Caca sedang berada didepan gerbang sekolahnya menunggu jemputan. Sudah hampir lima belas menit ia menunggu tapi tidak kunjung dijemput juga. Ia membuang napas berat dan melirik jam tangannya untuk yang kesekian kalinya.
Beberapa menit kemudian Caca melihat lima motor ninja keluar dari gerbang sekolahnya dan tunggu? Mereka sekarang berhenti tepat dihadapannya! Kali ini Rafi yang memimpin jalan mereka "oh this girl again!" ucap Rafi yang tiba-tiba berhenti dan hendak turun dari motor tapi—"Jangan! I-i mean nggak usah, buang-buang waktu!" itu suara Darrel yang sedang menatap Caca dari balik full-helmnya.
"kenapa Rel? Biasanya juga lo ikutan Rafi" Tama angkat suara. "tau nih! Nggak asik lo ah Rel! Mumpung ada mangsa juga" protes Jo. "bukannya gitu! buang-buang waktu aja" Rafi menatap Darrel tidak percaya, tidak biasanya Darrel melarangnya membully "emang abis ini kita ada latihan? Kumpul? Nggak ada kan? ya udah seneng-seneng aja sama ni anak" Rafi menunjuk Caca dengan telunjuknya.
"ka-kalian mau main kerumah gue kan?" ~ Darrel
"emang iya?" ~ Rafi
"kita nggak ada bilang gitu kan guys?" Bryan menatap semua temannya, meyakinkan dan dibalas anggukan oleh semua temannya itu kecuali Darrel. Darrel kalah telak, semua temannya tidak menghiraukan larangannya.
"aneh lu Rel" Bryan tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Rafi turun dari motornya lalu meletakkan tangannya kepundak Caca "hai cupu! Ngapain lo disini? Mau seneng-seneng nggak sama gue?" Rafi mengeraskan cengkramannya pada pundak Caca.
Caca meringis kesakitan "aww!" pekiknya. "Fi stop! She's a girl man" larang Darrel. "so what? Biasanya lo juga nyuruh-nyuruh Maria—cewek cupu yang bertakdir buruk karena 3 tahun berturut-turut sekelas dengan Darrel dan selalu menjadi mangsa pembullyan cowok itu—buat ngelakuin apapun yang lo mau kan?" Rafi menolehkan kepalanya pada Darrel.
"lepasin dia sekarang!" kata Darrel dengan dingin namun penuh penekanan. Mendengar itu Rafi malah bermain-main dengan Caca. Ia menjambak rambut Caca hingga gadis itu mendongak "kenapa lo? Besar kepala lo? Karena Darrel belain lo?" Rafi menampar pipi kanan Caca lumayan keras "plakk!".
Melihat Caca dilakukan seperti itu mata Darrel melotot hebat "WHAT THE F—" Darrel menghela napasnya lalu melepas helmnya dan turun dari motornya. Ia menyingkirkan tangan Rafi dari rambut Caca dan menghentakkanya dengan kasar.
"what's wrong Rel?" Rafi sedikit menaikkan volume suaranya.
Darrel hanya menatapnya nyalang lalu menarik tangan Caca mendekati motornya. Ia memakai helmnya lalu naik keatas motornya "naik!" ucapnya pada Caca dengan nada memerintah. Dengan ragu caca naik kemotor Darrel dan sedetik kemudian Darrel melajukan motornya sambil mengerangkan gasnya dengan keras.
Jo, Rafi, Bryan, Yuda dan Tama menatap satu sama lain, keheranan sampai Tama membuka mulut "lagi demam kali tu anak" sambil berdecak "yaudahlah yuk pulang, ntar kita nongkrong lagi, oke?" Tama menyalakan mesin motornya dan diikuti yang lain kecuali Rafi yang masih tampak sibuk dengan pikirannya sendiri.
"kenapa Fi? Ntar kita selesain baik-baik sama Darrel" itu suara Yuda yang sedari tadi hanya melihat kejadian itu dari atas motornya. Rafi menghela napas lalu naik motornya, kemudian ke-empat motor itu melesat pergi.
