡ"
"Jadi, Tuan tidak memiliki kesalahan? Tuan Yoo yang terhormat! Seorang gadis tak berdosa kehilangan nyawanya akibat ulahmu dan tuan sebut itu bukan kesalahan?" Jimin mulai tak bisa menahan emosinya lagi melihat sikap Tuan Yoo yang tidak menunjukkan rasa penyesalan sedikit pun.
"Ahh ... gadis itu?" Tuan Yoo sedikit menyeringai seraya memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Jimin yang sudah berdiri di sebelah Ara sedari tadi.
"Itu bukan kesalahan! Ia memang harus mati!"
"Sayang!"
Ara terbelalak menatap sang ayah yang kini begitu mengerikan. Begitu pula dengan Taehyung dan Eunsoo yang bisa melihat juga bagaimana Tuan Yoo mengatakan hal itu dengan santainya tanpa ada rasa bersalah.
Jimin menggeram kuat dalam emosinya. Tangannya kini sudah sepenuhnya dikepalkan menahan emosi yang ia sendiri tak bisa menjamin dapat menahannya lebih lama.
Ia rasanya ingin sekali menghabisi Tuan Yoo dengan pukulan yang ia jatuhi. Ia ingin membuat Tuan Yoo tak bisa mengatakan hal menjijikan itu lagi melalui mulutnya. Tapi, ia menahan semua itu. Ia tidak bisa memukul seorang ayah di depan buah hatinya terlebih ia mencintai si buah hati dari pria bejat seperti Tuan Yoo.
"Ayah ... aku mohon, ini kesempatan terakhir. Minta maaflah pada Jimin, hm?" Ara yang tadinya tampak begitu emosi kini menggengam lengan sang ayah memohon hebat.
Tuan Yoo namun langsung menepis tangan Ara itu dan menatapnya.
"Diamlah! Aku tidak akan minta maaf!"
Jimin benar-benar tak habis pikir melihat sikap Tuan Yoo yang begitu keras saat ini.
Tapp ....
Ara jatuh di hadapan sang ayah dengan kedua lututnya menyentuh lantai. Ara berlutut di hadapan sang ayah.
"Ara-ya," ujar Taehyung dan Eunsoo bersamaan sedikit terkejut melihat tindakan Ara itu.
"Yoo Ara! Apa yang kau lakukan?! Berdiri!" Jimin sedikit meninggikan suaranya melihat itu.
Ia membencinya. Ia benci ketika Ara harus mengorbankan sesuatu lagi untuk dirinya yang hanya bisa menorehkan luka pada Ara. Ia membenci akan hal itu.
"Berdiri!" Jimin sedikit menarik lengan Ara agar ia bangkit dari posisinya.
Namun, Ara malah menepisnya dan ia membawa kedua tangannya itu memegang kedua kaki sang ayah membuat dirinya kini benar-benar dalam posisi memohon.
"Ayah, aku mohon. Setidaknya demi aku, minta maaflah pada Jimin. Aku mohon," Ara menangis memegang kedua kaki sang ayah dengan wajah mendongak menatap wajah Tuan Yoo.
"Yoo Ara!!" Jimin benar-benar kesal saat ini.
"Demi kau? Kau benar-benar sudah dicuci otaknya oleh bajingan ini ya?!" Tuan Yoo malah semakin murka melihat Ara berani memohon seperti ini demi Jimin.
"Ayah ingat saat dulu menemui wali kelasku saat sd? Ayah mengatakan bahwa aku tidak perlu pintar, cukup sehat dan bahagia bagi ayah sudah cukup ...."
"... dan aku bisa bahagia bersama lelaki ini. Ayah, bagiku ayah tetap ayah paling hebat."
Ibu Ara yang menyaksikan itu pun dibuat menangis menatap adegan mengharukan oleh suami dan anaknya itu. Tuan Yoo pun tampak terdiam menatap Ara yang masih berlutut di kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG BRIDE ✔
Fanfiction[COMPLETE] Highest Rank: #26 at Fanfiction [20170317] Kehidupan pernikahan dua pasangan yang memiliki kisah yang berbeda. Taehyung dan Eunsoo yang terpaksa menikah karena dijodohkan untuk menutupi skandal Taehyung. Jimin dan Ara yang sudah hampir s...