Seluruh murid SMA Pelita Bangsa telah berkumpul di aula. Untungnya aula itu besar, jadinya bisa menampung banyak orang. Pak Roji, salah satu guru menaiki tempat yang udah tersedia mic. Pak Roji mulai mengetest mic dan memberikan informasi.
"Anak-anak, sekolah kita akan mengadakan study tour."
Suara gembira murid-murid mulai memenuhi aula. Setelah di komandokan agar diam, akhirnya murid-murid kembali diam dan mendangarkan kembali informasi pak Roji.
"Kita akan study tour ke pantai anyer. Berangkat besok lusa, jam 7 udah ada di sekolah, yang telat akan di tinggalin. Untuk informasi tempat duduk silahkan liat di mading. Terima kasih."
Murid-murid langsung berhamburan keluar aula dan menuju mading yang terletak di samping ruang guru. Tentunya, mereka keluar setelah acara pemberitahuan tadi di tutup.
Saat baru masuk ke dalam dan setelah keluar dari aula, Vero menggenggam tangan Vella, cewek itu juga tidak merasa keberatan.
Di mading di beritahukan, bahwa tempat duduk di bus sesuai dengan urutan absen. Yang artinya, Vella dan Vero duduk berdua.
"Vel, kita duduk berdua." kata Vero yang tatapan matanya masih melihat urutan tempak duduk murid yang lain.
"Kita? Lo aja kali, gue nggak."
"Yah, Vella, lo masih ngambek ya?"
Vella menampilkan cengirannya, "Nggak, elah. Gue cuma mau ngecengin lo doang."
"Nah gitu dong, muka lo kan jadi manis, gak kayak tadi asem."
Plak.
Vella memukul pelan lengan Vero. "Jadi, tadi muka gue asem gitu?"
"Asem sih tapi ada cantik-cantiknya gitu."
"Mau promosiin le minerale lo?"
Vero hanya terkekeh kecil, "Vel, lo mendingan ngecengin gue terus deh, soalnya gue jadi kehibur. Dari pada lo diemin gue, tapi pas gue tanya, lo bilang gak ngambek sama gak marah, gue jadi ngerasa aneh, hidup gue kayak ada yang beda gitu."
"Huhu, alay."
***
Vella berada di tengah-tengah lilin yang di dekorasi sehingga berbentuk love yang besar dengan mata tertutup oleh kain berwarna merah. Tasya yang mengantarkan Vella hanya tersenyum lalu berdiri di pinggir lilin yang telah di dekorasi.
Suasana malam ini hanya terdengar suara ombak dan hembusan angin. Vella hanya diam dan mengandalkan telinganya. Vella yang udah merasa bete menendang-nendang kecil pasir pantai. Tiba-tiba suara alunan biola terdengar dan seseorang menyanyikan sebuah lagu.
Kali ini ku sadari
Aku telah jatuh cinta
Dari hatiku terdalam
Sungguh aku cinta padamuDari arah barat, datang empat cowok, salah satu dari mereka nyanyi. Ketiga cowok itu berhenti di pinggir lilin-lilin, sedangkan yang satu masuk ke tengah-tengah lilin berbentuk love tersebut.
Vella bisa merasakan ada seseorang di hadapannya. Dia yakin, kalau orang yang ada di hadapannya kini adalah Vero. Dari segi wangi parfum hugo bossnya udah tercium.
Cintaku bukanlah cinta biasa
Jika kamu yang memiliki
Dan kamu yang temani ku seumur di hidupkuIni kan suara Vero? Tumben dia nyanyi kayak beginian, kayak mau nembak cewek aja? Tapi, kalau beneran nembak cewek? Kok mata gue di tutup? Gue kan mau liat. Tanyanya sendiri dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara & Ketua Kelas [SELESAI]
Teen Fiction"Vero! Jangan sampe gue kutuk lo jadi jin iprit ya!" "Boleh kok, apapun karena kamu." "Gue bunuh lo besok!" "Tapi, sekarang kita ke pelaminan dulu ya?" "IHHH VERO!" Vero dan Vella. Satu kelas dan tergabung dalam organisasi kelas. Dari kelas X, merek...