Arum, Felix dan Caca berjalan menuju ruangan VIP yang telah dipesan. Saat memasuki ruangan itu mereka melihat seorang yang seumuran dengan Arum telah duduk manis disana "hai rat, maaf ya nunggu lama" sapa Arum---mama Caca. "enggak kok rum, duduk duduk" wanita itu tersenyum, senyumnya semakin lebar setelah melihat melihat Caca yang terlihat anggun dengan gaun putih berbahan brukat setinggi lutut yang memamerkan kaki putih nan jenjangnya, rambutnya ia model fanned-out bun yang membuatnya semakin terlihat anggun tetapi terkesan formal. Ia hanya mengoleskan make up tipis dan memakai maskara dan liptint berwarna coral pink, ia sungguh menjadi dirinya malam itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebenarnya caca enggan berdandan seperti itu tetapi orangtuanya memaksanya.
"ya ampun key kok dandanan kamu kayak gitu sih?" tanya mama key setelah melihat putrinya hanya memakai jeans hitam dengan kaos panjang berwarna biru pastel "ini apa lagi" mamanya memegang kepang dua Caca dengan jijik "sini biar mama yang dandanin kamu" Arum menyeret Caca menuju kamarnya tetapi Caca menolak "nggak mau ma, key mau kayak gini aja!".
"key kita mau ketemu seseorang nak, kamu nggak bakalan kok ketemu temen-temen sekolah kamu" ujar mamanya geregetan. "ayolah nak, sekali ini saja ya? kamu harus buat first impression yang baik sama orangnya" bujuk papanya. "jadi maksud papa, aku tampil kayak gini bakalan bikin orangnya nggak suka sama key?!" Caca meninggikan nada bicaranya.
"key please, just for this time, papa nggak bakalan maksa kamu lagi deh" ujar papa Caca dengan wajah meminta. "okay, just.for.this.time!" jawab Caca dengan menekankan setiap perkataannya tetapi dengan nada yang lembut. "ayo sini mama dandanin" ajak mamanya. "key bisa sendiri, pilihin bajunya aja" ujarnya sedikit merajuk.
Arum memilah-milah almari Caca yang khusus untuk gaun, matanya terpikat oleh gaun putih yang pernah ia belinya saat di Korea untuk anak gadisnya itu "kamu pakai ini" ia menyerahkan gaun itu kepada Caca yang sudah menunggunya di pintu almari---atau bisa dibilang ini adalah kamar khusus untuk baju. "yaudah, tunggu dibawah aja, key mau siap-siap" respon gadis itu.
Lima menit kemudian Caca turun dari kamarnya menuju ruang tamu, disana kedua orangtuanya telah menunggunya. Papanya yang mendengar langkah Caca menuruni tangga menoleh kearah putrinya "key, you're so gorgeous" papanya terkejut melihat penampilan putrinya malam itu. "thank's dad" Caca tersenyum tipis. "udah lama mama nggak liat kamu secantik ini key, i miss the old you hun" ucap mamanya.
"mom please, don't talk about this again okay? Mending kita berangkat" Caca menunjuk jam dinding dengan dagunya. "astaga, kita telat!" pekik mamanya.
"ini Keyva?" tanya Ratna yang dijawab anggukan oleh Arum "ya ampun kamu udah segede ini, dulu tante terakhir ketemu kamu pas masih kelas satu SD" Ratna memegangi bahu Caca dan memandangnya dari atas sampai bawah. "iya tante saya Keyva" Caca tersenyum kecil. "kamu cantik sekali key ya ampuun, kamu pasti banyak yang suka ya disekolahan?" tanya Ratna yang dijawab dengan senyuman kikuk dari Caca "enggak kok tante". "duduk dulu rat" ajak Arum.