"Selamat Nona Kaina." ucap Handoko sembari menjabat tangan ku.
"Terimakasih untuk ucapan nya." balas ku. Setelah semua telah pergi hanya tersisa aku dan Handoko diruangan besar ini, aku baru akan berdiri berniat untuk meninggalkan ruangan ini sampai Handoko mengatakan sesuatu yang mampu menarik perhatian ku sepenuh nya.
"Kau melakukan ini karena ingin balas dendam pada ku kan?" tanya nya dengan nada tenang namun tajam. Aku langsung mengurungkan niat ku untuk pergi dan kembali duduk dikursi ku tadi.
"Apa maksud anda?" tanya ku singkat. Dia menatap ku dan tersenyum dengan licik.
"Jangn pikir aku tidak tau kalau kau memiliki peran yang besar dalam semua ini, aku tau kau lah yng meminta semua investor ku menarik saham mereka dari perusahaan ku. Aku juga tau kalau selama ini kau juga lah yang menyabotase semua barang yang aku kirim kan ke klien ku dan membuat mutu nya menjadi jelek dimata pelanggan ku." jawab nya dengan menatapku lekat.
"Kenapa kau berpikir aku melakukan itu? Pak Erwin Handoko, apa yang terjadi pada anda dan perusahaan anda itu adalah karena murni kesalahan anda sendiri yang tidak mampu mengelola perusahaan ini dengan baik. Jangan mencoba melemparkan kesalahan mu sendiri pada orang lain, jadilah lelaki sejati dengan mengakui kekalahan mu sendiri dan cobalah memperbaiki diri. Saya permisi dulu, terimakasih sekali lagi untuk kerja sama nya. Satu hal lagi yang ingin ku katakan pada mu, apa yang kau tanam itu yang kau tuai. Tanyakan pada dirimu sendiri apa kau yakin membangun perusahaan ini dengan keringat mu sendiri atau justru dengan cara mengkhianati orang lain?" ucap ku sembari berjalan meninggalkan tempat ini.
Aku tersenyum puas saat melihat tatapan mata nya yang penuh penderitaan dan kebencian tadi, tatapan yang aku yakini dimiliki papa ku dulu saat dikhianati oleh sahabat nya sendiri
**
Resmi sudah perusaahan ini menjadi miliki ku pribadi secara sepenuh nya, nama nya pun sudah kuganti menjadi HIF bukan lagi SIF. Aku juga telah menggantikan ruangan Handoko ini menjadi milik ku, aku melihat sekeliling ruangan yang ruangan nya didominasi warna hitam ini. Sangat suram dan terasa begitu menyedihkan ruangan ini, aku harus mendekor ulang tempat ini menjadi tempat yang layak dan sesuai standar ku.
"Nona?"
"Ada apa Jihan?" tanya ku pada PA baru ku disini.
"Pak Mario Andromeda tadi menelpon saya, beliau ingin meeting kita hari ini diganti tempat menjadi di restoran Jepang yang ada didekat kantor kita Nona. Bagaimana Nona?" tanya nya padaku. Sebenar nya aku sangat tidak suka perubahan rencana yang mendadak seperti ini, tapi mengingat dia juga klien penting ku maka mau tidak mau aku harus menuruti mau nya. Ya sudah lah hitung-hitung sambil refreshing dari pada hanya berkutat di kantor seharian, apalagi tempat ini masih mirip seperti ruangan berhantu.
"Baiklah katakan pada nya pertemuan dilakukan jam 11 siang dan jangan sampai terlambat, mengerti?" ucap ku dengan malas.
"Baik Nona akan saya sampai kan, apa anda membutuh kan sesuatu?" Aku menggeleng pelan padanya.
"Saya permisi Nona."
Aku berjalan ke arah dinding kaca untuk melihat suasana kota Jakarta, dilihat dari atas sini kota ini memang sangat lah padat. Tidak heran jalanan selalu saja macet, dan seperti nya disini sudah banyak yang berubah sejak terakhir kali aku masih disini.Hei kenapa aku merasa ada yang aneh? Mengapa perasaan ku masih tidak bahagia? Kupikir setelah aku berhasil mengambil alih perusahaan ini maka itu berarti aku sudah bisa mendapat kan kebahagiaan ku yang telah lama ku tunggu, namun apa ini? Kenapa perasaan ku tidak banyak berubah? Sama sekali berbeda dengan ekspektasi ku selama ini. Aku melihat jam tangan ku, sudah pukul 10.20 itu berarti aku harus segera bersiap berangkat sekarang daripada terlambat apalagi jalanan disini tidak bisa ditebak sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Heart
RomanceKaina Putri Hutama, memiliki masa lalu yang pahit hingga menjadikan hatinya dipenuhi kegelapan dan kebencian pada satu nama yaitu Erwin Handoko, orang yang menyebabkan kematian kedua orangtuanya. Keinginan nya untuk membalaskan dendam ayah nya pad...