29: Bad Feeling

4K 371 13
                                    

"Lebih baik kau mati saja!" Ucap sasaeng fans itu.

Jantung Eunra berdetak cepat, ia takut luar biasa sekarang. Ia berdoa dalam hati, berharap ada seseorang menolongnya.

Ya Tuhan, lindungi aku. Biarkan aku hidup. Seseorang, siapapun itu, tolong aku.

-*-

Sasaeng itu berjalan perlahan mendekati Eunra sambil memainkan pisau lipatnya dengan senyuman mengerikan.

Ia terlihat seperti seorang psikopat.

"Jika kau mati, aku akan sangat bahagia. Jimin akan menjadi milikku selamanya." Ujar sasaeng itu.

"Kau sudah gila! Jika kau memang fans Jimin, tidak seharusnya kau melakukan ini! Yang kau lakukan ini, hanya akan membuat Jimin membencimu dan tidak sudi mempunyai fans sepertimu." Eunra memberanikan mengatakan itu. Membuat sang sasaeng semakin kesal.

Sasaeng itu membungkukkan tubuhnya, agar sejajar dengan Eunra yang sedang duduk dalam keadaan tangan masih terikat tali, "Kau yang membuat aku melakukan ini, seandainya kau tidak berpacaran dengan Jimin, hal ini tidak akan terjadi." Ujar sasaeng itu dengan nada dingin.

"Lalu apa maumu sekarang?" Tanya Eunra, berusaha untuk berani.

"Sudah kubilang tadi, aku ingin kau putus dengan Jimin." Jawab sasaeng itu.

Air mata Eunra jatuh, "Tidak. Aku tidak akan melakukan itu." Balas Eunra sambil menatap tajam sasaeng itu.

"Baiklah. Kalau begitu, kau mati saja di tanganku." Ujar sasaeng itu sambil menegakkan kembali tubuhnya lalu memainkan pisau lipatnya.

Wajah Eunra pucat, tubuhnya bergetar, air matanya pun tak berhenti mengalir di pipinya.

Apakah aku akan mati hari ini, saat ini juga? Jika iya. Tuhan, tolong jaga orang-orang yang aku sayangi. Dan Jimin, aku sangat mencintaimu.

Sasaeng itu perlahan mulai mendekatkan pisaunya ke leher Eunra. Eunra sudah memejamkan matanya. Namun saat pisau itu belum sempat menyentuh leher Eunra, tiba-tiba...

BRAKKK...

Pintu gudang tersebut didobrak oleh seseorang, sontak Eunra membuka matanya dan si sasaeng menatap ke arah pintu.

Jimin.

Jimin datang.

Jimin datang, terima kasih Tuhan.

Jimin membuktikan ucapannya, ia memang benar-benar membuktikan kalau ia akan melindungi Eunra. Tidak hanya di ucapan, tetapi benar dilakukan.

"HENTIKAN!" Teriak Jimin lalu menghampiri Eunra. Sasaeng itu menurunkan pisaunya lalu memasukkannya kembali ke dalam saku hoodienya. Lalu ia menaikkan kembali maskernya, yang sebelumnya ia turunkan sampai ke bawah dagu.

"Apa yang kau lakukan, eoh?! Kau berencana membunuh Eunra, eoh?! Lebih baik kau bunuh aku, daripada membunuh Eunra. Ia tidak punya salah apapun." Bentak Jimin. Ia sudah tidak bisa mengendalikan emosinya. Bagaimana tidak? Gadis yang ia cintai, hampir saja dibunuh oleh sasaeng gila itu.

Sasaeng itu menundukkan kepalanya. Ia tidak bisa marah atau melawan kepada Jimin.

"Kau sasaeng, kan? Jika kau memang penggemarku, kau tidak seharusnya melakukan hal yang membuatku kecewa!" Bentak Jimin lagi.

"Oppa... sudah.." Eunra berusaha menenangkan Jimin.

"Sasaeng seperti ini sudah keterlaluan, Eunra-ya. Dia hampir membunuhmu." Ujar Jimin pada Eunra sambil menunjuk si sasaeng. Eunra hanya bisa menunduk. Baru pertama kali ia melihat Jimin semarah itu.

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang