"Ma-maaf kan saya Ina." Aku masih diam membeku menatap James. Aneh, bukan kah seharus nya aku marah pada pria kurang ajar ini karena berani-berani nya dia mengambil ciuman pertama ku. Iya kan seharus nya aku marah atau bahkan seharus nya aku langsung menamparnya kan? Namun ada apa dengan ku? Mengapa tidak ada rasa marah sedikit pun justru saat ini jantung ku benar-benar terasa seperti memaksa ingin keluar dari tubuhku, tangan ku mulai berkeringat dan darah ku berdesir dengan begitu kuat rasanya. Lidah ku juga benar-benar kelu bahkan rasa nya untuk menjawab James saja begitu sulit. What the hell is going on?
"Nona? Saya mohon maaf kan saya, saya tadi terbawa suasana membuat saya melakukan hal gila tadi. Mohon maaf Nona, saya mohon." Aku menatap James dan tersenyum tipis.
"Ina James bukan Nona, kita adalah teman kan saat ini? Anggap saja apa yang barusan terjadi itu adalah kesalahan yang menarik, sudah lah ayo kita jalan-jalan lagi." ucap sembari berdiri dan berjalan duluan. Sikap tenang ku ini sebenar nya adalah kepura-puraan belaka, karena yang sebanarnya adalah aku benar-benar gugup dan senang disaat yang bersamaan.
James yang sudah menyusul berjalan di samping ku pun hanya diam saja sambil sesekali menunjukkan rasa kagum nya pada tempat ini. Tanpa aku sadari saat aku menoleh James sudah tidak ada disamping ku lagi. Aku langsung berbalik ke belakang untuk mencari keberadaan nya, namun saat aku berbalik aku melihat James yang terlihat sedang berdiri agak jauh dibelakang dan memegang ponsel nya seperti sedang sibuk mengambil foto."Hei apa yang kau lakukan?" tanya ku sembari mendekat ke arahnya.
"Maaf Ina saya hanya ingin mengambil gambar tempat ini saja tadi. Anda mau lihat?" ucap ny sembari menyodorkan ponsel nya. Aku mengangguk dan meraih ponsel yang dipegang oleh James. Aku terkejut begitu melihat foto yang diambil James tadi, karena foto yang diambil adalah foto diriku yang sedang membelakangi nya dan foto ku saat aku menoleh tadi.
"Kau mengambil foto ku juga?" tanya ku sambil menatap nya.
"Bangunan ini nampak menjadi jauh lebih menarik saat menjadi background dari foto anda, candi ini menjadi semakin indah dengan anda yang ada disana." Wajah ku langsung terasa panas dan pasti sekarang sudah memerah karena malu dan senang. Aku memukul bahu nya pelan dan langsung berjalan mendahului nya.
"Terimakasih Ina." ucap James yang memebuat ku terkejut karena dia tiba-tiba sudah berada didekat ku.
"Untuk?"
"Untuk apa yang pernah anda berikan pada saya." Aku tidak mengerti maksud ucapan nya. Memang apa yang pernah aku berikan pada nya? Uang? Tapi itu kan memang kewajiban ku untuk menggaji nya kan?
"Maksud mu?" tanya ku lagi dengan tidak mengerti.
"Anda membuat saya merasa jauh lebih hidup, semenjak ibu saya meninggal saya sudah merasa bahwa hidup saya benar-benar hancur tidak tertolong. Namun saat saya bertemu dengan anda, anda telah membuat saya jauh merasa lebih baik. Hidup saya terasa begitu bermakna dan berguna, maksud saya pekerjaan saya sebagai seorang bodyguard untuk anda membuat saya merasa begitu berguna. Itu maksud saya." jawab nya. Aku mengangguk mengerti, tentu saja itu maksud nya James. Memang apalagi maksud James? Apa yang aku harapkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Heart
RomanceKaina Putri Hutama, memiliki masa lalu yang pahit hingga menjadikan hatinya dipenuhi kegelapan dan kebencian pada satu nama yaitu Erwin Handoko, orang yang menyebabkan kematian kedua orangtuanya. Keinginan nya untuk membalaskan dendam ayah nya pad...