Komen dong :( gimana perasaan kalian?
INI KAN YANG KALEAN MAU?
Baca duls makanya, biar tau.***
"Vella, Tante Wina sama Om Yanto ke mana?" tanya Arletta seraya mengecheck tasnya.
Vella berada di ruang tengah, Ia mengalihkan pandangannya dari televisi. "Tadi pamit ada urusan mendadak di bogor, Tan. Tante Letta mau ke mana?"
Setelah mengecheck isi tasnya, Arletta kembali menatap Vella. "Biasa, tante mau ke Bandung, palingan 4 hari. Kamu baik-baik ya di sini. Ya udah nanti tante kabarin Tante Wina diwhatsapp." Arletta mendekat ke arah Vella dan memberi kecupan hangat dipipi gadis itu.
Vella tersenyum manis. "Hati-hati ya, Tan. Vella sayang tante." Vella lalu mendekap perlahan tubuh Arletta.
Arletta memiliki usaha baju di Bandung. Ia telah membuka beberapa cabang butik di daerah Bandung dan sekitarnya. Kadang satu atau dua minggu, Ia selalu bolak-balik ke Bandung.
Setelah Arletta berangkat, Vella kembali menonton televisi. Hari ini Hari Sabtu, waktu pagi ada kartun Spongebob, kesukaan Vella. Sehabis sholat Shubuh, Vella sudah di ruang tengah untuk menyaksikan film kartun tersebut, sedangkan Tasya masih belum bangun.
Sepuluh menit setelahnya, suara langkah kaki dari tangga terdengar, Tasya datang mendekati Vella, dan duduk disofa samping Vella.
"Vel, tadi Tante Ami telepon, mau nitip Zio."
Vella tersenyum sumringah. Zio merupakan anak dari adiknya Wina, alias sepupunya Tasya. Namun, jujur saja, jika Zio lebih dekat dan senang didekat Vella dibanding Tasya. Mungkin karena Vella terlalu humble kepada anak kecil.
Tasya melanjutkan, "Tapi gue mau latihan cheers. Lo jagain Zio sendirian gapapa?"
"Gapapa kali. Mau lomba ya lo?"
Tasya yang sedari tadi datar, menampilkan senyuman, Ia sangat senang jika ada seseorang yang menanyakan tentang cheerleader, karena Tasya beranggapan jika Ia yang paling jago diekskul tersebut. "Iya. Lomba di SMA Jayakarta. Doain ya, Vel."
Vella tersenyum lagi. "Aamiin, biar bisa bawa nama sekolah."
Tasya tertawa kecil. "Jangan buat sekolah juga dong, buat gue juga biar tambah famous."
Vella hanya tersenyum kecil sambil mengangguk pelan.
"Ya udah nanti jam setengah sembilanan, Tante Ami dateng. Dia ada masalah di kantor makanya nitip, baby sitter nya lagi pulkam."
"Oke-oke."
Sebelum Tasya beranjak pergi untuk bersiap-siap latihan cheerleader, Vella memanggilnya lagi. "Sya, mau nanya deh."
"Apa?"
"Dari kemarin-kemarin, sifat lo agak berubah. Lo ada masalah?"
Mood Tasya sedang bagus, tidak memusingkan hal tersebut. "Nope. I'm fine."
Vella lega. Semenjak Vella membahas tentang cheerleader Tasya mulai sumringah kembali.
Setelah Tasya kembali ke lantai atas, Vella kembali menonton televisi, film kartunnya masih tayang. Walaupun sudah diulang-ulang, tetap saja Vella menyukainya.
Detik demi detik berlalu, setengah jam yang lalu Tasya sudah pamit. Kini, Vella hanya sendiri di ruang tengah, Bibi Sumi tadi sedang menelepon anaknya di halaman belakang.
Film kartunnya pun telah selesai dari tadi, sekarang berganti pada acara infotaiment. Vella tidak suka. Gadis itupun hanya menatap kosong ke arah televisi sambil mengemil kue yang tersedia di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara & Ketua Kelas [SELESAI]
Teen Fiction"Vero! Jangan sampe gue kutuk lo jadi jin iprit ya!" "Boleh kok, apapun karena kamu." "Gue bunuh lo besok!" "Tapi, sekarang kita ke pelaminan dulu ya?" "IHHH VERO!" Vero dan Vella. Satu kelas dan tergabung dalam organisasi kelas. Dari kelas X, merek...