Satu minggu yang lalu eomma dan appa kembali ke Seoul setelah menyelesaikan tugasnya di luar kota.
Orangtuaku mengatakan mereka akan pergi ke New York lagi karena urusan pekerjaan, lagi.
Tentu saja aku tidak ikut. Karena aku harus menyelesaikan kuliahku disini, Seoul.
Lagipula sekarang ini aku tidak ingin ke New York dulu. Aku ingin tinggal di Seoul lebih lama.
Orangtuaku menyuruhku untuk pindah rumah, karena tidak mungkin aku tinggal di rumah yang dulu seorang diri.
Rumah yang dulu sudah di jual, karena tidak akan di pakai lagi.
Kemungkinan orangtuaku akan tinggal di New York, keluargaku pun tinggal di sana.
Karena ibuku berdarah Amerika-Korea, ibuku lahir di New York, namun sudah tinggal di korea sejak umur 10 tahun jadi ia sangat fasih berbahasa korea.
Jadi, aku akan tinggal sendirian di Seoul mulai sekarang. Tetapi orangtuaku masih membiayaiku untuk keperluan sehari-hari dan biaya kuliahku.
Tapi, tentu saja aku juga rajin menabung.
Tepat dua hari yang lalu aku mulai pindah rumah, sekarang disinilah aku dirumah yang baru. Tentu saja masih terlalu asing bagiku, tapi lama kelamaan aku pasti nyaman tinggal disini.
Besok orangtuaku pergi ke New York, aku akan mengantar mereka ke Bandara. Dan malam ini aku akan membantu mereka packing untuk persiapan besok.
-*-
Keesokan harinya...
Setelah dari bandara aku akan langsung ke kampus. Aku ada kelas jam 4 sore.
Untung saja jadwal penerbangan orangtuaku jam 2 siang jadi aku masih bisa mengantar orangtuaku.
Aku memakai sepatu sneakers hitamku sambil menunggu taxi datang.
"Kajja! Taxi nya sudah datang" ujar eomma ku. (Ayo.)
Akupun mengunci pintu rumah, lalu membantu membawakan koper Eomma.
Kumasukan koper ibuku kedalam bagasi di bantu oleh Appa yang juga memasukan koper nya kedalam bagasi.
Setelah itu, kami masuk ke dalam taxi.
Lalu, taxi pun melaju menuju Incheon Airport.
-*-
Sekitar 30 menit yang lalu kami sampai di bandara. Satu jam lagi adalah jadwal penerbangan orangtuaku.
Satu jam berlalu...
Sekarang sudah waktunya orangtuaku berangkat.
Mereka berjalan seraya melambaikan tangannya. Aku pun membalas lambaian tangan itu dengan senyum di wajahku.
Aku berjalan keluar bandara, menunggu taxi.
Lalu kurasakan ponselku bergetar, ada notif kakao.
Terdapat pesan dari Jimin.
Jiminpark: Eunra-ya. Eodiga? (Kau dimana?)
Choieunra: Aku di bandara Incheon. Mengantar orangtuaku. Wae oppa? (Kenapa?)
Jiminpark: Tunggu aku. Aku akan menjemputmu.
Choieunra: Geurae, oppa. (Baiklah.)
Bibirku pun membentuk senyum.
Jimin akan menjemputku? Ia sudah kembali ke Seoul?
Aku merindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember ; BTS Jimin✔
FanfictionSetelah beberapa tahun berpisah, pada suatu malam mereka bertemu lagi secara tidak sengaja. Namun, saat mereka bertemu, Eunra tidak mengingat apapun. Ia Amnesia. Jimin pun menyembunyikan tentang masa lalu mereka berdua. Ia hanya tidak ingin Eunra te...