"aku pulang duluan ya Ca? Dahh..." Naya melambaikan tangannya pada Caca. Caca membalasnya dengan senyuman dan lambaian tangan juga. Sekolah masih ramai karena ada beberapa siswa yang juga masih menunggu jemputan seperti Caca sekarang. Beberapa siswa yang melewatinya, menatapnya dengan sinis dan berbisik dengan temannya, Caca sudah tidak tahan menanggapi itu semua, dia ingin segera pulang. Ia kembali menghubungi nomor mamanya yang sedari tadi tidak menghasilkan jawaban dari sana.
Masih sama, mamanya tidak mengangkat telponnya. Tadi ia sudah menelpon papanya dan ponsel papanya mati, mungkin ada rapat dikantornya. Mang padi tidak bisa menjemputnya karena harus lembur hari ini, dan juga tidak ada angkutan umum yang menuju rumahnya. Beberapa menit kemudian ada sms masuk dari mamanya.
Mamaa <3
sayang maaf ya mama sama papa nggak bisa jemput kamu, aduh kamu pulangnya gimana dong? L
Ya ampun mama jahat banget
tau ah mama ngeselin
Kamu bareng Darrel aja ya? biar mama hubungin ia dulu J
Wtf ma? Nggak, aku nggak mau!
Yaudah kalo gitu kamu nginep aja disekolah, mama pulang malem kok
Caca memandang ponselnya kesal. Hari ini adalah hari yang sangat sial untuknya, padahal ia berharap untuk tidak bertemu lagi dengan cowok itu. Tapi mamanya menghancurkan semua, mamanya menambah harinya yang sial bertambah semakin sial. "sial banget gue hari ini" tuturnya lirih sambil memukuli kepalanya dengan ponselnya. Beberapa siswa menatapnya aneh. Caca yang sadar akan itu, langsung menutupi wajahnya dengan ponselnya.
"rel, gue hari ini nggak ikut latihan dulu ya?" kata seorang laki-laki dari arah belakang. "hmm" laki-laki yang diajak bicara itu hanya berdeham mengiyakan. "semangat ya!" cowok yang minta izin tadi menepuk bahu kanan Darrel kemudian berlari dengan girang.
"mau kemana tuh si Rudi? Bolos lagi?" tanya Rafi dari arah belakang Darrel. Darrel menoleh dan mengangguk lalu kembali merapikan bajunya dan memasukkannya dalam lokernya. "yaudah yuk, yang lain udah dilapangan" ajak Rafi sambil merangkulkan lengannya kebahu Darrel, yang dengan kasar langsung disingkirkan oleh Darrel.
Saat kedua cowok itu hendak keluar dari ruang ganti olahraga, Darrel berbalik dan mengambil ponselnya. Karena biasanya ia bermain game saat latihan sedang break. "gue kira lo sengaja ninggalin hp lo" kata Rafi yang masih berdiri didepan pintu. "nggak lah!" kemudian kedua cowok itu benar-benar meninggalkan ruang ganti olahraga menuju lapangan indoor yang berada tepat didepan ruang ganti.
"bawain hp gue ya?" pinta Darrel pada Bryan yang sedang berduaan dengan seorang gadis dipinggir lapangan. Bryan hanya mengacungkan jempolnya.
Darrel berlari menuju tengah lapangan dan bergabung dengan tim basket lainnya untuk memulai latihan. Setiap hari selasa dan jumat Rafi, Darrel dan Tama akan disibukkan dengan ekskul basket. Sedangkan Rafi, Darrel, Tama, Jo, Yuda dan Bryan, mereka akan berlatih sepakbola pada hari sabtunya.
![](https://img.wattpad.com/cover/99703934-288-k967032.jpg)