Fight

1.8K 80 6
                                    

Hari ini SMAN 2 Nusantara pulang pagi dikarenakan adanya persiapan UAS oleh sekolah. Senin depan UAS akan segera berlangsung baik untuk kelas 10, 11, dan 12. Setelah mendapat jadwal ujian Caca dan Aila hendak pergi dari kelas, sedangkan Naya dan Lastri langsung pulang karena ingin melihat drakor sebelum benar-benar harus fokus pada UAS, lalu Vela, Karin dan Dewi pulang kerumah mereka masing-masing hingga UAS selesai karena kalau di kos mereka kurang bisa konsen belajar katanya.

"La! lo hari ini jalan sama Wima?" Caca dan Aila berjalan beriringan menuju parkiran. "Wima ada latihan sama bandnya Ca, persiapan buat tampil di ultahnya Rafi. Sebenernya gue tadi diajak buat nemenin dia latihan tapi gue males soalnya ada Yura" jelas Aila yang menampilkan wajah kesalnya.

"Cemburu lo sama si Yura itu?"

"Bukannya cemburu sih, Cuma kesel aja kalau ada dia. Orangnya udah nggak bisa diem, sama semua cowok main rangkul apalagi kalau sama Wima pingin gue banting hpnya sama gue patahin tuh tangannya"

"Emang kenapa hpnya?"

"Ya dia nyetatus sama Wima, terus dia main rangkul-rangkul terus cubit-cubit pipi, hidung apalah! Padahal dia tahu gue pacarnya dan gue ada disana"

"Terus si Wima gimana?"

"Lo tahu sendiri Wima tuh orangnya polos banget, gue sampek bingung sebenernya dia itu bener-bener polos apa bloon deh, ya dia diem aja digituin, sama kadang dia ngelirik ke arah gue sama pandangan khawatir gitu"

"Mungkin Wima sebenernya juga agak risih tapi kan mereka temen baik"

"Ya gue tahu! Gue percaya kok sama Wima, Cuma gue kesel aja sama cewek kayak Yura"

Saking asyiknya bercerita kedua sahabat itu tidak sadar sudah sampai di samping sepeda motor Aila "Kita makan dulu yuk Ca? Laper nih, tadi belum sempet ke kantin eh udah pulang aja". Caca tampak berpikir "Kerumah gue dulu ya? Kita ganti baju, capek juga nyamar" ucapan Caca itu berhasil membuat Aila tertawa "Salah sendiri! udah yuk naik!"

Setelah berganti baju di rumah Caca atau juga bisa dikatakan rumah Darrel, Aila dan Caca pergi dengan mobil kesebuah kafe. Mereka berdua berencana akan menghabiskan waktu bersama sebelum benar-benar menghadapi UAS dihari senin nanti.

Selama menyantap makanannya, Aila membuka percakapan "Jadi gimana honeymoon lo di Bali? Seru nggak?" tanyanya dan ditanggapi Caca dengan tatapan kosong "Ca? Lo nggak mau cerita nih?" ulang Aila.

"Saking banyaknya yang mau gue ceritain, gue sampe bingung mau cerita dari mana" Caca meneguk minumannya. "Kalian bertengkar?" Caca menggeleng "Dia nggak ngajak lo kemana-mana?" Caca menggeleng lagi "Terus kenapa?"

Caca menarik napas panjang lalu mulai menceritakan hal-hal yang terjadi padanya saat di Bali, mulai dari saat dia bertemu mantan Darrel dihari pertama disana lalu bertemu teman lamanya hingga ketika dia dibiarkan mati kebosanan di dalam hotel sedangkan Darrel pergi kepesta bersama perempuan lain, yang ia tebak adalah mantan Darrel. Ralat mantan yang balikan mungkin.

Aila menjadi geram sendiri akan perlakuan Darrel kepada sahabatnya. "Lo digituin kok santai banget sih Ca? Lo nggak ada nangis-nangis gitu?" kesal Aila pada Caca yang hari ini malah terlihat biasa dan tidak ada raut sedih di wajahnya.

"Gue nangis kok, abis dikasih tahu Mama mertua tentang yang pesta itu, gue sakit hati terus nangis sampek gue ketiduran. Besoknya gue bangun pagi-pagi banget buat ngompres mata gue, dan gue bersikap biasa aja waktu sama Darrel. Karena gue pikir percuma aja gue nangis-nangis kayak orang gila toh pada akhirnya gue juga bakal diceraiin kan"

"Ca gue tahu lo udah mulai sayang sama Darrel, lo udah jatuh cinta sama Darrel kan?" Caca memandang Aila tidak yakin namun akhirnya dia mengangguk lemah. "Tuh kan! Gue kan udah pernah bilang jangan mudah ketipu sama kelakuan Darrel Ca! Dia itu—lo tau sendiri kan?"

My Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang