35: Move On

3.6K 312 21
                                    

*Note: disarankan sambil dengar lagu Day6 - Letting Go yaa. Atau lagu galau/ballad yang lain jg gapapa.

Eunra POV

Jimin menggenggam tangan kananku menggunakan kedua tangannya lalu meletakannya di dahinya. "Maafkan aku. Aku tahu kata 'maaf' memang tidak akan menghilangkan rasa kecewamu. Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau memaafkan aku?" Jimin menurunkan tanganku dari dahinya. Lalu menatap mataku dengan tatapan sendu.

Jujur, aku tidak bisa melihat Jimin seperti ini. Ia terlihat sangat sedih. Tapi aku juga tidak bisa membohongi perasaanku, aku sangat kecewa padanya. Sangat kecewa.

Aku berpikir untuk bagaimana kelanjutan hubungan aku dengan Jimin. Aku tidak tahu, apakah ini harus dilanjut atau berhenti saja.

Jujur, aku masih sangat mencintainya. Walaupun saat ini aku merasa kecewa luar biasa padanya. Tapi aku tidak bisa membohongi hati dan perasaanku bahwa aku masih mencintainya.

Jika aku tidak mengakhiri hubungan ini, aku hanya takut semakin tersakiti.

Tapi, aku benar-benar membutuhkan waktu untuk menenangkan diriku sendiri. Aku ingin mencoba menghilangkan rasa sakit ini.

Berpisah. Mungkin itu jalan yang terbaik untuk aku dan Jimin.

Aku bangkit dari posisi duduk ku, Jimin pun ikut bangkit. Mata sembabku menatap Jimin dalam.

Baiklah. Eunra, kau harus mengatakan ini. Walaupun berat, kau harus mengatakannya demi kebaikan kau dan Jimin.

"Terima kasih atas penjelasannya dan aku sudah memaafkanmu,"

"Tapi, aku rasa...hubungan kita sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Lebih baik kita berhenti sampai di sini. Kita akhiri hubungan ini."

Deg!

Aku sudah mengatakannya. Dan tepat saat mengatakan itu, air mataku jatuh.

Jimin terlihat terkejut, "Tidak. Eunra, jangan bercanda, tolong." Suara Jimin terdengar bergetar.

"Aku tidak bercanda. Aku serius."

Aku melihat air mata Jimin jatuh membasahi pipinya.

Demi Tuhan, aku tidak suka melihat Jimin menangis. Karena itu membuat hatiku semakin sakit.

"Tidak, Eunra. Jangan seperti itu. Kita bisa menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Eunra, aku mohon." Jimin menggenggam tanganku begitu erat.

Aku menggeleng sambil menatap matanya, "Kita butuh waktu untuk sendiri. Mungkin, berpisah memang jalan yang terbaik untuk kita."

"Tapi, aku sangat mencintaimu, Eunra." Lirih Jimin.

Aku mengangguk sambil tersenyum tipis di sela tangisanku, "Aku tahu. Tapi cinta itu tidak harus memiliki. Untuk saat ini, lebih baik kita berpisah. Agar di antara kita, tidak ada yang tersakiti lagi."

"Eunra, aku..aku tidak bisa." Lirih Jimin.

Aku memberanikan diri menghapus air mata Jimin untuk terakhir kalinya. "Jangan menangis, aku tidak suka melihatmu menangis seperti ini,"

"Terima kasih atas kenangan indah yang selama ini kamu beri. Terima kasih juga atas cinta dan kasih sayang yang kamu beri selama ini. Terima kasih untuk segalanya. Aku pergi dulu."

Aku membalikkan tubuhku lalu berjalan menjauh dari Jimin sambil menutup mulutku agar isakkanku tidak terdengar olehnya. Air mataku mengalir dengan deras.

"EUNRA, JANGAN PERGI!" Teriak Jimin. Tapi aku berusaha untuk tidak peduli lagi.

"CHOI EUNRA!!!" Teriak Jimin lagi saat aku sudah sangat jauh darinya.

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang