Tasya masuk ke dalam kamarnya. Ia mengambil posisi rebahan di samping Vella. "Vellaaa... gue gila karna seseorang."
Vella terkekeh. "Baru kali ini lo kayaknya frustasi banget karna cowok."
Tasya mengusap kasar wajahnya. "Tapi gue gak tau, dia suka sama gue apa nggak."
Vella menoleh. "Tanyain lah."
"Ya malu lah. Lagian dia deket sama cewek lain. Tapi sih, kayaknya cuma sahabatan. Gue gak tau mereka saling suka apa nggak."
Vella tersenyum. "Sabar aja kalo lo gak mau tanyain langsung. Susah sih, namanya juga cewek, bisanya cuma nunggu."
"Bantuin tanyain dong." Tasya menatap Vella.
"Emang siapa?"
"Temen lo."
Vella mengernyitkan dahinya, ia kebingungan. "Temen yang mana? Temen gue banyak." kemudian ia terkekeh.
Tasya berdecak. Gak peka amat si.
"Kenapa Sya?"
"Gapapa. Cuma gue bingung, gimana deketin itu cowok dan gimana gue tau si cewek itu suka ngga sama tuh cowok."
Vella berpikir sebelum akhirnya berdehem panjang. "Ya lo coba lah deketin dari sekarang. Mulai dari chatan kek, atau apa kek."
"Tjakep!" Tasya mengacungkan jari jempolnya ke Vella. Gadis itu membalas dengan senyum yang menampilkan deretan giginya.
Tasya mengambil ponsel yang ia letakkan di atas nakas. Ia membuka salah satu media sosial dan mencari kontak cowok yang ia sukai.
Jarinya dengan cepat menulis sesuatu disana, maklum cuma satu huruf. Beberapa detik kemudian, ia menge-klik 'send.'
Tasya
• PSudah delapan menit berlalu, namun belum ada notifikasi apa-apa dari ponsel Tasya. Gadis itu hanya bisa mendengus pelan. Ia yakin, Vero sukanya dengan Vella.
Tiga menit berlalu, ada deringan ponsel berbunyi. Buru-buru Tasya membuka, namun tidak ada notifikasi apa-apa. Tasya mencolek lengan Vella.
"Itu kayaknya hp lo yang bunyi. Kan nada dering kita sama."
Dengan malas, Vella menyalakan dan melihat notifikasi pada ponselnya. Buru-buru ia membalas pesan tersebut.
Vero
• Gue td blom sempet ngasih tau lo
• Pas istrht gue dipanggil bu elis
• Ada perwklan dr kpl sklh
• Kls ips 1, ipa 1, sm ipa 3 di srh wklin
• Disrh survey tmpt. Biayanya dr sklh
• Yg ikt ketua kls sm bndhranya
• Ya brarti lo sm gueVella mengernyitkan dahinya. Beberapa kali ia mengulang untuk membaca pesan dari Vero. Dalam pikirnya, Vero kenapa aneh? Vero kenapa gak pake 'aku-kamu' lagi? Biasanya kalau dia chat, gak pernah disingkat, lah ini? Bacanya aja bikin pusing saking iritnya, ya walaupun agak banyak kata-katanya.
Jari jemari Vella mulai menulis pesan untuk Vero. Beberapa kali ia menulis namun menghapusnya lagi.
Vella
• Kamu kenapa?
• Ga biasanya deh
• Emang mau kemana surveynya?Tasya kepo terhadap Vella. Ia melirik sedikit kearah ponsel Vella, kemudian bertanya, "chatan sama siapa, Vel?"
Vella menoleh. "Ini lagi chatan sama Vero."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara & Ketua Kelas [SELESAI]
Teen Fiction"Vero! Jangan sampe gue kutuk lo jadi jin iprit ya!" "Boleh kok, apapun karena kamu." "Gue bunuh lo besok!" "Tapi, sekarang kita ke pelaminan dulu ya?" "IHHH VERO!" Vero dan Vella. Satu kelas dan tergabung dalam organisasi kelas. Dari kelas X, merek...