Aku buat instagram cerita ini.
Kalian bisa follow buat tau updatean terbarunya.@bendaharadanketuakelas
***
Bel masuk telah berdering, semua siswa maupun siswi buru-buru masuk ke dalam kelas masing-masing. Di kelas XII Ips 1, sekarang mata pelajarannya adalah Matematika. Setelah guru matematika masuk, Vero selaku ketua kelas menyiapkan kelas.
"Buka halaman 110." perintah guru matematika, Padmo. Pak Padmo, terkenal sebagai guru yang asik dan rada gila. Bukan, bukan gila karena gangguan jiwa, tapi gila atau gesrek. Murid-murid langsung membuka buku paket yang halamannya udah ditentukan.
"Jadi, rumusnya begini," Pak Padmo mulai menulis rumus-rumus di papan tulis. Ketika lagi asik menerangkan, ada salah satu panggilan dari salah satu murid.
"Pak Padmo." Pak Padmo langung menengok kearah murid yang memanggilnya. Terlihat murid laki-laki yang satu kakinya dinaikan keatas kursi dan memanjang-manjangkan permen karet yang ada di mulutnya.
"Liat nih pak, saya punya bakat kan? Keren lagi,"
"Dasar, si Vero gila. Kalau gitu, bapak juga bisa." Pak Padmo mulai mendekat kearah Vero.
"Mana, coba buktiin." tantang Vero.
"Tapi, bagi permen karet kamu ya," Vero langsung mengambil permen karet di saku bajunya lalu dikasih ke pak Padmo. Pak Padmo mulai mengunyah permen karet tersebut lalu mulai menarik-narik permen karet yang ada di mulutnya.
"Liat deh, panjangan bapak kan," kata pak Padmo bangga.
"Panjangan saya, bapak."
"Bapak,"
"Saya, pak,"
"Bapak,"
"Iya deh, pak Padmo yang menang." akhir Vero.
Murid-murid menertawai Vero juga guru yang rada-rada, Padmo. Kalau pak Padmo ngajar, Vero suka begitu dengan pak Padmo. Akhirnya pak Padmo kembali menulis rumus-rumus di papan tulis.
Tiga jam telah berlalu, pelajaran matematika udah selesai dan diganti dengan pelajaran sosiologi. Bu Kasim, guru pelajaran sosiologi yang terkenal paling killer di SMA Pelita Bangsa. Sekalinya ngamuk, mungkin darah tingginya langsung kumat.
"Ih, Vero, sakit tau!" kata Vella agak kencang karena rambutnya yang dikuncir kuda ditarik-tarik.
"Abisnya lucu sih rambutnya," Vero tetap menarik-narik rambut Vella. Karena udah gak tahan, akhirnya tangan tanan Vella kebelakang lalu menjambak rambut Vero. Vero juga meringis kesakitan, tapi dia enggan melepaskan tangannya yang menarik rambut Vella.
"VERO! VELLA!" teriak Bu Kasim kencang. Vella maupun Vero melepaskan tarikan juga jambakan masing-masing.
"Kamu itu ya! Malah bercanda di jam pelajaran saya! Saya gak suka ya, ada yang bercanda di pelajaran saya! Itu namanya tidak menghargai guru! Vero, Vella silahkan keluar dari kelas!"
Mendengar bentakan Bu Kasim, Vella maupun Vero keluar dari kelas.
Vero mengajak Vella ke rooftop, karena di rooftop jam 08.30 masih adem. Vella menyetujui, akhirnya mereka berdua ke rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara & Ketua Kelas [SELESAI]
Teen Fiction"Vero! Jangan sampe gue kutuk lo jadi jin iprit ya!" "Boleh kok, apapun karena kamu." "Gue bunuh lo besok!" "Tapi, sekarang kita ke pelaminan dulu ya?" "IHHH VERO!" Vero dan Vella. Satu kelas dan tergabung dalam organisasi kelas. Dari kelas X, merek...