Insa-dong, Korea Selatan
"Unit P, eyes on, eyes on!"
"Unit K sudah di posisi."
"Unit T, lapor!"
"Diterima! Target masih berada di dalam gudang. Ganti."
"Copy that. Ron, lapor!"
"Ron, copy. Aku sudah di posisi. Bisa kulihat koper-koper itu."
"Baiklah. Semuanya, bersiaplah dalam satu menit!"
Sementara itu, di dalam gudang nampak sekelompok orang yang tengah berkutat dengan koper-koper dan berlembar-lembar dokumen. Mereka nampak saling menunjuk satu sama lain. Beberapa ada yang sedang menelepon.
Angin terik menerpa lapangan tak terurus itu kala sekelompok orang akhirnya keluar dari gudang dengan menenteng koper. Mobil-mobil datang menghampiri mereka bersamaan dengan munculnya sekelompok orang dari persembunyian.
"Ron, masuk ke dalam! Unit K, cover him! Semuanya bersiap pada posisi! Tembak setelah aba-abaku!"
Orang-orang pembawa koper terkejut saat tiba-tiba dikepung. Mereka berlari kalang kabut menyimpan koper-koper mereka ke dalam mobil. Beberapa ada yang bersiap dengan senjata laras panjang masing-masing bersiap menembak.
"Cap! Gudang belum bersih! Copy."
"Bersihkan!"
Dari arah berlainan sekelompok pria lain mengendap-endap masuk gudang. Mereka sudah mengacungkan senjata, tetapi masih menunggu aba-aba dari sang kapten.
"Seungcheol! Tembak mobil 4771!"
"Copy that. Aku siap."
"Fire!"
Baku tembak terjadi dalam sekejap mata. Peluru berdesing menghujani mereka siang itu. Mobil-mobil pengangkut koper satu per satu dijatuhkan.
Di dalam gudang, Ron dan sekelompok orang lain tengah bergelut dengan orang-orang pembawa koper yang lain. Mereka cukup kolot, namun berhasil dijatuhkan pada akhirnya.
"Ron. It's clear! Copy."
"Vernon! Bantu Seungcheol! Wonwoo! Tetap di sana bersama Ron!"
"Copy that. Ayo!" Vernon dan beberapa orang lain meninggalkan gudang dan bergabung dengan kerumunan di luar.
Hujan peluru tak dapat dihindari. Mereka saling menembaki kaki siapapun yang terlihat berlari kabur, terutama sang kapten terhadap targetnya.
"Youngmin! Menyerahlah! Kau takkan berhasil!" sang kapten berhasil menyudutkan seorang pria yang diduga sebagai pemimpin targetnya.
"Aku hanya mau cari uang," sahut Youngmin enteng.
"Unit P! Amankan koper-kopernya!" ujar kapten pada alat komunikasi mereka.
Youngmin terkekeh. "Keparat."
Tepat saat itu, datang mobil-mobil yang membawa pasukan lain. Mereka langsung menembaki sang kapten dan orang-orangnya begitu turun. Terpaksa kembali menangani targetnya yang kolot, kapten pergi meninggalkan Youngmin tanpa pengawasan. Youngmin berlari pergi menyelamatkan koper-kopernya dan mengoperkannya ke dalam mobil.
"Cap! Unit S clear, Ron clear! We're leaving!" suara Wonwoo menggema di telinga sang kapten saat ia tengah sibuk berlindung dari hujan peluru.
"Semuanya mundur! Kita pergi sekarang!"
***
Yeayyyyyy akhirnya update!:")
Seneng banget. Walau ngenes juga karena draftnya belum selesai:")Ada yang mau komen buat prolognya? Silakan!:)
Sebelumnya aku sudah bilang kalau setiap bab >1k. Tapi ada sih beberapa bab yang sekitar 900 kata. Jadwal update, aku belum bisa memastikan. Tapi yang pasti antara hari Jumat dan Sabtu.
See ya!👋
KAMU SEDANG MEMBACA
KERUB [FINISHED]
Fanfic[au] Hujan amunisi di Insa-dong hari itu lah yang akhirnya membawa Jisoo pada Taeyong, dengan segala cerita yang mengikutinya. ##### Tell My Yearn to The Rain versi revisi. [folder asli TMYTTR masih tersedia di bab terakhir jika ingin membaca]