Vero meletakan sebuah mawar biru di atas meja Vella. Cowok itu sengaja datang paling pagi hanya untuk mengasih bunga ke Vella. Vero yang kebelet untuk buang air kecil akhirnya turun untuk menuju toilet.
Setelah selesai, Vero langsung masuk lagi ke kelas. Ada yang aneh, seharusnya di meja Vella hanya ada bunga mawar biru darinya, tapi sekarang ada bunga mawar merah di sampingnya. Vero menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari tau siapa yang memberikan bunga juga ke Vella.
Vero menyentuh bunga itu, saat menyentuh, Vero menemukan kartu kecil disana. Karena penasaran, Vero membuka kartu kecil itu. Saat di buka, terdapat nama 'Bima' dan tulisan 'Hay, cantik. Ini gue beliin bunga buat lo. Jaga baik-baik ya' disana. Lagi-lagi Vero harus berjuang untuk Vella dan harus lebih berjuang dari Bima.
Waktu terus berjalan, murid-murid mulai berdatangan satu per satu. Vero memandang kearah pintu, menunggu seseorang datang.
Vella, orang yang di tunggu Vero datang. Vella berjalan masuk ke kelas bersama sambil mengobrol bersama Liza. Vella segera menuju tempat duduknya. Di atas mejanya, terdapat satu bunga mawar biru dan satu bunga mawar merah.
Vella menatap Tasya yang udah datang lebih dulu, "Punya siapa?"
"Kayaknya buat lo. Coba aja liat dari siapa."
Vella pertama mengambil bunga mawar berwarna biru. Vero yang diam-diam memerhatikan Vella tersenyum dalam hatinya.
"Gak ada namanya, bukan buat gue kali." Vella tampak berpikir. "Buat lo kayaknya deh, Sya." Vella memberikan bunga itu ke Tasya.
"Lah, kok buat gue?"
"Ya, masa gue dapet dua bunga sekaligus. Siapa suruh yang ngasih ini bunga gak di cantumin namanya."
"Bener ini buat gue?" Dibalas anggukan oleh Vella dan bunga mawar biru itu di berikan ke Tasya.
Vero yang melihat itu hanya bisa diam. Tetapi, di dalam hatinya dia sakit. Padahal sengaja dia tidak mencantumkan namanya karena untuk merahasiakan kalau dirinya yang mengasih bunga itu ke Vella.
Vella lalu menyentuh bunga mawar merah, bunga yang satunya lagi. Di bunga itu terdapat sebuah kartu, cepat-cepat Vella membuka dan membaca apa yang ada di kartu itu.
Tasya menatap Vella yang tersenyum sendiri, "Lo kenapa? Kok senyum-senyum sendiri?"
"Yang ini dari Bima."
Tasya terkekeh pelan, "Cie...... mantan dah ngasih kode buat balikan tuh."
Vero bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar kelas.
"Lo sama Vero kenapa? Kok jadi ngejauh?" tanya Tasya.
"Gue gak ngejauh. Dianya aja." Tatapan Vella masih aja fokus ke bunga mawar merah yang dia pegang.
***
Vero duduk di bangku rooftop sambil menghisap sebatang rokok yang di apit di bibirnya. Vero menghisap rokoknya dalam-dalam dan menghembuskan asapnya secara perlahan. Vero melakukan ritme itu berulang-ulang sampai-sampai dia menghabiskan 7 batang rokok.
Cowok itu mengeluarkan ponselnya dari saku celana seragamnya dan mengetik sesuatu disana.
Perjuangan Gesrek
Vero :
Gue lagi ada di rooftop. Gak ada yang mau nemenin gue gitu?Rio :
5 menit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara & Ketua Kelas [SELESAI]
Teen Fiction"Vero! Jangan sampe gue kutuk lo jadi jin iprit ya!" "Boleh kok, apapun karena kamu." "Gue bunuh lo besok!" "Tapi, sekarang kita ke pelaminan dulu ya?" "IHHH VERO!" Vero dan Vella. Satu kelas dan tergabung dalam organisasi kelas. Dari kelas X, merek...