play the music, biar dapet feelingnya--eh tapi kalau tulisan aku masih belum dapat feelnya sorry ya, harap maklum adanyalah :)
Kafe Eighteen, 19.15 WIB
Dibangku tengah, Aila cs sedang berbincang-bincang dan bergurau bersama sambil menunggu penampilan band-band yang akan tampil hari itu, dan seseorang yang ditunggu-tunggu Aila belum datang juga. Disaat teman-temannya bergurau ria ia masih celangak-celinguk mencari seseorang yang ditunggunya. Saat seseorang yang ia idam-idamkan telah datang, ia tersenyum tipis dan ketika ia melihat seseorang masuk setelah lelaki idamannya itu senyumnya memudar. Ia memutar matanya dan kembali menatap teman-temannya yang sedang bercanda ria.
Naya melirik Aila yang terlihat lesu, lalu ia mengedarkan pandangannya. Disana ia menemukan Wima sedang duduk bersebelahan dengan Yura dan mereka bercakap-cakap dan tertawa lepas. Muncul sebuah ide dikepala Naya "guys bentar ya gue mau ke bathroom" pamitnya kepada teman-temannya "gayaan lo pakek bahasa inggris wkwk" Karin tertawa mengejek. "syirik lo!" ujar Naya sebelum pergi menjauhi teman-temannya.
Naya berjalan menuju tempat kasir "mbak mama ada?" tanyanya pada seorang perempuan yang memakai seragam hitam sama seperti pegawai kafe tersebut. "lagi didapur kayaknya nay, kalo gak gitu nemuin yang mau ngeband" jawab perempuan itu. "makasih ya mbak dev" Naya tersenyum pada pegawai mamanya tersebut. Setelah perempuan tadi mengangguk ia berjalan menemui mamanya yang tengah berada didapur sedang membantu para koki memasak pesanan para pelanggan. Naya berdiri di pinggir pintu "mah sini!" ucapnya lirih sambil menggerakkan tangganya memanggil mamanya. "ada apa nay? Tumben banget mau kedapur" kata mama Naya.
"ma Naya mau mama suruh bandnya Wima...mama tahukan wima?"
"ya iyalah mama tahu, dia band langganan kali nay"
"yakali, mama kan pelupa"
"kalo sama yang ganteng mah gabakal lupa mama mah hehe... sama papamu mama juga gak lupa kok"
"ma genit banget sih!"
"ya maaf-maaf, jadi kamu mau mama nglakuin apa nay?"
"gini ma, tolong mama suruh Wima bawain lagu yang romantis dan suruh dia bilang kalau lagu itu buat Aila (berbisik-bisik)"
"Aila? Emang Aila suka Wima ya nay?"
"ih mama rumpi banget sih! Pokoknya gitu ya ma awas kalau lupa! Kalau bisa mama kasih tahu sekarang biar mama gak lupa"
"iya-iya anak mama bawel deh"
"makasih ya maa" Naya memeluk mamanya dan mencium pipinya lalu kembali bergabung dengan kawan-kawannya yang masih berbincang-bincang dan menikmati camilan yang sudah mereka pesan. "beol lu?lama banget" baru Naya meletakkan bokongnya dikursi, Karin sudah membuka mulutnya. "ya nih perut gue sakit" Naya berpura-pura memegangi perutnya yang tidak sakit. "lo yakin gakpapa? Lo mencret ya?" tanya Lastri. "enggak kok las, ntar juga redaan sendiri" kata Naya. "mau gue beliin obat nay?" tawar Vella dengan nada khawatir. "aduh guys gue gakpapa, Cuma kurang lega aja bokernya" alasan Naya. "elah kirain" Karin dan Aila membuang nafas.
"hallo semuanya, selamat datang di kafe eighteen dan happy satnight buat yang punya pasangan buat yang jomblo jangan sampek satnightnya jadi sadnight yaaa... buat yang ngejomblo dateng kesini gak salah deh, pasti satnight kalian indah banget apalagi ditemenin sama cogan-cogan dari band kita ini, oke ini dia Deepsoul band" semua bertepuk tangan.
Wima menaiki panggung sendiri, tanpa diikuti teman-teman bandnya yang lain, selain itu yang membuat orang lebih penasaran Wima membawa gitar akustik bukan gitar listrik. "oke guys pasti kalian penasaran kan, kenapa gue disini sendirian dan nggak sama temen-temen band gue, soalnya gue mau nyanyiin lagu buat seseorang yang sekarang lagi duduk diantara kalian, kebetulan besok hari ulang tahunnya, so lagu ini spesial buat lo......Aila" Wima tersenyum yang tidak bisa diartikan. "sorry kalau suara gue nggak enak, soalnya ini kali pertama gue nyanyi didepan umum" ucapnya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/99703934-288-k967032.jpg)