Honeymoon

1.9K 74 1
                                        


"Seriously? Ini hotel kecil banget!" pekik Caca ketika memasuki kamarnya dan Darrel "Pasti mama mertua sengaja nih mesen hotel kayak gini" oceh Caca sekali lagi. "Udah terima aja" ucap Darrel setelah melepas sepatunya, ia berjalan melewati Caca yang masih berdiri di ambang pintu lalu merebahkan badannya di kasur "Gue tidur sini" klaim Darrel.

Caca menatap Darrel tidak percaya "Masih nggak mau ngalah? Cowok apaan lo?!" Caca melepas sepatunya lalu memasuki kamar dan mulai mengoceh "Udah mutusin cewek di depan banyak orang, di tengah lapangan lagi! Bilangnya udah bosen sama si cewek! Wahhh...enteng banget tu mulut! Kalau gue jadi ceweknya udah gue sumpel tuh mulut pakek kaos kaki" setelah itu menghempaskan badannya di sofa panjang sambil mengeluarkan ponselnya.

"Pulang-pulang bilang maaf! Abis itu ngebiarin cewek tidur di sofa sedangkan dia enak-enakan tidur di kasur" Caca mendengus di sela bicaranya "Semoga segera sadar tuh orang! Kasian gue sama si cewek yang di biarin tidur di sofa"

Darrel tersenyum miring mendengar ocehan Caca yang di tujukan pada dirinya. Darrel bangkit dan mendekati Caca, ia mengangkat Caca secara bridal style, Caca menjerit karena terkejut "Apaan sih Rel!". Darrel menjatuhkan tubuh Caca di kasur lalu memulai menggelitiki perut gadis itu "Lo ngomong apa tadi?" Caca tertawa karena geli, ia menggeliat.

"Ampun rel ampun haha"

"Lo ngomong apa tadi hmm?" Darrel masih menggelitiki perut Caca. Caca tertawa kegelian hingga air mata keluar dari matanya "Oke-oke gue minta maaf Aww!" Caca berteriak karena Darrel belum berhenti menggelitikinya. "Ulangi lagi yang keras!"

"Oke gue minta maaf!" ucap Caca keras. Darrel menghentikan aktivitasnya "Lo salah cari lawan" Caca hanya mencebikkan bibirnya.

"Jadi lo mau gue nggak putus gitu sama Dara?" Darrel memangku kepalanya dengan tangan kanannya dan tidur menghadap Caca yang berada di sampingnya. Caca mencoba untuk mengatur detak jantungnya yang tak karuan sekarang, ia tidak berani menatap Darrel "Nggak!" jawabnya tanpa menatap sorot mata Darrel yang menatapnya dari samping.

Berada dalam satu ranjang dengan Darrel, membuat Caca sulit bernapas. Apalagi posisi mereka sekarang sangat dekat dan Darrel yang memiringkan badannya dan menatapnya dengan tajam. "Katanya tadi mau nyumpel mulut gue pakek kaos kaki, mana?" tanya Darrel lagi.

"Siapa bilang gitu!" jawab Caca sambil hendak bangun dan menjauh dari ranjang, tapi Darrel menarik tangannya hingga ia kembali terhempas ke kasur dan lebih parahnya sekarang kaki Darrel melilit di kakinya. Pipi Caca memanas dan jantungnya berdetak lebih cepat "Aduhh ni orang kenapa jadi gini sih!" batin Caca.

"Tadi kan lo bilang, 'Kalau gue jadi ceweknya udah gue sumpel tuh mulut pakek kaos kaki'" Darrel menirukan cara Caca berbicara tadi. "Enggak kok!" elak Caca masih tidak mau menatap mata Darrel. Tiba-tiba tangan Darrel yang bebas melilit perut Caca dan menghadapkan badan gadis itu kearahnya.

            Caca semakin dibuat gila oleh Darrel, jantungnya sudah racing tadi, sekarang ditambah lagi dia sedang menatap Darrel yang juga sedang menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caca semakin dibuat gila oleh Darrel, jantungnya sudah racing tadi, sekarang ditambah lagi dia sedang menatap Darrel yang juga sedang menatapnya. Sepertinya dia perlu ke dokter spesialis jantung kalau begini terus.

Darrel mendekatkan wajahnya ke wajah Caca "Gimana kalau nyumpelnya pake mulut lo aja" bisiknya dengan lirih. Caca yang merasakan napas Darrel tepat di mukanya langsung merasa merinding dibuatnya. Wajah Darrel semakin mendekat hingga hidung keduanya saling bersentuhan. Darrel memiringkan kepalanya perlahan, napas hangat Darrel semakin terasa di permukaan kulit Caca, tangannya mengepal dan ia memejamkan matanya erat.

Namun tepat sebelum Darrel mengecupkan bibirnya di bibir Caca, gadis itu mendorong kepala Darrel mejauh dari wajahnya. Darrel terkesiap dengan perbuatan Caca "Kenapa Ca?" alis Darrel terangkat sebelah. Caca terdiam. Darrel menatap wajah Caca yang juga sedang menatapnya dengan ekspresi yang tidak bisa ia gambarkan "Kita udah sah Ca! It's okay to do that!" Darrel meyakinkan Caca.

Tiba-tiba mata gadis itu berkaca-kaca, Darrel semakin bingung dibuatnya "Hey Ca! What's wrong?" tanyanya. Caca masih terdiam, isak tangisnya muncul sedikit demi sedikit dan air matanya mulai mengalir. "Hey why are you crying?" tanya Darrel yang mulai panik, ia meraih kepala Caca dan menenggelamkan kepala gadis itu di dada bidangnya.

Caca terisak di pelukan Darrel. Darrel melingkarkan tangan kanannya di leher Caca sambil membelai rambut gadis itu lembut "Shh, udah nangisnya! Kenapa sih?" ucap Darrel sambil menciumi kepala Caca. Darrel mengangkat kepala Caca untuk menatapnya "Mau cerita?". Caca masih bergeming lalu kembali menenggelamkan wajahnya ke pelukan Darrel "You remind me of him" katanya seperti bergumam.

Darrel masih bisa mendengar kata gadis itu "Him?" alis Darrel berkerut. "The way you about to kiss me, it's the same as our first kiss" Caca masih malu untuk memperlihatkan wajahnya. "Ahh that Matt boy?" tanya Darrel dan ditanggapi anggukan oleh Caca.

"Okay i won't kiss you that way! I'll just kiss you roughly then" kata Darrel di sertai tawa setelahnya. Caca mengangkat wajahnya lalu menatap Darrel kesal. Gadis itu memukuli Dada Darrel "Gila lo?!" pekik Caca kesal. Tapi ia tidak bisa menyembunyikan semburat merah di pipinya, ia merasa malu dengan ucapan Darrel barusan.

"Kenapa? Kita kan udah sah!" jawab Darrel percaya diri. "Malu" ucap Caca menyembunyikan wajahnya. Darrel terkekeh, Caca lucu sekali pikirnya. Tapi ia teringat sesuatu yang membuatnya sedikit memanas "Kamu udah pernah ciuman sama orang lain, bahkan kalian belum sah! Sekarang kita udah sah, kenapa kamu nggak mau aku cium?" nada suara Darrel menjadi dingin. Caca mendongak menatap suaminya itu.

"Bukan gitu maksud aku" Caca menatap Darrel dengan tatapan bersalah. Darrel menarik tangannya yang semula merangkul Caca, lalu ia membalik tubuhnya ke arah yang berlawanan. Caca menggoyang badan Darrel "Rel maaf, bukan maksud aku—" Caca tidak bisa memberi alasan yang masuk akal.

Hanya saja ia merasa gugup setiap kali berada di dekat Darrel. Ia takut Darrel akan mendengar detak jantungnya yang berontak dengan gilanya saat mereka berciuman, sangat tidak lucu.

Tiba-tiba Darrel merasa ada sepasang tangan yang memeluk badannya dari belakang "Maaf" kata seorang dibalik badannya yang selanjutnya menyandarkan kepalanya di punggungnya. Ia merasa hangat dan nyaman ketika Caca memeluknya seperti itu. "I said I'm sorry" katanya sedikit lebih kesal karena Darrel tak juga meresponsnya.

Darrel menahan untuk tidak tersenyum, ia berdeham untuk menetralkan kembali ekspresinya sebelum menghadap Caca. Ia membalikkan badannya lalu memeluk tubuh Caca, ia menatap wajah Caca sebentar lalu dengan cepat ia mengecup bibir Caca.






Finally Darrel sama Keyva chuuu....

Maaf ya updatenya telat, maaf juga chapter ini cringe abis haha...

tetep votment yaa :) LOTS LOVE

My Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang