"mau pulang bareng nggak Ca?" tanya Aila pada Caca yang sekarang sedang menunggu jemputan Mang Padi. "nggak usah La, abis ini Mang Padi juga bakalan dateng" balas Caca dengan senyuman "gue kesitu dulu ya, mau nyegat Mang Padi" Aila mengangguk, ia mulai menstarter motornya.
Saat Caca berdiri dipinggir jalan untuk menunggu Mang Padi, sebuah sedan hitam berhenti didepannya dan seseorang memaksanya masuk kedalam mobil itu. Ia berteriak menyebut mama dan papanya secara bergantian dengan keras. "shhht, ini gue Key" Caca menoleh kesebelah dan ia mendepatkan seseorang yang familiar "loh, lo kan yang kemaren sama Darrel?" orang itu mengangguk sebagai balasannya.
"ada apa sih? Kok pakek culik-culik segala! Mau lo apa...?"
"Dean, gue anak buahnya Darrel, santai aja" orang yang memperkenalkan diri sebagai Dean itu menjulurkan tangannya pada Caca. "Keyva" Caca membalas jabatan tangan itu "jadi kenapa lo nyulik gue?"
"ada orang yang matai-matain rumah lo, jadi gue takut mereka tahu kalau lo nyamar kayak gini. Jadi buat sementara Lo jangan pulang kerumah lo dulu"
"terus gue pulang kerumah siapa? Terus kalau gue dimarahin sama mama papa gue gimana?"
"ini perintah Pak Felix"
"WHAT?!!" Caca mendelik tidak percaya "tega-teganya ya tu orang nyuruh anak perempuannya tidur dirumah orang" lirih Caca kemudian tetapi masih bisa terdengar oleh Dean "lo nggak tidur dirumah orang kok, lo bakal nginep dirumah Darrel dan nanti gue ambilin barang-barang lo"
"EH BUKAK NGGAK!!!" teriak seseorang dari luar mobil. Caca menoleh dan mendapati Aila dengan wajah paniknya menaiki motornya sambil berjalan disebelah mobil yang sedang ditumpanginya "pak berhenti pak! Dia temen Key kok" sopir itu melirik Dean lewat kaca dan Dean menganggukkan kepalanya
Ketika sopir itu menepikan sedan hitam itu Caca keluar darinya dan langsung disambut oleh Aila dengan beberapa pertanyaan "Ca lo nggak apa-apa kan? lo nggak diapa-apain kan sama mereka?" mata Aila menyelidik dari atas sampai ujung kaki Caca.
Lalu pandangan Aila mengarah pada seorang laki-laki yang sekarang berdiri disamping Caca "LO!! Ngapain lo nyulik temen gue?! Hah?!!" teriak Aila sambil mendorong dada Dean cukup keras "La udah la! Ini bukan kayak yang lo pikirin" Caca memegangi tubuh Aila yang menegang.
"terus apa Ca? Dia kenal sama lo? Siapa dia berani-beraninya nyulik lo kayak tadi?!"
"La gue kan udah bilang, ini nggak seperti yang lo pikirin! Gue nggak diculik, okay?"
"terus apa Ca? Katanya lo pulang dijemput Mang Padi tapi—kenapa?"
"Key, mending lo jelasin ke dia semuanya!"
"Jelasin apa Ca? Lo ada hubungan apa sih sama ni orang?"
"mending lo ikut gue dulu, gue bakalan jelasin semuanya" ujar Caca mengajak Aila masuk kedalam sedan hitam yang tadi ditumpanginya, sedangkan motor Aila dibawa oleh si pak sopir dan sedan ini dikendarai oleh Dean.
Beberapa menit kemudian sedan hitam itu berhenti didepan pintu rumah megah nan mewah. Aila bertanya-tanya rumah siapa ini, ini bukan rumah Caca maupun rumahnya "ini rumah siapa Ca?" tanyanya masih mengedarkan pandangannya kesekitar rumah itu.
"masuk dulu aja La" Caca mempersilahkan Aila masuk kedalam rumah besar itu dan duduk disofa ruang tamu. Aila mengedarkan pandangannya kesekitar rumah itu, rumah ini besar tapi terlihat sangat sepi. Saat Aila masih asik dengan dirinya seorang wanita paruh baya datang "Non Key mau minum apa?" tanyanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/99703934-288-k967032.jpg)