Balapan Liar pt.1

2.3K 97 0
                                        

haii aku comeback again with new chapter

oke dimulmed itu Kendal Jenner and i want her as my Keyvareth hihi

buat cowoknya aku masih bingung siapa yang jadi castnya

Enjoy guyss:))


Tanpa Darrel sadari ternyata ia sudah sampai di kafe yang ia tuju, ia melepas helmnya dan turun dari motornya. Ia berkaca di spionnya sebentar membenarkan rambutnya lalu berjalan memasuki kafe. Dibangku pojok ia melihat sahabat-sahabatnya sedang berkumpul, tentunya tanpa Tama.

"wess pembalap liarnya udah dateng" sambut Bryan sambil melayangkan tangannya diudara untuk mengajak Darrel high five tapi cowok itu menghiraukannya dan langsung duduk di kursi diantara Rafi dan Jo. Dengan canggung Bryan menarik lagi tangannya. "dari mana aja lo rel? Biasanya abis maghrib udah ngajakin maen" tanya Jo sambil menyesap rokoknya.

"udah dibilangin, tadi dia kencan Joo" ucap Rafi gemas. "yah jarang aja, biasanya kan dia pacarannya barengan sama kita-kita disini" alasan Jo. "ya dia kan butuh berduaan sekali-kali, ya nggak rel?" Yuda tersenyum jahil. Darrel mengangguk-angguk tidak jelas.

"btw siapa sih rel? Kok kayaknya spesial banget butuh waktu dua-duan segala, ajak sini kan bisa" akhirnya Bryan angkat suara setelah merasa kesal karena diabaikan Darrel. "kepo lu!" Darrel memainkan ponselnya dan mulai bermain game bersama Rafi yang sedari tadi juga sibuk bermain game. "kayaknya gue tahu siapa" ujar Jo sambil berpura-pura berpikir. "siapa-siapa?" tanya Yuda dan Bryan bersamaan

"ya yang ditanyain Darrel tadi pagilah, masa kalian lupa sih" Jo

"yang bule-bule itu?" Bryan

"hmm" Jo

"jangan-jangan si Lisa lagi, kan dia kelas dua belas" Yuda

"yee kalo Lisa kan udah pernah dipacarin Darrel waktu kelas sebelas, kenapa tanya lagi cobak" Jo

"iya juga ya, terus siapa?" Yuda

"tau" Bryan menggedikkan bahunya "gue juga penasaran" sementara ketiga cowok itu membicarakan gadis yang dimaksud Darrel, seseorang dari ambang pintu masuk kafe berteriak "balapan mau mulai" sontak sebagian besar pengunjung kafe itu berhamburan keluar kafe menuju area balapan, ada beberapa dari mereka yang mengikuti balapan dan ada juga yang sekedar melihat balapan itu.

Lelaki yang sekitar berumur tiga puluh lima tahunan yang tadi berteriak diambang pintu mendatangi meja Darrel dan kawan-kawannya. "woi rel buruan!" tegur lelaki itu. "oh iya om" Darrel mendongak. "wah om Jack udah balik aja nih, seminggu kemana aja om?" tanya Jo setelah melakukan tos dengan lelaki yang diketahui bernama Jack tersebut.

"istri gue lahiran, yah mau nggak mau gue harus jagain istri gue dong. Suami setia" jelas Om Jack. "wah, terus anak om cewek apa cowok" Yuda angkat bicara. "cewek guys, nggak bisa diajakin balapan nih" ujarnya sok dramatis. "cewek balapan juga gapapa kali om" komen Rafi. "kalo cewek ya nggak bakal gue ajarin nakal lah! Biar dia kayak ibuknya aja, sekolah yang pinter biar jadi cewek yang bener. Kalo cewek senakal apapun ntar pasti bakal berhadiah, gue gamau tuh gendong cucu haram, ya nggak?" jelas Om Jack, kelima anak laki-laki didepannya melongo dengan perkataannya.

"sebejat apapun gue, gue nggak bakal ngebiarin anak gadis gue jadi cewek gak bener, soalnya perempuan itu kayak bawang putih kalau udah dikupas nggak ada kulitnya lagi, nah kalau cowok kayak bawang merah dikupas berapa kalipun nggak bakal abis kulitnya, paham nggak lo pada maksud gue?" tanya Om Jack, dan dibalas anggukan oleh kelima cowok itu "nah makanya hargai perempuan kayak elo ngehargai ibuk lo pada, punya ibuk kan? yaudah jangan sia-siain ibuk lo atau cewek yang lo sayangi bro, aduh kok gue jadi ngenasehatin elo-elo pada sih" Om Jack tertawa.

My Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang