8: Sorry

6.9K 618 37
                                    

"Tetaplah dalam posisi ini sebentar saja. Jangan lepaskan, Kumohon." Jimin mengeratkan pelukkannya.

Aku mengikuti permintaannya, ku balas pelukannya dan memelukknya dengan erat, sangat erat.

-*-

Beberapa menit kemudian, Jimin melepaskan pelukannya dan menatap mataku, aku pun menatapnya.

"Ada apa denganmu? Tolong jawab pertanyaanku, sedari tadi kau tidak menjawab pertanyaanku."

"Bogoshipda." (Aku merindukanmu.)

"Mwo? Bukankah kemarin kita bertemu?" Tanyaku yang mulai sedikit bingung. (Apa?)

"Iya. Tapi, tidak tahu kenapa aku tiba-tiba merindukanmu."

'Ya Tuhan, ada apa dengannya?' Batinku.

"Eoh. Arraseo. Lebih baik kita ngobrol di dalam saja." Kataku, mengajak Jimin masuk. (Ya. Aku mengerti.)

"Orang tuamu marah tidak jika aku masuk?" Tanya Jimin.

"Tidak. orangtuaku sedang ada di luar kota. Lagipula mereka tahu aku adalah army dan mereka mendukung, tidak melarangku,"

"Jadi, pastinya mereka akan senang jika aku mengajakmu ke rumah."

"Eoh. Baiklah." Jawabnya sambil mengangguk-angguk.

Lalu, aku membuka kunci. Setelah pintunya terbuka, aku masuk dan Jimin mengikutiku di belakang.

Setelah masuk, Jimin duduk di sofa ruang tamu dan menonton TV.

Aku pergi ke dapur sebentar mengambil minuman Jus untuk Jimin.

Aku kembali keruang tamu, menyimpan minuman untuk Jimin di meja lalu duduk di sebelah Jimin.

"Kau tidak takut tinggal sendirian?" Tanya Jimin seraya melihat kesekeliling.

"Sebenarnya aku takut, ya takut jika ada orang jahat yang masuk kesini," ujarku.

"Tapi, mau bagaimana lagi orangtuaku sibuk dengan pekerjaannya. Jadi, aku sering ditinggal sendirian seperti ini. Lagipula aku sudah dewasa, jadi bisa menjaga diri sendiri." Lanjutku.

Jimin menatapku dan berkata, "jika kau kesepian, ketakutan, dan jika terjadi apa-apa denganmu. Langsung hubungi aku." Ia mengusap rambut hitamku.

"Siap oppa!" Kataku semangat.

"Eunra-ya. Apakah ada barang-barangmu yang ingin ku tanda tangani?" Kata Jimin setelah meminum jus nya.

"Apa? Kau mau menandatanganinya?" Tanyaku dengan mata membulat terkejut.

Aku terkejut, sungguh.

"Tentu saja!" Ujarnya tersenyum lebar seraya mengacak-acak rambutku.

"Baiklah. Barang-barangnya ada di kamarku." Aku berdiri berjalan menuju kamarku, dan Jimin berjalan di belakangku.

Sesampainya di kamarku, Jimin melihat kesekeliling dinding kamarku yang hampir terisi penuh oleh poster Bangtan Boys.

Dan aku mengambil album-album bts yang kumiliki, dari album 2cool 4skool-You Never Walk Alone.

Aku memang bukan ARMY sejak mereka debut tahun 2013, tapi aku ingin mengoleksi semua album mereka dari jaman Debut sampai sekarang.

Album yang paling kusukai adalah Dark & Wild, HYYH pt.3 Young Forever, Wings, & You Never Walk Alone.

Kulihat Jimin duduk di lantai yang sudah dilapisi karpet, dengan mata yang masih melihat kearah poster-poster yang terpajang di dinding, Dan stuff-stuff bts lainnya yang aku pajang.

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang