Aku berjalan mondar-mandir sambil menggigit bibir bawah ku dengan gugup, tangan ku basah akibat keringat dingin yang membasahi tubuh ku. Hari ini adalah pesta pernikahan ku di langsung kan dan entah mengapa aku merasa begitu gugup sekali hingga rasa nya kaki ku bergetar begitu hebat di atas kaki telanjang ku.
"Ina? Kenapa kau belum memakai gaun mu ya ampun."
Aku menoleh kebelakang dan menemukan Kak Ira yang ternyata malah sudah rapi dan cantik, wajah nya yang memang sudah cantik menjadi semakin cantik. Wajah nya hari ini begitu glowing dan semakin sempurna dengan balutan gaun panjang yang menjuntai ke bawah berwarna krem pucat. Kakak ku ini memang sudah tidak diragukan lagi soal kecantikan nya tapi kali ini aku masih tetap saja terpukau dengan penampilan nya yang hari ini begitu luar biasa.
"Ina!"
"Iya?"
"Ya ampun kenapa malah melamun sih? Jane, cepat kemarilah dan bantu dia memakai gaun nya." perintah kakak ku. Jane segera berlari menghampiri ku sembari membawa gaun pengantin ku.
"Kenapa kau ini? Aduh Ina bisa kah kau berhenti mondar-mandir seperti ini? Aku pusing melihat nya." omel nya seraya menarik tangan ku hingga membuat ku terduduk. Kak Ira meraih dagu ku dan memaksaku menatap nya dengan lekat, helaan nafas nya yang keras membuat ku yakin dia sudah mulai kesal sekarang. Aku kembali menunduk kan kepalaku sembari memainkan tangan ku dengan gugup.
"Kau ini kenapa? Tegang? Grogi?"
Aku hanya mengangguk sambil terus menghentak-hentakan kaki ku terus menerus.
"Kau ini aneh sekali, bukan kah kau sekarang sudah resmi menikah? Ini kan tinggal pesta nya saja sayang, lalu apa yang membuat mu menjadi gugup seperti ini?" tanya nya dengan nada heran.
"Aku nggak tau kak kenapa aku bisa gugup banget hari ini padahal saat aku mengucapkan janji pernikahan waktu itu aku sama sekali tidak gugup." jawab ku.
Kak Ira memegang erat tangan ku sambil tersenyum lembut, dia sama sekali tidak mengucap kan sepatah katapun dan hanya memandang ku. Ajaib nya tiba-tiba aku seolah langsung mendapat kan kekuatan yang entah datang nya entah dari mana, senyum ku mulai mengembang dan aku pun perlahan-lahan mulai releks.
"Sekarang cepat pakai gaun mu, satu jam lagi acara akan di mulai." ucap nya yang segera ku angguki.
Aku segera berdiri dan melepaskan pakaian untuk berganti dengan gaun pengantin ku, Jane pun membantu ku mengenakan korset yang berwarna senada dengan gaun ku sambil berjongkok dibelakang ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Heart
RomanceKaina Putri Hutama, memiliki masa lalu yang pahit hingga menjadikan hatinya dipenuhi kegelapan dan kebencian pada satu nama yaitu Erwin Handoko, orang yang menyebabkan kematian kedua orangtuanya. Keinginan nya untuk membalaskan dendam ayah nya pad...