Chapter 26

32 15 2
                                    

"Nona?"

"Oh James kau sudah datang?" ucap ku saat melihat James sudah ada di depan ku.

"Iya Nona, boleh saya bertanya pada anda?" kata nya. Aku menoleh pada nya dan mengiyakan.

"Apa nanti anda akan pulang dengan Pak Mario atau dengan saya?" tanya nya.

"Aku belum tau apa Mario akan menjemput ku atau tidak, nanti aku akan kabari ya. Ohh iya bisakah kau membantu ku untuk memeriksa hasil meeting kita dengan Flico Group kemarin? Kau bisa minta berkas laporan nya ke Jihan." perintah ku yang langsung disanggupi oleh James dan dia keluar dari ruanganku.

Aku kembali teringat pada Mario, rasanya ada yang aneh dengan sikap Mario tadi pagi. Aku melihat sorot mata nya yang seolah-olah seperti sedang menyembunyikan sesuatu dari ku. Aku mencoba menghubungi Mario namun dia tidak mengangkat nya. Ada apa sih dengan Mario? Kenapa aku begitu mencemaskan nya saat ini? Apakah ini berarti perasaan sudah benar-benar berubah kepada nya? Apakah aku sudah jatuh cinta pada nya?

Baru aku memikirkan nya, aku mendengar ponsel ku berdering dan ternyata Mario yang menelepon ku. Segera ku angkat teleponnya.

"Mario?"

"Halo sayang maaf ya aku tadi sedang ada meeting penting jadi aku tidak mengangkat telepon darimu tadi." ucap nya dengan nada menyesal.

"Ohh tidak apa-apa kok."

"Memang nya ada apa kau menelepon ku tadi? Semuanya baik-baik saja kan?" tanya nya.

"Iya aku hanya ingin tau apa yang sedang kau lakukan, apa kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja kok, aku senang kau begitu perhatian pada ku. Ahh rasanya sangat senang sekali diperhatikan oleh orang terkasih seperti ini. Pantas saja ya saat orang sedang jatuh cinta itu pasti mereka terlihat sangat bahagia sekali, ternyata memang sangat menyenangkan sekali jatuh cinta itu." Aku tersenyum mendengar jawaban nya.

"Ya baguslah jika kau baik-baik saja, aku hanya ingin memastikan saja jika tidak ada masalah apapun karena saat kau pergi dari kantor ku tadi suasana hatimu terlihat tidak baik secara tiba-tiba. Ayah angkat mu baik-baik saja kan?" tanya ku dengan khawatir.

"Iya dia baik-baik saja, ada masalah kantor tadi tapi semua sudah beres kok jangan khawatir lagi ya." jawab nya. Entah mengapa setelah Mario meyakinkan ku bahwa dia baik-baik saja membuat ku merasa tenang sekarang.

"Ya sudah aku tutup teleponnya ya, kembalilah bekerja sampai jumpa."

"Kaina tunggu dulu embt nanti aku akan menjemput mu seperti biasa ya jadi jangan pulang dulu." kata nya saat aku akan menutup telepon nya.

"Baiklah aku tunggu jangan sampai terlambat, jika terlambat satu detik saja maka aku akan pulang sendiri." jawabku yang malah disambut tawa oleh nya.

"Baiklah Nona yang gila tepat waktu, jika kau mau aku akan berangkat ke sana sekarang juga supaya aku tidak terlambat."

"Ya sudah kututup ya." kata ku

"Baiklah, Kaina aku mencintaimu sangat sangat mencintaimu." ucap nya yang membuat ku diam membeku.

"Ba-baiklah sampai jumpa nanti Mario." hanya itu yang mampu keluar dari mulut ku. Setelah menutup teleponnya perasaan ku sudah jauh lebih tenang sekarang, aku melihat ke arah jam tangan ku yang sudah menunjukan waktu makan siang. Aku memutuskan untuk beranjak dari kursi ku dan pergi untuk makan siang, begitu sampai di lobi kantor aku menemukan James nampak sedang bicara serius dengan seseorang di telepon. Aku mengamati pria itu sembari menunggu nya selesai bicara di telepon, melihat James yang nampak serius seperti itu membuat nya semakin terlihat tampan apalagi saat dia sedang tersenyum aku yakin mungkin dewa di langit pun akan iri dengan ketampanan yang dia miliki. Wanita yang dicintai James benar-benar sangat beruntung karena selain tampan dia juga penyayang dan dia juga pria sejati. Dengan ku yang notabenenya hanya boss nya saja dia sangat peduli sekali padaku, apalagi jika dengan wanita yang dia cintai pasti nya James akan melakukan apapun demi wanita itu. Diam-diam aku penasaran seperti apa sih wanita yang James cintai itu? Cantik kah dia? Apakah dia lebih cantik dari pada aku? Keistimewaan apa yang wanita itu miliki hingga mampu membuat James begitu mencintai nya? Bisakah aku bersaing dengan nya untuk mendapatkan kan hati James? Ohh ya Tuhan, Ina sadarlah kau itu sudah memiliki Mario bagimana kau bisa memikirkan pria lain disaat ku bahkan sudah memikirkan mulai jatuh cinta pada Mario

The Darkness of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang