47: Fight

3K 260 34
                                    

Mata Jimin bertemu dengan mata Eunra. "Ji-Jimin..."

Jimin pun tersenyum. "Hai."

Lalu Jimin berjalan mendekat ke tempat tidur Eunra. Setelah berdiri di sebelah kanan tempat tidur pasien, Jimin pun menyodorkan buket bunga mawar biru yang sedari tadi ia genggam kepada Eunra. "Ini untukmu." Ujarnya.

"I-iya, terima kasih." Balas Eunra sambil meraih buket bunga itu.

Kemudian Jimin melirik lelaki yang duduk di sebelah kiri tempat tidur pasien. Kini lelaki itu tidak menggenggam tangan Eunra.

Lalu Jimin kembali menatap Eunra. "Aku pergi dulu, Eunra-ya. Semoga kamu suka bunganya." Ujar Jimin.

Kemudian ia pun hendak pergi. Namun, Eunra menggenggam tangannya. "Kamu sudah mau pergi lagi? Kamu ke sini hanya ingin memberikan aku mawar biru ini?" Tanya Eunra yang tampaknya tidak ingin Jimin pergi lagi.

"Aku ada latihan lagi di BigHit malam ini, jadi aku harus pergi lagi. Lagipula, ada seniormu di sini, kan? Jadi gak apa-apa kan kalau aku gak di sini?" Balas Jimin sambil melirik Jaewon. Eunra pun terdiam, ia merasa kalau Jimin sudah salah paham.

"Siapa namamu?" Tanya Jimin sambil menatap Jaewon dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

"Jung Jaewon. Aku sen---"

"Aku tahu kalau kau senior Eunra. Jadi tidak perlu kau katakan lagi. Karena aku hanya bertanya namamu." Sela Jimin. Jaewon pun terdiam mendengar Jimin menyela ucapannya.

"Kamu senang kan ada Jaewon di sini?" Tanya Jimin yang kini menatap Eunra dengan tatapan kecewa.

"Jimin..." lirih Eunra.

"Semoga kamu cepat sembuh ya," Ujar Jimin.

"Maaf, aku harus pergi sekarang." Lanjut Jimin sambil melepaskan tangannya dari genggaman tangan Eunra.

Kemudian Jimin melangkahkan kaki nya keluar ruang rawat Eunra.

Sebenarnya Jimin berbohong. Malam ini sudah tidak ada urusan apapun di BigHit. Hanya saja, Jimin merasa, kalau Eunra sudah cukup senang dengan kehadiran Jaewon. Jadi, ia memilih untuk pergi.

Jimin tidak tahan jika terus berada di sana. Karena Jimin sangat cemburu melihat kedekatan mereka.

***

Jimin masuk ke dalam mobil, dan menutup pintu mobil dengan keras. Lalu, ponselnya berbunyi.

Eunra is calling📞

Jimin menghela napas, lalu menjawab panggilan dari Eunra itu.

"Yeoboseyo?"

"Kamu kenapa?" Tanya Eunra.

"Aku? Aku gak kenapa-kenapa."

"Jangan bohong, gak biasanya kamu seperti ini. Biasanya kamu menjaga aku di sini. Tapi kenapa tadi kamu cepat-cepat pergi?"

"Aku kan sudah bilang, aku ada la---"

"Kamu bohong. Malam ini sudah gak ada latihan. Tadi aku telfon Jungkook, katanya malam ini sudah gak ada latihan. Jangan marah padanya, aku yang bertanya padanya tadi." Sela Eunra. Jimin pun terdiam sambil mengusap wajahnya kasar.

"Eunra-ya, maaf aku sudah berbohong," lirih Jimin.

"Kalau kamu gak sibuk, besok datanglah ke sini. Ada yang harus kita bicarakan."

"Baiklah." Ujar Jimin. Kemudian Eunra memutuskan sambungan telfonnya.

Setelah panggilan terputus, Jimin pun mengacak rambutnya dengan kasar. Kemudian ia menyalakan mesin mobilnya, lalu melajukan mobilnya.

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang