Suasana seketika berubah menjadi awkward moment ketika mulut sialan ini berbicara tanpa melalui proses filtering terlebih dahulu, rasa nya mulut ku ini harus aku ganti dengan yang baru karena yang sekarang benar-benar sudah tidak bisa di ajak bekerja sama lagi dengan otak ku. James masih terus menatap ku dengan wajah yang terkejut tanpa berkedip sama sekali. Berpikir Kaina ayolah gunakan otak mu itu untuk mencari alasan.
"Ehh maksudku itu adalah embt kau tau kan embt ahh ya aku ehh maksud ku itu tadi adalah menjadi pacar palsu iya maksudku adalah itu, kau ingat kan aku meminta mu untuk berpura-pura menjadi pacar ku agar aku bisa balas dendam pada Mario dan jika kau masih memanggil ku Nona maka akan terdengar aneh kan?" ujar ku dengan kepayahan saat mengucapkan nya. Aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal sama sekali dengan gugup apalagi sama sekali tidak ada respon apapun dari James saat ini, dia hanya terlihat menatap ku tanpa memperlihatkan ekspresi apapun pada ku hingga membuat ku menebak apa kira-kira yang ia pikirkan saat ini. Baru aku akan membuka mulut ku untuk memecah keheningan yang ada diantara kami berdua James akhirnya mengatakan sesuatu.
"Oohh baiklah Nona maksudku Kaina, aku akan mencoba nya." jawab James setelah terdiam lama. Aku tersenyum cangggung kearah nya dan hanya menanggapi ucapan nya barusan dengan memberi kan anggukan pelan saja, aku menghela nafas lega begitu James sudah kembali bersikap normal. Bagus sekali memang kemampuan mengeles ku ini, untung saja aku langsung teringat mengenai permintaan absurd ku tempo hari itu jadi aku bisa menjadi kan nya sebagai alasan.
Aku menggosok-gosok kedua tangan ku yang kedinginan karena berada di dataran tinggi seperti ini apalagi pakaian ku ini sama sekali tidak membuat ku hangat, angin berhembus menerpa wajahku yang langsung membuat ku menggidik karena keinginan.
"Dingin?" tanya nya tiba-tiba.
"Hah? Ohh Iya di sini berbeda dengan di Jakarta yang panas." jawab ku.
Tubuh ku membeku seketika namun bukan karena kedinginan yang membuat ku membeku seperti ini melainkan karena James yang tiba-tiba saja meraih kedua tanganku dan membawa nya ke arah mulut nya, dia meniupkan kedua telapak tangan ku hingga aku bisa merasakan nafas hangat nya di telapak tanganku.Aku menatap matanya dengan dalam dan lekat seolah berusaha mencari tahu apa yang sebenar nya ia simpan didalam tatapan nya itu, saat aku menatap nya seperti ini kembali aku ingat segala ucapan kakak ku mengenai perasaan James yang sebenarnya pada ku. Ini salah satu contoh lain dari sikap James yang membuat ku merasa begitu istimewa untuk nya, dia mengajak ku ke tempat indah seperti ini disaat aku merasa sedih dan perhatian yang dia berikan padaku seperti saat ini juga seolah membenarkan dugaan kakak ku. Benarkah James juga mencintai ku?
"Sudah merasa lebih hangat?" tanya nya lagi yang membuat ku terperanjat kaget dan memaksa ku menghentikan sementara kesibukan ku memikirkan tentang perasaan nya padaku. Dia masih menggenggam erat kedua tangan ku sambil terus sibuk meniup nya mencoba membuat ku merasa hangat.
"Embt ya sudah lebih baik." jawab ku sambil masih tetap menatap nya seolah aku sedang terhipnotis oleh pesona yang dia miliki.
"Bagaimana jika kita minum sesuatu yang bisa menghangat kan tubuh?" tanya nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness of Heart
RomanceKaina Putri Hutama, memiliki masa lalu yang pahit hingga menjadikan hatinya dipenuhi kegelapan dan kebencian pada satu nama yaitu Erwin Handoko, orang yang menyebabkan kematian kedua orangtuanya. Keinginan nya untuk membalaskan dendam ayah nya pad...