Lack

1.7K 90 4
                                    


Caca berguling-guling diatas kasur empuk Darrel sambil memainkan ponselnya. Ia sudah mandi tetapi masih memakai seragam karena Dean belum juga mengambilkan barang-barangnya, kalau meminjam baju milik Darrel ia takut nanti Darrel marah karena sudah menyentuh barang-barang miliknya.

Seseorang mengetuk pintu dan "Non Key, makan malam sudah siap" kata orang itu. caca membuka pintu "Eh Bi Tuti, Darrelnya belum pulang ya?" tanyanya. Bi Tuti hanya menggeleng lemah "Biasanya den Darrel pulangnya tengah malem non". Caca hanya mengangguk mengerti "Emangnya dia selalu gini ya Bi?"

"Gimana ya non ceritanya?" Bi Tuti menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bi Tuti ceriatin semua tentang Darrel didalem ya? yuk masuk!"

Mereka duduk disofa kamar Darrel dan Bi Tuti mulai bercerita "Den Darrel itu jarang dirumah non, kalaupun dirumah dia Cuma tidur dan sarapan. Kadang malah dia nginep dirumah temennya. Jadi kita yang kerja disini berasa kayak rumah sendiri"

"Emang kenapa Bi, kok Darrel bisa kayak gitu?"

"Semenjak kematian adiknya dan dia pisah dengan pacar sekaligus sahabat dari kecilnya, den Darrel jadi urak dan jarang pulang gini non. Ditambah lagi mamanya yang sakit-sakitan kayak gini, mungkin dia merasa kesepian"

"Darrel punya adek?"

"Iya, adiknya perempuan non, namanya Davina. Waktu itu Davina meninggal di usianya yang ke-7, waktu itu den Darrel kelas 10"

"Meninggal karena apa Bi? Sakit atau—" ucapan Caca terhenti karena tiba-tiba seseorang membuka pintu. Dan ternyata itu adalah Darrel sendiri, ia mengerutkan dahinya karena melihat Bi Tuti dan Caca duduk disofa kamarnya "Saya permisi den, non" pamit Bi Tuti lalu pergi dari situ, sehingga tersisalah Caca dan Darrel.

"Ngapain lo disini?" Darrel menutup pintunya dan berjalan mendekati Caca. "Katanya bang Dean disuruh papa, soalnya ada orang yang nguntit gue dirumah, gue kira lo udah tahu" jelas Caca. "Belum" jawab Darrel singkat lalu berjalan kearah almarinya dan mengeluarkan kaos lengan panjang berwarna abu-abu dan celana basket yang biasa dipakainya untuk latihan "Tuh pakek!"

"Thanks, gue kira lo nggak peka" Caca menyengir lebar lalu berlari kecil menuju kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Caca keluar dengan mengenakan baju Darrel yang sedikit longgar dipakainya "Ini celananya nggak ada yang lebih kecilan gitu?" ucap Caca sambil memegangi celana basket yang dikenakannya "Kalau gue lepas bisa mlorot ini" adunya.

Darrel berpikir sebentar "Pinjem rok Monik aja" ucapnya santai lalu kembali menatap ponselnya. "Yah masa pakek rok sih?!" rajuknya, lalu tiba-tiba Caca melepas celana basket Darrel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Darrel yang melihat itu langsung membulatkan matanya "Ngapain LO?!" teriaknya, agak panik. "Elah gue masih pakek celana pendek lagi, lagian baju lo gede gini kok" Caca mengangkat bawah kaos itu dan menunjukkan bahwa ia masih mengenakan celana pendek "Tuh!". Darrel membuang mukanya, menyembunyikan wajahnya yang blusing dan meredakan detak jantungnya yang tak karuan.

My Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang