The Darkness of Heart

Chapter 24

Aku telah membuat keputusan penting dalam kehidupan ku, yaitu menerima Mario menjadi kekasih ku. Tidak pernah aku bayang kan sebelum nya jika akhirnya aku mengizinkan seorang pria untuk melewati batas yang sudah aku tentukan sendiri, Mario mungkin bisa dibilang bukanlah orang pertama yang mampu menembus dinding yang aku bangun selama ini. James, pria inilah yang pertama kali menyadarkanku bahwa hati ku kini sudah tidak lagi terkunci dan terkurung, James lah yang pertama kali menemukan kunci itu dan membukanya. Aku kini sudah menyadari dan mengetahui nya bahwa aku  mencintainya. Ya. Aku mencintai James O'Neil, sejak kapan aku menyadari nya? Jawabanya adalah semenjak dia menyadarkan aku bahwa aku telah cemburu pada wanita itu, entah siapapun wanita yang dicintai James itu lah yang membuat ku tersadar bahwa selama ini aku memang mencintai James. Namun itu bukan berarti aku bisa memiliki nya, tidak aku tidak bisa memiliki James karena satu hal yang aku tau secara pasti bahwa James sudah mencintai wanita lain dan sekali lagi aku tekankan pada diriku sendiri bahwa wanita itu bukan lah diriku. Aku kembali mengingat segala kenangan ku dengan James, saat-saat dimana kami saling tertawa bersama, terbang dengan glinder bersama, dan saling menguatkan satu sama lain saat salah satu diantara kita sedang terluka. Benar-benar hanya James lah yang mampu membuat ku melakukan itu semua, hanya  James bukan dengan yang lain. Tapi disini lah aku yang akhirnya memutuskan untuk menerima Mario menjadi kekasih ku untuk yang pertama kalinya, keputusan yang kubuat secara hati-hati dan kuharap keputusan ku ini tidaklah salah. Aku masuk kedalam kamarku dan menutup pintu balkon karena badan ku sudah mulai menggigil karena angin malam yang dingin, saat aku ingin mengambil jaket yang ada dilemari aku melihat baju yang terlihat asing karena seperti nya aku tidak pernah memiliki itu. Segera aku meraih baju itu dan melihat nya, seketika aku teringat bahwa baju ini adalah baju yang aku belikan untuk James. Baju batik namun ada logo Manchester united klub kesukaan James, aku tersenyum memandangi baju ini.
Aku langsung turun ke bawah untuk pergi mencari James dan menemukan nya sedang duduk dipinggir kolam renang sembari serius membaca buku, aku berjalan mendekat kearah nya dan langsung duduk di samping nya.

"Hei." sapa ku yang membuat nya terperanjat kaget saat melihat ku tiba-tiba muncul.

"Nona Hutama? Anda belum tidur?" tanya nya sembari meletakkan buku nya. Aku menggeleng pelan kearah nya.

"Buku apa yang sedang kau baca?" tanya ku sambil menunjuk buku yang tergeletak disamping nya itu. James menoleh kearah buku nya dan mengambilnya.

"Ohh buku ini berjudul Ethernal Love karya J.R Ward Nona." jawab nya sembari memberikan buku nya pada ku.

"Aku tidak menyangka seorang James O'Neil menyukai buku bertema romance?" ucap ku dengan terkejut.

"Saya menyukai buku apa saja Nona, namun sebenarnya buku ini cerita nya lebih cenderung kearah persaudaraan. Kisah cinta dalam novel ini hanya semacam bumbu saja, cerita didalam buku ini mengenai persaudaraan vampir dimana mereka ini semacam penjaga ras mereka seperti semacam polisi kalau di dunia kita, mereka lah yang  melindungi para vampir sipil dari amcaman bahaya makhluk jahat bernama Lesser. Buku ini lebih menonjolkan sisi  persaudaraan yang kuat, itu lah yang membuat saya tertarik untuk membacanya." jelas nya padaku. Aku hanya manggut-manggut sambil tersenyum kecil.
"Buku apa yang suka kau baca?"

"Saya menyukai segala buku karena bagi saya buku itu jendela dunia. Buku fiksi, ilmiah, biografi saya membaca segala macam buku, bagaimana dengan anda?" tanya nya balik.

"Ohh aku hanya pernah membaca buku pelajaran saja, aku sama sekali belum pernah membaca buku seperti novel atau yang lain. Aku tidak tertarik membaca novel dan semacam nya karena menurut ku itu semua tidak membawa pengaruh  terhadap kesuksesan ku kedepan nya jadi aku menghindari nya saat itu." jawab ku.

James menatap ku dengan tatapan yang tidak bisa aku tebak. Yaah aku tau apa yang ada dipikiran nya saat ini, pasti James akan berpikir bahwa aku ini adalah wanita yang benar-benar membosankan karena selama hidup nya tidak pernah membaca buku lain selain buku pelajaran saja.