17: Feeling

5.5K 480 21
                                    

Rasanya sekarang hari-hariku sudah tidak secerah seperti biasanya.

Hatiku hancur, dan sangat sakit. Walaupun tidak berdarah.

Dan akhir-akhir ini aku mudah menangis, begitu sulit menahan airmata kepedihan ini. Sangat sulit.

Aku berusaha untuk menjadi seseorang yang kuat, tapi sepertinya tidak mudah untuk menjadi kuat saat ini.

Mungkin aku terlalu berlebihan. Tapi, ketahuilah aku rapuh saat ini.

Kuharap kalian bisa mengerti perasaanku.

Kulihat kesekeliling ruangan, rupanya kelas sudah sepi. Hanya tersisa aku dan sahabatku, Hyunri.

Kelas memang sudah berakhir sekitar 15 menit yang lalu.

"Eunra-ya. Ada apa denganmu? Mengapa terlihat murung seperti itu?" Tanya Hyunri yang duduk di sampingku.

"Haruskah aku berhenti mengejarnya dan berusaha melupakannya?"

fyi, beberapa hari yang lalu aku memutuskan untuk mengatakannya pada Hyunri, bahwa aku mencintai Jimin bukan Jungkook.

Dan saat itu, Hyunri setuju bahwa aku harus berusaha mengejar Jimin.

Mendengar pertanyaanku ia terlihat terkejut, "Wae? Wae? Apa yang terjadi?" (Kenapa? Kenapa?)

"Ia hanya menganggapku sebagai fans. Hanya sebatas fans." Aku tersenyum miris.

"Mwo?! Jinjjayo?" (Apa? Sungguh?)

Aku mengangguk tipis, "Eoh. Jimin mengatakan hal semenyakitkan itu."

"Geunde.. mungkin, bukan seperti itu maksudnya." Ujar Hyunri (tapi..)

"Molla. Aku tidak mengerti.. aku memang dari awal seharusnya sadar diri 'kan? Aku memang hanya seorang fans, tidak lebih."

Aku menunduk. Air mataku jatuh lagi, tapi dengan cepat kuhapus airmataku. (Tidak tahu.)

"Eunra-ya. Uljima.." (Jangan menangis.)

Hyunri memelukku, "Bersabarlah Eunra. Aku tahu kok kau gadis yang kuat, ayolah jangan menangis." Hyunri mengelus punggungku.

"Terima kasih, Hyunri-ah."

-*-

Jimin POV

Aku duduk di sofa yang terdapat di ruang tengah Dorm. Ya, aku duduk sendirian disini. Member lain sudah berada di kamarnya masing-masing.

Lalu, aku meraih ponselku yang berada di saku celanaku. Kemudian kubuka chat room ku dengan Eunra.

Rupanya pesanku belum di baca. Berkali-kali kutelepon pun ia tidak menjawabnya.

Apakah kau membenciku?

Aku tahu, Eunra marah padaku. Aku mengerti, aku menyakitinya dengan ucapanku beberapa hari yang lalu.

Aku memang bodoh, tidak seharusnya aku mengatakan itu.

Tapi, aku tidak bermaksud apa-apa. Kalian harus tahu yang sebenarnya, aku masih mencintai Eunra.

Terkadang, mengingat masa lalu yang sudah berlalu itu membuatku menyesal.

Kemudian, kubuka list kontak di ponselku. Mencari kontak Eunra.

Mencoba untuk menghubunginya lagi. Dan berharap kali ini ia mau menjawabnya.

Kutempelkan ponselku ke telingaku, "Jebal.. Jawab teleponku." Gumamku. (Kumohon..)

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang