[Eleanor]
Hari ini adalah hari Sabtu, hari dimana Nathan mengatakan bahwa ia akan mengajakku pergi mengelilingi London, tentu dengan sepeda motor kesayangannya, mungkin, ia tidak mengatakan apapun mengenai itu. Selama beberapa hari ini, kami hanya pergi ke beberapa kafe maupun restoran yang tidak seberapa jauh dari rumahnya, mengingat ia harus mengerjakan tugasnya dari pagi hingga siang atau mungkin sore.
Tak jarang kami menikmati makan siang maupun makan malam bersama degan Aubrey. Aubrey mengatakan bahwa dengan adanya aku disini, Nathan selalu menyempatkan untuk makan malam bersama dengannya, menurutnya Nathan sangat sering makan malam terlebih dahulu karena Aubrey selalu pulang lebih malam atau mungkin Nathan yang terlalu lapar untuk menunggu Aubrey.
Aku pun tak mengeluhkan itu, aku sangat menikmati makan malam dengan banyak orang, itu bahkan akan terasa sangat tidak menyenangkan jika aku makan malam seorang diri. Entah, aku tidak pernah menyukai ide itu, makan malam seorang diri.
"Selamat pagi, Aubrey", sapaku padanya yang tengah menyiapkan sarapan hari ini. Aubrey mengatakan bahwa ia tidak memiliki pekerjaan pada hari Sabtu, walau menurutnya dan Nathan, tak jarang ia ke kantor pada hari Sabtu, entah saat ia masih berada di New York maupun di London. "Pagi, Eleanor. Bagaimana tidurmu?", tanyanya sembari mengeluarkan sekotak Kelloggs Rice Krispies, salah satu sereal yang Nathan selau katakan padaku. Menurutnya ini adalah sereal ternikmat yang mudah dicari di London.
"Sangat nyenyak, bagaimana dengamu?", mengeluarkan sebotol jus jeruk dari lemari pendingin, aku menuangkannya di gelasku. "Sangat baik", jawabnya lembut dengan senyuman simpulnya. "Kau mau?", tawarku sembari mengangkat botol jus ke arahnya, ia hanya menggelengkan kepalanya dengan senyuman yang selalu ia berikan padaku.
"Nathan belum bangun?", aku hanya menggelengkan kepalaku, mengingat aku tengah meminum jus jerukku. Menaruh gelasku di atas meja bar, aku mengambil beberapa lembar roti, berniat untuk memanggangnya. "Jadi apa kalian memiliki rencana untuk hari ini?", tanyanya, sembari meletakkan sebotol susu segar di samping sereal di atas meja makan.
"Ya. Aku akan mengajaknya berkeliling London", suara pagi yang selalu membuatku tergila-gila seketika terdengar, sangat seksi, pikirku. Aku menoleh ke arah suara, mendapati ia yang sudah berdiri di sampingku, melingkarkan 1 tangannya di pundakku, mengecup pipiku lembut, "Selamat pagi, sayang", bisiknya sebelum beranjak dari sampingku, menuju Aubrey dan mengecup kedua pipinya.
Aku merasakan kedua pipiku memerah, walaupun ia selalu melakukan itu di hadapan Aubrey, aku tetap merasa malu atau entahlah, itu terasa sangat asing. "Selamat pagi, bu", ujarnya lembut. Ia mengambil 1 gelas yang ku asumsikan untuk kopinya yang tengah ia buat. "Pagi, Nathan. Kemana kau akan mengajak Eleanor?", tanya Aubrey.
Aku meletakkan beberapa roti yang sudah ku panggang di atas piring sembari menunggu Aubrey dan Nathan. "Entahlah. Bisakah aku meminjam mobilmu? Sepertinya udara hari ini akan sedikit dingin. Apa ibu akan pergi?", tanyanya. Ia berjalan ke arahku, menggenggam gelas kopi nya dan piring berisi omelet yang sudah Aubrey buat sebelumnya, sementara Aubrey tengah membilas tangannya.
"Tentu, pakailah. Ibu akan di rumah, beberapa teman kerja ibu akan kemari", ujarnya lembut. Ia mengambil duduk di ujung meja makan, sementara aku dan Nathan mengambil duduk bersebelahan di sisi kanan Aubrey. "Terima kasih, bu", jawab Nathan sebelum ia mengambil 3 lapis roti panggang dan 2 omelet buatan Aubrey.
Setelah sarapan, aku membantu Aubrey membereskan meja makan, sementara Nathan merapikan ruang tengah dan kamarnya. Nathan masih enggan untuk mengatakan padaku kemana kami akan pergi, sementara di sinilah aku, terus memikirkan apa yang harus ku kenakan. Setelah membereskan semuanya, aku memutuskan untuk segera mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like We Did
Teen FictionNathan dan Eleanor, sepasang sahabat yang pada akhirnya menjadi sepasang kekasih, mau tak mau harus menerima kenyataan saat Nathan diharuskan untuk kembali London. Hubungan mereka mulanya berjalan dengan baik-baik saja hingga sesuatu yang tak diingi...