34: Lose

3.9K 313 42
                                    

Jungkook masuk ke dalam Dorm dengan langkah cepat, lalu ia menemukan Jimin sedang duduk di ruang tengah bersama Seokjin dan Hoseok sambil memainkan ponselnya. Jungkook pun menghampiri Jimin. "Hyung, aku ingin berbicara penting denganmu."

Jimin masih menatap layar ponselnya, tidak menatap ke arah Jungkook yang sedang mengajaknya berbicara. "Lain kali saja." Ujar Jimin datar.

Baru kali ini Jimin secuek dan sedatar itu pada Jungkook. Jelas saja itu membuat Seokjin dan Hoseok yang juga sedang duduk di ruang tengah terkejut melihat perubahan sikap Jimin terhadap Jungkook. Tentu saja mereka berdua terkejut, toh biasanya Jimin itu tidak pernah secuek ini pada Jungkook.

"Ayolah hyung. Sebentar saja." Pinta Jungkook dengan nada memohon. Namun Jimin masih diam dan fokus pada layar ponselnya.

"Ya! Ada apa ini?" Tanya Seokjin yang mulai merasa tidak nyaman dengan suasana seperti ini. Ia merasa seperti ada yang tidak beres dengan Jungkook dan Jimin.

"Iya, ada apa kalian? Kau ingin berbicara apa, Jungkook-ah?" Tanya Hoseok yang juga bingung dengan keadaan seperti ini.

Jungkook tidak memperdulikan pertanyaan kedua hyungnya itu, ia masih meminta Jimin untuk mau mendengarkan penjelasannya. "Jimin hyung, ayo kita bicara. Sebentar saja." Kata Jungkook sambil memohon.

"Baiklah, ikut aku." Ujar Jimin pada akhirnya. Lalu Jimin bangkit dari duduknya kemudian berjalan menuju balkon dan Jungkook mengikutinya.

"Hei! Jawab pertanyaanku dulu!" Teriak Seokjin. Namun Jungkook tidak peduli dan terus berjalan mengikuti Jimin.

"Ah jeongmal, maknae yang satu itu memang menyebalkan astaga." Cibir Seokjin.

***

Setelah sampai di Balkon, Jungkook pun langsung bersuara, "Hyung, kau salah paham," Jimin diam tidak mengatakan apapun membiarkan Jungkook untuk menjelaskan apa yang ingin ia jelaskan.

"Aku tidak ada niat untuk mendekati Eunra, aku juga tidak ada niat untuk merebut Eunra. Tadi, aku hanya menemaninya di rooftop kampus, ia meneriakkan namamu, ia menangis, ia selalu menyebutkan namamu di sela tangisannya. Aku hanya mencoba membuatnya tenang," jelas Jungkook.

"Aku juga berusaha untuk membujuk Eunra untuk mau mendengarkan penjelasanmu, hyung. Aku hanya membantu hubungan kalian agar menjadi baik kembali,"

"Itulah kenyataannya. Terserah kau mau percaya atau tidak. Tapi yang jelas, aku sudah mengatakan yang sejujur-jujurnya padamu, hyung."

Jimin menatap mata Jungkook, Jimin tidak menemukan kebohongan di mata Jungkook. Ia percaya kepada Jungkook.

"Jungkook-ah, aku percaya padamu."

"Bagus kalau begitu, jadi tidak ada salah paham lagi." Ujar Jungkook sambil tersenyum.

"Maafkan aku, Jungkook-ah. Tadi aku terlalu emosi sampai menuduhmu yang tidak-tidak. Maafkan aku juga sempat mengabaikanmu." Kata Jimin dengan nada bersalah.

Jungkook menepuk pundak Jimin, "Tidak apa-apa, hyung. Aku mengerti kok," kata Jungkook.

"Lalu, bagaimana Eunra? Ia sudah mau mendengarkan penjelasanmu?"

"Tadi aku chat Eunra, apakah ia sudah siap atau belum untuk mendengarkan penjelasanku. Lalu ia menjawab, ia sudah siap namun itu kesempatan terakhir untukku." Ujar Jimin.

"Kesempatan terakhir? Maksudnya?" Tanya Jungkook sambil mengernyit.

"Mungkin maksudnya, itu kesempatan terakhirku untuk menjelaskan semuanya. Dan jika aku membuatnya kecewa lagi, mungkin Eunra tidak akan memberikan kesempatan lagi untuk menjelaskan apapun," jawab Jimin.

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang