"bu ternyata benar, mereka benar-benar akan menikah"
"APA KATAMU?!!!"
"m-mereka akan menikah, sa-saya tadi melihat mereka sedang fitting baju di sebuah butik"
"tapi bagaimana bisa? Bukankah anak Heru masih SMA?"
"iya, dia setuju untuk nikah muda bu"
"heh...lalu siapa wanita bodoh yang mau dijodohkan dengannya?"
"dia adalah putri dari tuan Felix bu, sahabat dekat Heru"
"ohh Felix? Tentu saja dia akan ikut campur dalam masalah ini. kau tahu? Perusahaan Felix yang ada di prancis sangatlah besar, aku bisa untung banyak kalau saat rapat nanti semua perusahaan-perusahaan ini jatuh ketanganku dan anak-anakku"
"iya bu"
"kapan acara pernikahan mereka akan diadakan?"
"kami belum tahu bu, sepertinya pernikahan mereka tidak dirayakan besar-besaran"
"ahhh...bagus juga rencana mereka" seorang wanita yang berusia sekitar awal empat puluhan itu tersenyum kepada lawan bicaranya "SAYA TIDAK MAU TAHU KALIAN HARUS BATALKAN RENCANANYA!!!" teriaknya setelah itu.
Membuat lawan bicaranya yang secara fisik berbadan tinggi dan kekar itu mengkerut ketakutan "si-siap bu!".
"keluar kamu sekarang!" ucap wanita itu sambil mengusap wajahnya dengan gusar dibalik meja kerjanya itu.
Setelah yang diperkirakan adalah bodyguardnya tadi keluar, wanita paruh baya itu berpikir dengan keras, keringat mengucur di keningnya.
"SIAL! Bagaimana bisa mereka berpikiran untuk nikah muda?" wanita itu mengambil ponsel diatas meja kerjanya dan menghubungi seseorang.
"selamat sore kesayangan mama....kamu bisa nggak kekantor mama sekarang?....ada yang mau mama bicarain sama kamu....oke, oh iya kamu kesini sama adikmu ya?....iya sayang bye"
Sekitar lima belas menit kemudian ada dua orang memasuki ruangan wanita separuh baya itu dengan senyuman lebar "hai ma!" sapa yang perempuan. "halo sayang" jawab wanita itu dengan senyuman lebar dan memeluk gadis perempuan itu erat.
"ada apa ma?" tanya yang laki-laki to the point.
"sini-sini mama kasih tahu sesuatu" mereka duduk disofa empuk diruangan itu. lalu peristiwa demi peristiwa meluncur dari mulut wanita paruh baya itu.
"APA?!!!!" teriak yang laki-laki "ma ini nggak bisa dibiarin ma! Kita harus batalin pernikahan itu atau—atau kita bisa jatuh miskin, semua pemegang saham sudah pasti akan memilih dia dibanding mama"
"Tanta kamu harus tenang sayang, mama juga udah nyuruh orang-orang mama buat batalin pernikahan mereka apapun caranya"
"tapi ma...kita harus kerja cepat, biar Tanta aja yang ngurus pembatalan pernikahan mereka"
"Tanta kamu nggak boleh ikut campur urusan ini, kalau sampai kamu mengotori tangan kamu, yang susah bakalan kamu sendiri sayang....mama nggak mau para pemegang saham memandang kamu sebelah mata. Jadi kamu tunggu aja, oke?"
"biar Tanti aja ma yang ngurus! Tanti nggak rela Kak Darrel nikah sama orang lain"
"TANTI! Udah berapa kali mama ingetin jangan pernah kamu jatuh cinta sama Darrel, dia musuh kita nak! Kalau sampai mama tahu kamu deket sama Darrel, mama nggak segan-segan buat ngusir kamu dari rumah!"