48: Sunset

3.1K 247 22
                                    

Saat Jaewon hendak memukul Jimin lagi yang sudah tidak berdaya, Eunra pun keluar dari rumah dan berteriak saat melihat Jimin yang sudah terbaring lemah tak berdaya. Sehingga Jaewon pun tidak jadi memukul Jimin lagi. Ia melepaskan cengkraman tangannya pada kerah kemeja Jimin lalu kembali berdiri tegak sambil menatap Eunra yang kini sudah berdiri di dekat Jimin.

"JIMINNN!!!" teriak Eunra sambil berlutut dan meletakkan kepala Jimin di atas pahanya. Seketika air matanya jatuh melihat kondisi Jimin yang benar-benar sudah lemah.

"Jimin...ke-kenapa jadi seperti ini? Apa yang ter-terjadi, eoh? Hiks...hiks." ujar Eunra sambil memegang pipi Jimin yang berlumuran darah.

"A-aku baik-baik sa-saja, ja-jangan khawatir..." ucap Jimin sambil mengelus tangan Eunra yang berada di pipinya.

"Kamu terluka! Apanya yang baik-baik saja, eoh?!" ujar Eunra dengan nada tinggi. Eunra kesal, karena dalam keadaan terluka saja Jimin masih mengatakan kalau dirinya baik-baik saja dan mengatakan kepada Eunra untuk tidak mengkhawatirkannya. Bagaimana bisa Eunra tidak mengkhawatirkannya, di saat kondisi wajahnya saja sudah dipenuhi luka, lebam, dan darah? Gadis itu melihat Jimin menangis saja khawatir, apalagi melihat Jimin terluka seperti itu? Tentu saja, Eunra sangat khawatir.

"Sungguh, aku...baik-baik sa-saja." ucap Jimin sambil menahan rasa sakitnya.

"Diam! Sekali lagi kamu bilang, kalau kamu baik-baik saja, aku tidak ingin bertemu denganmu lagi!" ancam Eunra. Jimin pun terdiam.

Kemudian Eunra mendongakkan kepalanya dan menatap Jaewon tajam. "Kenapa kau memukul Jimin? Apa salah Jimin padamu, eoh?!" nada bicara Eunra mulai meninggi. Ia tahu, Jimin terluka seperti ini karena Jaewon memukulnya. Dan Eunra tidak terima pacarnya diperlakukan seperti itu.

"Eunra-ya, maaf, tapi Jimin yang memulainya duluan. Ia memukul wajahku, dan aku pun membalas pukulannya. Aku tidak mungkin diam saja saat wajahku dipukul Jimin." balas Jaewon sambil menatap Eunra.

"Jimin memukulmu duluan pasti ada alasannya. Dia tidak akan memukulmu kalau kau tidak membuat masalah padanya. Jadi, apa yang kau lakukan?" balas Eunra dengan tatapan kesal.

Bukannya menjawab pertanyaan Eunra, Jaewon malah diam dan mengalihkan tatapannya ke arah lain. "Jawab aku, sunbaenim!" bentak Eunra. Jaewon pun tersentak mendengar bentakan Eunra, ia pun menatap Eunra.

"Jawab!!!" bentak Eunra lagi. Air matanya kembali mengalir di pipinya.

"Eunra-ya..." lirih Jimin. Eunra pun menunduk dan menatap Jimin. "Kamu diam saja! Aku harus tahu kenapa dia memukulmu sampai seperti ini. Aku gak terima lihat kamu terluka seperti ini." ujar Eunra lalu kembali menatap Jaewon, kali ini tatapannya begitu dingin.

"Sunbae, sekali lagi aku akan bertanya. Apa yang kau lakukan?"

Jaewon menatap Eunra begitu lekat. "Aku mengatakan, bahwa aku menyukaimu. Aku bisa merebutmu dari Jimin. Aku juga mengatakan, kalau pacarmu itu tidak akan bisa membuatmu bahagia." ujar Jaewon dengan seringai di wajahnya.

Seketika mata Eunra membelalak. Ia tidak menyangka kalau Jaewon bisa mengatakan hal seperti itu. Yang Eunra tahu selama ini, Jaewon itu seseorang yang baik, sering membantunya mengerjakan tugas, dan Eunra ingat sekali, bahwa Jaewon sangat mendukung hubungannya dengan Jimin. Namun, sekarang, ia mendengar Jaewon mengatakan hal seperti itu dan melukai Jimin. Sungguh, gadis itu merasa kecewa.

"Sunbae, aku tidak pernah menyangka kalau kau jadi seperti ini. Kau sangat mendukung hubunganku dengan Jimin, tapi sekarang apa? Kau mengatakan hal seperti itu dan memukul Jimin sampai dia lemah tak berdaya. Aku kira, Sunbae adalah seseorang yang sangat baik. Tapi ternyata aku salah, kau tidak sebaik apa yang aku pikirkan," ujar Eunra.

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang