Aku buat instagram cerita ini.
Kalian bisa follow buat tau updatean terbarunya.@bendaharadanketuakelas
***
Tuh kan benar, apa yang di bilang. Setelah makan, suhu badan Vella mendadak naik. Tapi, di depan Vero dan Hana, Vella menutupi rasa pusing yang mengintai seluruh kepalanya. Selesai makan, Vella pamit pulang dan bersalaman dengan Hana. Saat berjabat tangan, Hana merasakan tubuh Vella panas. Wanita paruh baya itu menyuruh Vella untuk menginap di rumahnya dulu. Vella sempat menolak, tapi Hana terus memaksanya.
"Nggak usah, tante, Vella takut di cariin,"
"Nanti biar tante yang bilang ke orang tua asuh kamu. Lagian kamu besok kan hari minggu, kamu libur sekolah sama libur kerja."
Vella berpikir sebentar mencari alasan lain, "Vella gak mau ngerepotin tante. Vella kan pulangnya di anterin Vero ini."
Vero melirik Vella, "Dih, siapa juga yang mau nganterin lo?" Vero tertawa meledek.
Vella diam sebentar, "Bukannya tadi lo bilang sendiri ya," Vella berdehem dua kali, "Jangan buru-buru pulangnya, agak sorean aja. Biar gue yang anterin." lanjutnya sambil menirukan Vero. Vella tersenyum menang.
Vero diam, dia kalah meledek Vella. Malah sekarang dia yang mati kutu.
"Giliran kalah aja diem," Hana menatap Vero. Vero langsung menampilkan cengirannya. "Dasar," Hana menggeleng-gelengkan kepalanya. Hana menatap Vero lagi, "Sekarang kamu anterin Vella pulang."
"Iya, bun."
Vella kembali menyalami tangan Hana, "Vella pulang ya, tan."
"Janji ya sama tante, kalau udah sampe di rumah langsung istirahat."
Vella tersenyum, "Oke, tante."
Vero mengambil kunci mobil yang tadi dia letak kan di gantungan khusus kunci kendaraan. Vero lalu menggenggam tangan Vella untuk menuntun jalan hingga mobilnya. Vella tidak menolak karena rasa pusingnya udah tambah parah. Mungkin kalau Vero tidak menggenggam tangannya, dia bisa jatuh.
Vero membuka kan pintu untuk Vella. Setelah Vella benar-benar masuk, cowok itu langsung masuk ke dalam mobilnya. Cowok itu mulai menstater mobilnya dan menggas mobil range rovernya ketika mesinnya udah benar-benar nyala.
Di perjalanan hening. Gak ada yang membuka obrolan. Hanya lagu shape of you dari Ed Sheeran yang terdengar di mobil itu. Sampai akhirnya, ada yang membuka obrolan.
"Lo kok tiba-tiba bisa panas gitu?" tanya Vero sekalian membuka obrolan.
"Gue makan seafood tadi."
Vero mengerem mobilnya secara mendadak. Untungnya mereka berduka menggunakan seat belt, jadi kepalanya tidak membentur. Karena Vero mengerem mendadak, banyak yang mengklaksonkan dari belakang juga maki-makian dengan kata-kata kotor. Tapi, Vero gak peduli, dia malah menatap Vella lekat-lekat.
"Lo kenapa gak bilang? Lo jadi sakit gini kan." Vero memegang dahi Vella, "Tuh kan tambah panas."
"Gapapa kali, Ver. Gak enak kali, kalau gue ngomong ke tante Hana."
"Kan bisa nyuruh bibi masak makanan yang lain."
"Lebay lo, kan gue yang sakit, kenapa lo yang khawatir? Lo emangnya siapa gue? Kita itu cuma temenan, Ver. Lagian, santai kali, gue ini yang sakit." Vella terkekeh kecil dan melepaskan tangan Vero yang ada di dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bendahara & Ketua Kelas [SELESAI]
Teen Fiction"Vero! Jangan sampe gue kutuk lo jadi jin iprit ya!" "Boleh kok, apapun karena kamu." "Gue bunuh lo besok!" "Tapi, sekarang kita ke pelaminan dulu ya?" "IHHH VERO!" Vero dan Vella. Satu kelas dan tergabung dalam organisasi kelas. Dari kelas X, merek...