*******
Ditempat lain Darrel dan Caca masih diperjalanan menuju rumah Darrel. Keduanya diselimuti suasana yang hening, tidak ada yang berani membuka pembicaraan karena keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Saat sudah sampai dirumah Caca langsung turun dan masuk rumah tanpa aba-aba. Darrel mengernyit, ia memasukkan motornya ke dalam garasi lalu menyusul gadis itu.
Darrel masuk kamar tamu yang ditempati Caca, ia mengintip dan ternyata pintunya tidak dikunci "boleh gue masuk?" tanyanya. Caca meliriknya sebentar "lo udah masuk kan" katanya dingin, gadis itu sedang duduk dipinggiran ranjangnya sambil memainkan ponselnya.
Darrel duduk disebelah Caca "oke, gue mewakili temen-temen gue—gue mau minta maaf" katanya sambil membenarkan posisinya menghadap gadis itu. Caca melirik Darrel dari ujung matanya "hmm".
"sa-sakit ya?"
"nggak"
"tapi itu merah banget pipi lo, biar gue obatin ya?"
Entah kenapa Caca dengan semudah ini memaafkan Darrel, dan entah kenapa juga perlakuan Darrel barusan membuatnya merasa bahagia dan senang. Ia tersenyum dan menjerit dalam hati tapi egonya memaksanya berkata "nggak usah! Gue bisa sendiri" ketusnya.
"Key, I'm so sorry! Rafi slap you so hard and I can't stop him, I-I'm sorry! Please! I beg you" ucap Darrel lembut. Caca menoleh dan disana ia menemukan mata sendu Darrel sedang menatapnya dengan rasa penyesalan—mungkin. Darrel menyentuh pipi kanan Caca yang masih memerah dan membekas tangan Rafi disana lalu mengusapnya dengan lembut "it must be hurt, right?" Darrel menatap Caca dalam.
Caca terhipnotis dengan suara berat nan lembut milik Darrel, ia lebih terhipnotis lagi dengan tatapan mata Darrel yang sedang menatapnya dengan dalam. "damn!" batin Caca dalam hati.
"Key? Gue ambilin es batu ya? kita obatin dulu pipi lo" kata Darrel. Sebelum ia benar-benar keluar untuk mengambil es batu, ia mengacak rambut Caca lembut.
Setelah melihat Darrel benar-benar keluar dari kamarnya, Caca menghembuskan napasnya panjang-panjang "Gila! Ngak-nggak! Gue nggak boleh kayak gini!" Caca menggeleng-gelengkan kepalanya "Shit he's so handsome, I can't handle this anymore" ia mengibas-ibaskan telapak tangannya didepan wajahnya yang memerah itu.
Darrel mengompres pipi Caca dengan lembut "gue takut kalau tadi Rafi ngelanjutin ini, muka lo pas hari pernikahan bisa ancur. Ntar gue dimarahin bokap sama nyokap lo lagi, huh....untung aja tadi gue langsung bawa lo pulang" kata Darrel panjang lebar, matanya masih fokus dengan pipi Caca.
Caca menatap Darrel sendu "oh...Cuma itu?"
"hmm, gue udah janji buat jagain lo lagi" dan jawaban itu membuat Caca mengangguk-anggukan kepalanya kecewa "emang mungkin guenya yang terlalu baper" batinnya dalam hati.
"udah, sorry sekali lagi" dan dengan itu Darrel mengacak rambut Caca pelan lalu pergi meninggalkan ruangan itu begitu saja.
Caca membuang napas pendek "harusnya gue tahu dari awal, jerk is a jerk hmm" gumamnya. (Ekspresi caca di media)
Maaf ya para readers aku lama nggak update.... entah karena aku sibuk (sok sibuk lo sak) atau emang aku males banget buat ngetik dan mikir :( tapi karena diotakku aku kepikiran kalian, jadi ya aku update just for you guys (ih sweet banget gak sih gue haha)
enjoy:)
tetep ditunggu vomentnya ya para readers :')
author pemalas, sak <3
![](https://img.wattpad.com/cover/99703934-288-k967032.jpg)