1 minggu kemudian...
"Lo mau langsung kerumah sakit ca?" tanya Dewi. Caca mengangguk "Mau gue anter?" tawar Dewi. "Nggak usah Wi, aku udah dijemput. Duluan ya?"
"Hati-hati Ca" teriak Dewi.
Seminggu sudah berlalu, dan yang dilakukan Caca sepulang sekolah adalah menuju kerumah sakit menunggu mama mertuanya dan menemaninya. Rasa bersalahnya tak kunjung mereda meskipun sudah banyak orang yang meyakinkan itu bukan salahnya.
Darrel? Caca berusaha mati-matian menghindari orang itu. Sekalipun orang itu mengajaknya bicara dia akan berdiam dan tetap melanjutkan kegiatannya.
Ponsel Caca berdering "Halo Fi" sapa Caca.
"Hi Ca, gue ada sesuatu yang mau gue omongin secara langsung. Lo bisa?"
"Bisa, lo langsung aja ke rumah sakit"
"Bisa nggak kita ketemu ditempat lain? Ini sesuatu yang prifat banget"
"Okedeh gue tunggu kafe deket rumah sakit"
"15menit lagi gue sampek"
"Hati-hati Fi, bye"
Sambil menunggu Rafi, Caca akan membersihkan diri dan berganti baju. Dia selalu siap dengan baju ganti ditasnya, sehingga ia tidak perlu pulang dulu saat akan kerumah sakit. Dia sudah melakukan itu selama seminggu ini dan biasanya dia akan pulang pukul delapan malam.
Darrel biasanya datang kerumah sakit pukul tujuh dan menggantikan Caca hingga pagi. Sebenarnya Caca tahu akan itu karena Darrel tidak pernah pulang saat malam. Tapi ia mencoba untuk tidak terlalu mengkhawatirkan Darrel.
Caca menyeka mama mertuanya terlabih dahulu sebelum meninggalkannya menemui Rafi "Keyva pergi sebentar ya Ma?" Caca mecium tangan Ratna lalu pergi dari situ.
"Jadi gitu rencananya Key, gimana?" tanya Rafi.
Caca terdiam dan memandang Rafi ragu.
"Gue tahu lo sayang sama Darrel Key, jangan coba nutupin itu dari gue" tambah Rafi. Caca menghela napas "Oke deal!" ungkap Caca akhirnya.
"Gue nggak tega lihat lo yang berusaha jauhin Darrel padahal lo kangen sama Darrel"
"Gue—nggak!"
"Gue juga sedih lihat Darrel yang kayak mayat hidup, dia nggak bisa lo jauhin terus-terusan Key"
"Gue kecewa Fi sama dia"
"Gue ngerti, maka dari itu gue pingin buat kalian baikan lagi"
"Makasih Fi, gue harap rencana kita berhasil"
Darrel sedang berada ruangan VIP sebuah restoran, tadi ia mendapat sms dari Vio bahwa ia ingin mengajak Darrel dinner bersama. Vio datang memakai gaun tanpa lengan dan senyum merekah di bibirnya "Malam sayang" sapanya pada Darrel. Darrel membalasnya dengan senyum.
"Kamu kelihatan nggak sehat, kamu nggak kenapa-napa?" tanya Vio lalu dibalas Darrel dengan gelengan kepala lemah. Setelah memesan makanan keduanya makan dalam diam.
Vio melirik Darrel, lelaki itu hanya menatap makanannya kosong. Makanan itu utuh belum tersentuh "Rel kenapa nggak dimakan?" tanya Vio khawatir, Darrel menggeleng. "Mau aku pesenin yang lain?" Darrel menggeleng lagi. "Kamu kenapa sih Rel?! kamu nggak suka makan sama aku? Kamu udah bosen ya sama aku?"