Hurts

1.6K 70 4
                                    



"Emang mantan yang kamu ceritakan itu siapa?" tanya Caca pelan sedangkan Darrel menatap gadis itu ragu. "Siapa?" tanya Caca lagi karena Darrel tak kunjung menjawab.

"Itu aku!"

Caca dan Darrel secara bersamaan menoleh kearah asal suara dan juga pemilik tangan yang mengulur kearah Caca. Seorang cewek cantik yang berdiri di samping meja mereka itu menatap Darrel sekilas sambil tersenyum miring lalu kembali mengarahkan pandangannya pada Caca "Hai aku mantannya Darrel" ucap cewek itu dan menekankan pengucapannya pada kata 'mantan' "Kamu istrinya ya?" tanya cewek itu sambil melirik Darrel untuk memastikan bagaimana reaksi cowok itu.

Caca diam tidak menjawab maupun mengangguk. "Aku boleh kan ya gabung disini? Soalnya aku sendirian nih. Gak papa kan?" tanya cewek itu. Dan tanpa jawaban pasti cewek itu sudah mendorong kursi dan duduk disana bersama Caca dan Darrel.

"Hai Rel! Gimana kabar kamu? Lama nggak ketemu ya kita?" cewek itu menatap Darrel. Mereka berpandangan seperti sedang melakukan komunikasi lewat tatapan mata tersebut. Caca berdeham "Oh maaf ya jadi lupa kalau ada orang disini. Oh iya kenalin aku Violita panggil aja Vio, kamu?"

"Key—"

"Wait! I know you! Lo selebgram terkenal itu kan? Varsa Moreou?"

Caca mengangguk sambil tersenyum canggung. "Beruntung banget ya Darrel, dapat istri cantik, terkenal dan pasti udah bisa cari uang sendiri" kata Vio disertai tawa yang terdengar aneh ditelinga Caca "Jadi aku manggil kamu apa? Varsa? Atau Kevya?" ucapan Vio mampu membuat Caca tersedak dengan minumannya sendiri, begitupun juga Darrel yang dibuat speechless oleh ucapan Vio barusan.

"Loh kenapa? Ada yang salah ya? Kok kaget gitu sih?" Vio menampilkan wajah panik sambil menyodorkan tisu kepada Caca. Caca tertawa kikuk "Nggak kok, nggak papa" setelah itu Caca menatap Darrel dalam. Darrel menatap Caca dengan tatapan "Aku nggak tahu apa-apa". Setelah itu keadaan menjadi sangat sepi, terjadi kecanggungan diantara mereka bertiga.

"Oh iya! Ceritain dong gimana kalian bisa menikah padahal masih sekolah? Emang sekolah kalian nggak ngelarang?" Vio membuka percakapan karena tidak tahan dengan suasana yang canggung itu. "Kita punya alasan tersendiri" jawab Caca. "Padahal gue kira Darrel masih cinta sama gue dan kita masih bisa balikan lagi, eh ternyata Darrel udah punya istri, sayang banget ya" ujar Vio dengan wajah yang memelas.

"Kalau kamu Rel? Kamu masih mikirin aku?" tanya Vio pada Darrel yang sekarang wajahnya sudah memerah. "Maaf ya aku mau ke toilet dulu" pamit Darrel yang langsung beranjak dari tempat itu. "Hmm kayaknya aku lancang banget ya tanya kayak gitu?" Vio kembali menghadap Caca. Caca hanya menggeleng menanggapi pertanyaan Vio.

Disisi lain Vio merasa sangat puas melihat ekspresi Caca yang bingung dan terlihat dari sorot matanya bahwa gadis itu cemburu kepadanya. Benar dugaanya Caca benar-benar jatuh cinta pada Darrel. Tidak rugi juga usahanya selama beberapa bulan ini.

"Dulu Darrel sering banget loh ajak gue jalan, apalagi waktu itu dia pernah meluk gue ditengah-tengah mall karena gue marah gitu, manis nggak sih?

...dia juga pernah ngajak gue ke rumah kakeknya yang ada di Australia loh, waktu itu kita lagi liburan akhir tahun. Kalau lo udah diajak kemana aja?"

"Kitabaru jalan hari ini" jawab Caca singkat. Vio menutupi mulutnya yang terbukatidak percaya "Seriusan? Ya ampun masa sih? Padahal Darrel orangnya suka bangetjalan" setelah itu Vio merasa ponselnya bergetar dan benar saja sebuah pesandari Darrel membuatnya tersenyum penuh kemenangan.


Darrelku sayang <3

Vi aku mau ngomong bentar, aku tunggu di belakang


"Gue ke belakang bentar ya?" pamitnya pada Caca dan ditanggapi gadis itu dengan anggukan.


"Kamu ngapain disini Vi?" tanya Darrel setelah menyeret Vio ke tempat yang sepi. "Aku ngikutin kamu, Puas?!" bentak Vio. "Ya kamu ngapain ngikutin aku? Kan kemarin kita baru aja ketemu" Darrel menatap mata Vio yang sudah jelas dipenuhi dengan amarah. "Kamu tanya ngapain? Kamu tiba-tiba ngilang nggak pamit dan abis itu nggak ada telfon atau wa aku sama sekali! Kamu pikir aku nggak khawatir gitu sama kamu?!" nada bicara Vio semakin meninggi.

"Oke-oke aku minta maaf! Tapi gimana kamu bisa tahu?"

"Di situasi kayak gini kamu masih bisa tanya gimana aku bisa tahu?! Harusnya kamu yang jelasin ke aku, kenapa kayak gini?! Kamu udah nikah tapi kamu masih—"

"Vio listen! Okay, aku ngaku aku salah. Tapi aku nikahin dia karena aku punya alasan tersendiri, and as you can see! I still love you" ucap Darrel lembut sambil membelai pipi Vio. Gadis itu menepis tangan Darrel "Gak ada cewek yang kuat dijadiin selingkuhan Rel" Darrel mengusap wajahnya kasar "Terus aku harus gimana Vi?" ucapnya setelah menghela napas.

"Ceraikan dia" ucap Vio enteng. "Aku nggak bisa Vi, pernikahan ini yang buat Mama aku sehat seperti sekarang, selain itu karena pernikahan ini aku bisa nggantiin Papa aku dan buat kakek bangga, kamu paham kan?" Darrel mecoba menjelaskan pelan-pelan kepada Vio.

"Kamu nggak akan ceraiin dia? Terus aku? Aku jadi selingkuhan kamu selamanya gitu?!"

"Bukan gitu Vio, aku akan ceraiin dia disaat waktunya udah tepat, oke?"

"Kapan? Aku nggak bisa nunggu lama-lama Rel"

"Aku belum tahu pastinya, tapi aku janji aku akan ceraiin dia secepatnya"

"Promise?" kini Vio mau menatap mata Darrel. Laki-laki itu mengangguk lalu mendapat pelukan erat dari Vio. "Makasih, Aku sayang banget sama kamu. Aku nggak mau ngelepasin kamu buat orang lain. Kamu milik aku, Darrel hanya milik Violita, kamu paham kan?" ucap Vio ditengah pelukan mereka. Sekali lagi Darrel hanya bisa mengangguk.

Dibalik pintu seseorang sedang menahan isakannya, hatinya terasa dicabik-cabik mendengar ucapan dari seseorang yang mulai mengisi hatinya. Tangan kanannya menutup mulutnya agar tidak sedikitpun suara isakannya yang berhasil lolos dan membuat dua orang diruangan gelap itu mengetahui keberadaannya.




Semoga cepat selesai ya ini cerita haha... Semangat buat yang UTS dan juga kelas 12 yang UAS semoga dapat nilai bagus hehe,


love lots


My Special GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang