13: Serious

6.2K 537 10
                                    

JIMIN POV

Disinilah aku dan Eunra duduk di sofa yang terletak di ruang tengah.

Aku menatap Eunra, menatapnya dalam.

Pada akhirnya aku bertanya, "Kau baik-baik saja kan?" Aku masih menatap matanya.

"Dan kenapa kau tidak membalas pesan ku? Teleponku juga tidak kau angkat."

Kini, Eunra menatap mataku juga, "oppa, na gwaenchana. Geokjeong hajimara." (Aku baik-baik saja. Jangan khawatir.)

"Dan aku minta maaf soal pesan itu, aku baru membacanya pagi tadi."

"Sebelum-sebelumnya kau yang sering mengkhawatirkanku, jadi jangan protes jika sekarang aku mengkhawatirkanmu."

Eunra mengangangguk, "Arraseo. Tapi tenang saja, aku baik-baik saja. Tidak ada luka kok di tubuh atau wajahku,"

"Aku selamat karena Jungkook menolongku."

Iya aku tahu. Jungkook yang menolongnya karena Jungkook yang memberitahuku tadi. Dan aku bersyukur Eunra bisa selamat.

Tapi aku menyesal, mengapa bukan aku yang menolongnya? Apakah aku memang tidak bisa melindungi Eunra?

Aku menundukan kepalaku, "Maafkan aku, tidak bisa menolongmu disaat seperti itu."

kurasakan Eunra memegang pundakku, "Ani, aniya oppa. Tidak perlu meminta maaf seperti itu. Kau itu sama sekali tidak salah,"

Aku mengangkat kepalaku menatap matanya, Eunra tersenyum dan mengatakan, "Jangan seperti itu oppa. Jangan selalu membuat dirimu merasa bersalah seperti ini."

Aku mengangguk dan tersenyum mendengar perkataannya.

"Oppa.." Panggil Eunra pelan.

"Eum, wae?" Jawabku. (Kenapa?)

"Mengapa kau begitu khawatir padaku? Bukankah aku hanyalah seorang fans?" Tanya Eunra.

'Karena aku menyayangimu, aku hanya tidak ingin kau terluka.' Batinku.

Tapi rupanya bukan kata-kata itu yang keluar dari mulutku, "Seorang Idol juga wajar mengkhawatirkan Fans nya."

Kau berbohong lagi Park Jimin.

Sampai kapan kau akan seperti ini?

Aku hanya belum bisa mengatakan semuanya.

Eunra mengangguk pelan, "Ah.. begitu."

"Ah ne, bagaimana kau bisa tahu alamat baruku?"

Baru saja aku ingin menjawab ia kembali mengatakan, "Pasti Jungkook yang memberitahu. Benar bukan?"

Aku pun mengangguk, "eoh, majja." (Iya, benar.)

Lalu, beberapa detik kemudian aku merasakan ponselku bergetar, ada telepon dari Manager Hyung rupanya.

Aku pun langsung mengangkat telepon tersebut.

"Ne, Hyung?"

"Eoh arraseo. Aku segera kesana."
Aku memutuskan sambungan teleponnya. (Iya baiklah.)

Aku menatap Eunra yang sedari tadi memperhatikanku. "Ada apa?" Tanya Eunra.

"Tadi Manager Hyung yang meneleponku, ia bilang aku harus ke BigHit sekarang," ujarku.

"Semua member Bangtan akan mulai latihan lagi. Jadi aku harus pergi sekarang." Lanjutku.

Aku berdiri, Eunra pun ikut berdiri.
Aku memakai jaket dan maskerku.

"Hati-hati di jalan. Semangat untuk latihannya." Eunra menyemangatiku, tentu saja itu membuatku tersenyum lebar.

"Gomawo Eunra-ya." Aku mengacak-ngacak gemas rambut hitamnya.

Eunra mengangguk dengan senyum di wajahnya.

"Na galge. Annyeong." (Aku pergi dulu, bye.)

-*-

Setelah sampai BigHit aku bergegas menuju Practice Room. Sesampainya disana aku bergabung dengan para member yang sudah pada kumpul.
Kami pun memulai latihan.

Beberapa jam berlalu, latihan pun selesai.

Aku dan Jungkook duduk bersandar di dinding kaca. Member lainnya memilih beristirahat di tempat lain. Ada yang di ruangannya masing-masang, ada juga yang di Bangtan Room.

Aku meneguk satu botol air mineral yang berukuran sedang, aku meminum sampai habis. Rupanya aku kehausan sekarang.

Aku menghela napas, melihat ke langit-langit ruangan latihan ini.

Kemudian, melirik Jungkook yang duduk tepat di sebelah kiriku.

"Jungkook-ah. Tumben sekali kau beristirahat disini bersamaku." Candaku.

"Wae? Tidak boleh? Baiklah aku pergi." Jungkook hendak bangkit dari duduknya, tapi aku menahannya.

Astaga Maknae ini mengapa sensitif sekali.

"Ya! Ya! Duduklah.. aku hanya bercanda." Aku terkekeh.

"Hyung, ada yang inginku tanyakan." Ia menatapku serius, sepertinya ini hal yang serius.

"Mwo? Bertanyalah." Aku mulai penasaran. (Apa?)

"Ini tentang Eunra."

"Tentang Eunra? Baiklah, kau ingin bertanya apa?"

"Mengapa kau terlihat sangat peduli pada Eunra? Kemarin saja saat aku memberitahumu bahwa Eunra hampir saja di culik,"

"Kau langsung pergi menemui Eunra. Padahal aku belum selesai berbicara." Ujar Jungkook.

"Sebenarnya, kalian ada hubungan apa?" Lanjut Jungkook.

Aku menunduk lalu kembali menatapnya, "Eunra adalah.. mantan pacarku."

Kulihat mata Jungkook membulat sempurna, ia terlihat sangat terkejut.

"Apakah kau masih ingat dengan cerita masa laluku, yang pernah kuceritakan padamu sekitar dua tahun yang lalu? Apakah kau masih ingat?"

Aku memang pernah menceritakannya pada Jungkook.

Jungkook terdiam sebentar, lalu menjawab, "Iya.. aku ingat."

"Berarti Firasatku benar." Ucap Jungkook.

"Maksudmu?" Aku sedikit bingung.

"Eunra pernah cerita padaku, bahwa saat ia melihatmu ia akan teringat oleh seseorang yang sampai sekarang ia tidak bisa mengingatnya,"

"Dan saat itu aku mulai berpikir, aku punya firasat bahwa seseorang itu adalah kau Hyung. Dan ternyata benar, seseorang itu memang kau." Ucap Jungkook.

"Eunra juga menceritakan tentang itu padaku, tapi aku tidak bisa mengaku dan mengatakan padanya bahwa seseorang itu adalah aku,"

"Bahwa ia adalah mantan pacarku, Aku tidak bisa mengatakannya."
Ucapku.

"Aku hanya takut ia membenciku jika ia tahu semuanya. Jadi kumohon, kau jangan mengatakan tentang ini pada Eunra." Lanjutku.

Jungkook pun mengangguk mengerti.

"Lalu, Kau masih menyukainya?" Tanya Jungkook.

Aku terdiam sebentar. Kemudian mengangguk, "iya, aku masih menyukainya."

"Jika aku menyukainya juga, tidak salah 'kan?"

Perkataan Jungkook membuatku terkejut, Sungguh.

"Kau menyukainya?" Tanyaku.

"Iya Hyung. Aku serius. Aku menyukai Eunra."

He's really serious.

-to be continued-

Jangan lupa Vote & Comment nya ya^^
Love you guys💕

Thanks💙,
-mycuterabbit97-🐰

Remember ; BTS Jimin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang