Tidak disangka tanggal 17 September sudah didepan mata. Dan dihari inilah Darrel dan Caca akan sah menjadi suami dan istri.
"sayang, kamu nggak usah gugup ya? mama ada disamping kamu kok" kata Mama Caca meyakinkan putri semata wayangnya itu. "I'm so nervous right now mom, I just—"
"I know your feelling hun, i know. Pasti sulit kan nikah diumur yang muda? Lihat mama!" Arum menangkup wajah putrinya itu "Key, mom and dad are really sorry towards you and Darrel! Kita harus melibatkan kalian dalam masalah ini, tapi masalah ini juga menyangkut masa depan kalian berdua. Mama, Papa sama Tante Ratna harus ngelakuin ini just for you two" kata Arum dengan mata yang berkaca-kaca, ia menahan air matanya agar tidak tumpah, namun gadis dihadapannya sudah tidak sanggup menumpu air matanya lagi, ia sudah terisak.
"don't cry hun! Everythings gonna be alright!" Arum menepuk pundak putrinya itu, memberi kekuatan "udah jangan nangis, nanti make upnya luntur loh" dengan itu Caca merengkuh mamanya dalam pelukannya dan terisak sekali lagi "I'm sorry mom! Selama ini aku egois, Cuma mikirin diri aku sendiri. I'm really sorry"
"nah it doesn't matter! What does matter is who you are now and what you do right now! So keep going my girl"
Caca mengangguk mengerti sambil menyimpulkan senyum tipisnya. "Tika! Ini benahin make upnya dong! Berantakan abis nangis, maaf ya? jadi hancur karyamu" ucap mama Caca pada Tika. "udah beres kalau sama gue".
"mama tunggu didepan ya sayang?" pamit Arum sambil mengusap pundak Caca lembut, dan disambut anggukan lemah oleh putrinya itu.
"udahlah Key, punya suami tampan nan mempesona kok malah sedih! Senyum dong!" hibur tante Tika sambil menyontohkan senyuman lebarnya pada gadis itu. melihat itu Caca terkekeh kecil lalu "kalau tante mau, yang nikah tante aja deh! Key ikhlas kok" ujarnya becanda. "ngaco ah kamu!"
*****
Acara tunanganpun selesai, walaupun acaranya sedikit terhambat karena adanya masalah dengan seseorang yang datang untuk membatalkan upacara sakral itu. tapi untung saja orang-orang Felix dan Darrel dapat menggagalkan rencana picik itu.
Sekarang adalah waktunya kedua mempelai menyambut beberapa tamu yang datang. yah walaupun yang datang hanya kerabat dekat Caca dan Darrel, lalu ada Aila dan....
Caca menganga tidak percaya akan siapa yang dilihatnya saat ini. bagaimana bisa mereka bisa datang ke pernikahannya. Atau memang Darrel sengaja mengundang mereka agar semakin banyak orang yang mengetahui identitas aslinya.
Orang yang sedang bersalaman dengan Darrel sekarang akan mendatanginya. Tangannya sangat gemataran dan berkeringat saat ini "gue pakek make up, gamungkin mereka bisa ngenalin gue dong! Iyalah! Aduh...iya kan?" ucapnya dalam hati.
"hai Key!" sapa orang itu dengan senyum yang lembut. "o-oh hai!" balas Caca dengan gugup lalu ia menelan ludahnya besar-besar. "sebenernya banyak banget yang pengen gue omongin sama lo, tapi karena masih banyak yang ngantri, kita ngomong abis ini aja ya?" kata orang itu panjang lebar, sedangkan yang diajak ngobrol mencoba untuk menenangkan diri dari kegugupannya "y-ya" jawabnya sambil tersenyum canggung.
Orang yang selanjutnya, yang masih membuat Caca gugup setengah mati menyalaminya "selamat ya" ucapnya. Begitupun dengan sisanya, orang-orang itu membuat Caca kesusahan sendiri untuk menelan ludahnya dan tak hentinya-hentinya meremas tangannya sendiri.
Setelah semua orang yang membuatnya kesusahan bernafas tadi selesai menyalaminya, ia menghembuskan napas lalu menatap Darrel dengan sengit. Begitupun setelah semua orang selesai mengucapkan selamat mereka pada Darrel dan Caca, gadis itu masih menatap yang kini berstatus menjadi suaminya itu dengan kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/99703934-288-k967032.jpg)