"halo? Pa?" sapa caca. "hallo kak gimana kabarmu? Maaf ya papa dan mama jarang menghubungimu" kata suara berat dari seberang telepon. "iya pa gak papa kok, key baik baik aja, oh iya kapan papa sama mama pulang?" tanya caca. "nanti pasti pulang, papa janji nanti kita makan malam bareng" ujar ayahnya.
"oke, key tunggu, terus gimana keadaan nenek pa? Dia nyariin key nggak?"
"udah baikan kok kak, dia ngomel ngomel karena kita nggak ngajak kamu"
"as always my lovely grandma hehe"
"iyadeh percaya cucu kesayangan nenek"
"mama mana pa?"
terdengar ayahnya sedang berbicara dengan seseorang, sepertinya itu mamanya. "emm kak nanti kita bicara lagi kalau sudah dirumah ya? papa ada meeting bye" ayahnya memutus panggilan secara sepihak. Caca menaruh kembali gagang telepon rumahnya dan kembali menuju ruang makan.
"hayo lagi ngomongin apa?" kata caca setibanya diruang makan. "ngegosip lah kan udah tugas wkwk" canda Aila. "yuk lanjut belajar?" ajak Diana. Semuanya terdiam sebentar "di kayaknya udah cukup deh belajarnya, mending kita kesekolah aja liat geng pop main futsal" ujar Karin yang awalnya serius jadi mengedip-ngedipkan matanya. "gue setuju!" Naya mengangkat tangannya tinggi. "gue juga, soalnya hari ini Rizky ada latihan basket" dukung Vella. "gue sih ikut aja" ujar Diana. "gue ikut Diana" caca. Aila membuang nafas kasar "serah deh gue ikut aja" kata Aila lemas. "yeay!" Karin dan Naya melakukan high five.
Di sekolahan
"gue ke lapangan basket dulu ya?" ujar Vella sembari menjauhkan langkahnya dari teman-temannya. "emang seseneng gitu ya kalo mau ketemu doi?" tanya Karin sok polos. "lah kalo lo mau ketemu Darrel rasanya gimana?" respon Naya. "seneng!" "gitu pakek nanya lu" Naya memasang wajah datar. "tapi rasanya kan beda, kalo Vella sama Rizky udah jadian dan kalau ketemu si Rizky pasti langsung nyamperin Vella lah gue sama Darrel? Gue doang yang seneng dianya enggak" ujar Karin memasang wajah poutnya yang unyu.
"mmm cabal ya kaliin" hibur Naya dengan suara kecil nan lucunya, membuat Aila memutar bola matanya kesamping kanan, dan disanalah....... "TERNYATA ADA......wimaa" teriaknya dan mengecilkan suaranya dibagian nama Wima. "ada apa la?" tanya Diana. "enggak kok di, gak papa, hehe" Aila menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan menyeringai aneh.
Mereka berjalan menuju gedung olahraga sekolah mereka, dan tetap mata Aila tidak terlepas dari Wima yang sedang sibuk berbicara dengan teman-temannya. "aww!" teriak Aila setelah bokongnya sudah menyentuh tanah. "makanya jalan tuh liat-liat, kesandung kan jadinya" ujar Diana sambil mengulurkan tangannya membantu Aila. "mata tuh dipake jangan ngliatin doi mulu" timpal Lastri. "doi?" tanya Karin. "iya tuh liat ada Wima disana" tunjuk Lastri dengan dagunya kearah Wima dan kawan-kawannya.
"oooo jadi gitu ya la, cukup tau" Karin mengangguk-anggukkan kepalanya jahil. "kesel deh!" kata Aila sambil berjalan mendahului teman-temannya.
Sesampainya di lapangan Indoor
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.