Chapter 47

25 1 0
                                    

" Tidak."

"Iya, sayang kau akan menikah denganku."

"Lebih baik kau membunuh ku sekarang daripada aku harus menikah denganmu, aku tidak sudi menikah dengan orang gila seperti diri mu." desis ku.

Brakk!!

"Apa maksudmu?" teriak nya sambil menggebrak meja makan dengan keras. Tangan ku saling bertautan untuk menahan diri agar tidak gemetaran. Aku berteriak kaget saat Mario dengan kasar nya membalikan meja makan hingga semua makanan yang ada diatas nya jatuh berhamburan.

"Kau harus menikah dengan ku, kau tidak boleh menikah dengan si brengsek itu. Tidak boleh." teriak nya lagi sambil memukul-mukul tembok dengan membabi buta. Mario terus berteriak dan terus memukul tembok itu sampai tembok itu terdapat bercak merah darah yang keluar dari tangan Mario, seolah tidak memperdulikan rasa sakit nya dia pun masih tetap terus memukul tembok itu.

Ya Tuhan pria ini gila!

Tubuh ku bergetar hebat saat melihat nya berjalan cepat mendekati ku sembari memasang wajah yang begitu menakutkan, walaupun aku sudah berusaha untuk menyembunyikan rasa takut ku dari nya tapi tetap saja aku gagal melakukan nya. Aku bahkan bisa merasakan tubuh ku yang berkeringat dingin karena rasa takut ku yang begitu sangat.

"Kau mau mati? Kau memilih untuk lebih baik mati dari pada menikahi ku?" teriak nya.

Aku hanya bisa diam saja tanpa mampu membuka mulut ku, dengan susah payah aku mencoba agar tidak menangis dengan cara menggigit bibir bawah ku dengan kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya bisa diam saja tanpa mampu membuka mulut ku, dengan susah payah aku mencoba agar tidak menangis dengan cara menggigit bibir bawah ku dengan kencang. Kak Ira tolong aku, James selamat kan aku.

"Aku sangat mencintaimu Kaina, kenapa kau tidak tau itu?" ucap nya kali ini dengan menangis.

Aku kembali tergugu melihat perubah sikap nya yang begitu drastis ini, bagaimana bisa orang yang baru saja mengamuk dengan begitu hebat kemudian berubah menjadi menangis hanya dalam hitungan detik saja.

"Kamu mau kan menikah denganku? Mau kan?" kata nya sambil memegang tangan ku dengan kencang hingga membuat ku meringis kesakitan.

"Aku tidak bisa Mario, aku tidak mencintaimu. Aku akan menikah dengan seseorang dan itu bukan kau." kata ku dengan nekat. Mario menatap ku dengan nyalang begitu mendengar jawaban ku.

"Lepaskan ini, ayo lepaskan." kata nya sambil mencoba melepaskan secara paksa cincin yang ada di jari manis ku.

"Tidak, aku tidak akan melepaskan nya." balas ku seraya menyembunyikan tangan ku ke belakang tubuh ku. Mario tetap menarik-narik lengan ku sambil terus berteriak.

"Mario hentikan." Aku mendorong tubuh Mario dengan sekuat tenaga hingga tubuh nya terjungkal ke belakang dan membuat kepalanya membentur tembok. Aku pun sontak berlari menjauhi nya namun dengan cepat Mario meraih tangan ku dan mendorong ku hingga tubuh ku terbentur dengan keras ke tembok dan mencekik leher ku dengan kuat.

The Darkness of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang