Cinta?? Sebenarnya bagaimana sih perasaan ku pada James? Apakah aku benar-benar mencintai diri nya? Saat aku bersama nya jujur saja aku memang merasakan ada yang berbeda dengan ku, aku seperti bisa tertawa, sedih bahkan cemburu, tapi bagaimana bisa aku mencintainya kalau James saja sudah mencintai wanita lain.
"Hai siang-siang begini kau sudah melamun, memikirkan ku ya?" Aku melonjak kaget saat tiba-tiba Mario masuk ke ruangan ku tanpa kuketahui."Kau ini tidak memiliki etika sopan santun ya? Apa kau tidak bisa mengetuk pintunya." kata ku dengan sebal.
"Baiklah ini sudah aku ketok kan pintunya?" ucap nya sembari mengetuk pintunya dengan wajah cengengesan. Aku mendengus kesal ke arah nya.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Mengajak mu untuk makan siang, aku mendapat perintah langsung dari kakak mu untuk memastikan kau untuk makan siang. Untuk memastikan nya maka aku harus ikut bersama mu kan?" jawab nya.
"Katakan pada kakak ku aku akan makan siang sendiri jadi dia tidak perlu menyuruh mu kesini." ucap ku sembari kembali fokus ke laptop ku.
"Tidak bisa, ini perintah langsung dari calon kakak ipar ku jadi aku harus menuruti nya." Aku mendelik sebal kearah nya karena dia menutup laptop ku dan menarik ku agar berdiri.
"Calon kakak ipar? Tidak salah? Memang nya siapa yang mau menikah dengan mu?" kata ku dengan ekspresi seperti jijik.
"Tentu saja dirimu, jadi mau kah kau menikah dengan ku?" Aku diam seketika saat tiba-tiba Mario sudah berlutut dihadapan ku dengan menunjukan kotak yang berisi cincin berlian yang sangat Indah ke arah ku. Aku terkejut dengan apa yang dia lakukan, kupikir tadi dia hanya bercanda saja.
"Mario a- apa yang k-kau lakukan, berdirilah jangan bercanda seperti ini." kata ku dengan tergagap.
"Aku serius Kaina, aku sedang tidak bercanda untuk hal seperti ini." jawab nya dengan air muka yang serius. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan di situasi seperti saat ini, aku bahkan tidak bisa berfikir jernih sekarang.
"Mario berdirilah dulu." kataku. Mario menuruti nya dan berdiri menatap ku dengan serius. Aku mencoba merangkai kata yang tepat agar Mario nanti tidak salah paham.
"Mario aku benar-benar terkejut dengan apa yang kau lakukan ini, aku tidak tau harus bagaimana menanggapi situasi seperti ini dan aku juga tidak tahu harus menjawab apa atas pertanyaan mu saat ini. Aku tidak bisa memutuskan untuk menikah dengan orang yang bahkan belum aku terlalu kenal maksudku aku baru mengenalmu tidak lebih dari 3 Minggu yang lalu, tentu aku tidak bisa gegabah membuat keputusan yang besar dalam hidupku apalagi ini mengenai pernikahan. Aku belum bisa untuk saat ini Mario." jawabku sambil terus melihat Mario dengan lekat. Mario nampak tersenyum lembut ke arah ku sembari memperbaiki anak rambut ku yang terlepas dari kuncir ku.
"Aku tau, sebenarnya aku hanya ingin menunjukkan padamu saja bahwa aku serius dengan mu. Aku memang tidak mengharap kan kau akan menerima lamaran ku saat ini juga, tapi bisa kah kau mempertimbangkan diriku untuk menjadi pendamping mu? Bisakah kita menjalankan hubungan ini dulu untuk saling mengenal satu sama lain?"
Aku terdiam sejenak memikirkan perkataan Mario ini, aku benar-benar dilema saat ini disatu sisi aku merasa belum yakin dengan perasaan ku pada Mario tapi disisi yang lain aku seperti sangat merasa berat untuk menolak nya karena aku tidak ingin menyakiti nya. Bagaimana pun Mario telah menyelamatkan diriku, dengan memberikan seluruh harta yang ku punya pada nya pun itu tidak akan cukup membayar jasa nya ini karena yang dia selamatkan adalah nyawa ku. Bisa saja saat itu jika Mario tidak menyelamatkan diriku mungkin aku sudah mati dan tentu aku tidak akan berada disini saat ini.
"Baiklah kita coba untuk saling mengenal satu sama lain terlebih dahulu." jawab ku akhirnya. Wajah Mario seketika terlihat sangat bahagia dan lega, Mario langsung memelukku dengan erat sembari menggendongku dan memutar ku beberapa kali. Aku menjerit takut karena Mario memutar ku dengan cepat dan membuat ku pusing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Heart
RomanceKaina Putri Hutama, memiliki masa lalu yang pahit hingga menjadikan hatinya dipenuhi kegelapan dan kebencian pada satu nama yaitu Erwin Handoko, orang yang menyebabkan kematian kedua orangtuanya. Keinginan nya untuk membalaskan dendam ayah nya pad...