Chapter 30

33 16 3
                                    

"Kau ada di Indonesia?" tanya ku lagi untuk memastikan apakah aku tadi salah dengar atau tidak.

"Iya My love aku ada di Indonesia saat ini, kau terkejut kan? Aku sebenarnya berniat untuk memberikan mu kejutan dengan tiba-tiba datang dihadapan mu tapi saat ini aku seperti nya tersesat Ina, aku tidak tau aku ada dimana." ucap Will. Aku memijat kening ku dengan bingung.

"Will kau kirim dimana posisimu sekarang pada ku, nanti staff ku yang akan pergi untuk menjemput mu kesana kau mengerti?" jawab ku.

"Baiklah kalau begitu, maaf kan aku karena membuat mu repot Ina."

"Tidak apa-apa Will tapi aku harus katakan pada mu sayang nya saat ini aku sedang ada diluar kota, aku sedang tidak ada di Jakarta karena aku ada... Aku ada urusan bisnis jadi aku tidak bisa menemuimu, tapi nanti kau bisa menunggu ku di rumah ku." jawab ku dengan terpaksa berbohong tentang alasan ku pergi.

"Ohhh jadi saat ini kau sedang tidak ada di sini, padahal aku sangat merindukanmu My love tapi ya sudah lah tidak apa-apa." kata nya dengan nada kecewa yang tidak bisa dia sembunyikan. Aku sebenarnya merasa tidak enak pada Will karena dia sudah jauh-jauh datang kesini namun aku malah pergi dengan kekasih ku. Ya ampun Will kan belum tau aku punya pacar, bagaimana ya aku mengatakan nya nanti supaya dia tidak kecewa.

"Ya sudah kau tunggu disana ya." kata ku. Aku langsung menghubungi James namun ponsel nya tidak aktif. Aku kali ini mencoba menghubungi kakak ku dan setelah diangkat kakak ku, aku segera mengatakan bahwa Will akan datang ke rumah. Aku juga meminta nya untuk mengatakan pada James untuk menjemput Will kesana dan berpesan pada kakak ku untuk menjamu Will dengan baik, setelah aku menutup telponnya aku segera mengirimkan alamat yang sudah Will kirimkan pada ku tadi pada kakak ku. James ada dimana sih? Kenapa ponsel nya tidak aktif? Kakak ku bilang tadi dia juga belum melihat James sedari tadi.

"Sayang?" Suara Mario terdengar dari luar sembari mengetuk pintuku.

"Ya ada apa Mario?" teriak ku dari dalam.

"Kau sudah selesai mandi? Ayo kita berjalan-jalan sebentar ke luar, bagaimana?" tanya nya.

"Baiklah tunggu sebentar lagi aku akan turun." jawab ku lagi.

"Baiklah aku tunggu dibawah ya." kata nya.
Aku segera berpakaian dan berdandan sebentar sebelum akhirnya turun kebawah, saat aku turun ponsel ku berdering ternyata James yang menelepon ku. Ahh akhirnya dia muncul juga berarti dia baik-baik saja.

"James?"

"Nona tadi saya diberitahukan bahwa Mr. Wild ada di Indonesia?"

"Iya, apa kau sudah menjemput nya?"

"Belum Nona saya baru diberikan kabar ini oleh Chris tadi, apa Nona ingin saya menjemput nya?" tanya James.

"Iya bisa kah ka-" belum sempat aku selesai tiba-tiba saja ponsel ku sudah hilang dari genggamanku. Aku langsung menoleh kebelakang dan ternyata yang mengambil nya adalah Mario.

"Sayang kita saat ini sedang berlibur, bisakah kita memiliki perjanjian untuk tidak memakai nya dulu?" ucap Mario. Aku berusaha untuk mengambil kembali ponsel ku namun Mario menghalanginya.

"Mario berikan sebentar dulu pada ku, aku sedang bicara penting dengan James." kata ku dengan sebal karena tingkah kekanak-kanakan nya ini.

"Coba rebut saja kalau kau bisa." goda nya sembari mengarahkan ponsel ku ke depan wajah ku. Aku berusaha merebutnya namun aku tidak bisa menjangkau nya, aku tidak putus asa aku masih terus berusaha mendapatkan nya. Dengan licik nya Mario malah memasukan ponsel ku kedalam kantong celananya, aku yang masih terus sibuk merebutnya hingga tanpa sadar kaki ku sudah menubruk sofa yang ada dibelakang ku dan membuat ku kehilangan keseimbangan. Aku dengan refleks langung meraih Mario untuk menjadi pegangan ku namun bukannya membuat ku tidak jatuh, Mario malah ikut-ikutan terjatuh hingga akhirnya kami berdua jatuh disofa. Naasnya kepala ku terjatuh tepat mengenai bagian sofa yang keras hingga aku mengaduh kesakitan. Mario yang ada tepat berada diatas ku refleks langsung berdiri.

The Darkness of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang