Aku sibuk mengemasi barang-barang ku saat ini karena hari ini akhirnya Mario sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Aku lega Mario telah sembuh total, dokter sudah meyakinkan ku bahwa kondisi Mario kini sudah stabil dan luka tusuk nya juga sudah mulai mengering.
"James ayo kita ke rumah sakit sekarang." kata ku setelah turun ke lobi dan menemukan James yang nampak sibuk dengan ponsel nya.
"Baik Nona." jawab nya sembari berjalan menuju mobil ku.
Aku berjalan dibelakang nya dengan pelan-pelan, mengamati James yang ada didepan ku saat ini. Akhir-akhir ini aku merasa ada yang aneh dengan sikap James pada ku, dia memang masih tetap sama bersikap sopan pada ku namun yang membuat aneh adalah dia seperti menghindar dari ku. Dia seperti berubah menjadi sosok yang lain, dua kali menjadi lebih dingin dan lebih formal sekarang pada ku. Entah ini hanya perasaan ku saja atau tidak tapi yang jelas aku bisa merasakan perubahan nya itu. Apa aku tanyakan saja pada nya alasan kenapa dia seperti ini? Apa jangan-jangan dia memiliki masalah? Mungkin aku tidak harus ikut campur dalam urusan pribadi nya saat ini, biar kan saja dia mengatasi masalahnya sendiri saat ini. Walaupun jujur saja aku sangat merindukanmu senyum khas nya itu.
"Silahkan Nona." ucap nya sembari membuka pintu mobil ku. Aku memberikan senyum terimakasih pada nya namun dia hanya membalas dengan menunduk singkat saja pada ku.
Aku menghela nafas ku pelan dan melihat ke arah luar jendela, sangat membosan kan memang terjebak macet seperti ini. Apalagi jika suasana didalam mobil begitu mencekam seperti ini, menjadi double membosankan dan tidak mengenakan.
"Bisa kau nyalakan musik pop atau RnB James?" kata ku kepada James.
James menoleh ke arah ku sebentar dengan tatapan heran sebelum akhir nya dia mengangguk ke arah ku dan langsung menyalakan MP3 player yang ada di mobil sesuai perintah ku. Sebenarnya tidak aneh jika James nampak heran saat aku meminta nya memutar musik RnB karena aku ini memang tidak suka mendengar kan musik yang sedikit bertempo cepat seperti macam RnB, Pop apalagi Rock, aku memang pecinta musik klasik apa lagi karya dari Mozart yang berjudul Turkish March adalah favoritku.
"Sudah sampai Nona." kata James pada ku. Aku baru sadar kalau ternyata sudah sampai dirumah sakit, aku menunggu James membuka pintu untuk ku dan baru kemudian keluar.
"Kau ikut aku masuk ya James." ucap ku.
"Baik Nona." jawab nya sembari berjalan mengekor di belakangku. Aku memperlambat jalan ku agar bisa berjalan disamping James namun saat aku menoleh ke belakang karena dia tidak segera muncul ternyata justru James malah ikut-ikutan berjalan pelan. Aneh, biasanya jika aku memperlambat jalan ku James langsung peka dan dia akan berjalan disamping ku? Sudah kutebak memang ada yang aneh dengan James saat ini. Aku memutuskan untuk kembali berjalan biasa dan menuju le kamar Mario.
"Hai." kata ku sembari masuk ke dalam. Aku melihat Mario nampak sibuk memasukan baju nya ke dalam tas miliknya, aku bergegas menghampirinya untuk membantu nya berkemas.
"Sudah tidak usah Kaina biar aku saja, aku kan sudah katakan pada mu untuk tidak perlu menjemput ku hari ini. Aku tau kau sangat sibuk sekali hari ini kan? Aku tidak ingin merepotkan mu lagi, lagipula ada sopir ku yang akan menjemput ku kok." kata nya sembari menahan tangan ku yang berniat memasukan baju nya ke dalam tas. Aku menoleh ke arah nya dengan ekspresi merengut.
"Memang nya kenapa? Aku kan sudah berjanji akan membantu mu, lagipula kau ini belum sembuh total jadi jangan banyak gerak dulu." kata ku. Aku menarik tangan nya agar Mario duduk di ranjangnya, saat dia hendak bangkit lagi aku menatap nya dengan mata melotot memberinya kode agar dia tetap diam disitu. Aku kembali memasuk kan sisa baju Mario yang masih ada dilemari dan juga beberapa barang yang ada disana, baru aku akan mengangkat tas itu tiba-tiba James yang sudah ada disampingku langsung mengambil tas yang ada ditangan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Heart
RomanceKaina Putri Hutama, memiliki masa lalu yang pahit hingga menjadikan hatinya dipenuhi kegelapan dan kebencian pada satu nama yaitu Erwin Handoko, orang yang menyebabkan kematian kedua orangtuanya. Keinginan nya untuk membalaskan dendam ayah nya pad...