Konvokasi

3K 371 15
                                    

Cinta. Memangnya apa itu? Orang bilang cinta itu omong kosong, sebuah kehampaan yang tak terbatas. Ketidakjelasan yang infiniti dan tak akan pernah berujung, selalu melibatkan banyak pihak dan terlibat dalam banyak hal. Orang bilang cinta itu menyesatkan. Orang bilang cinta itu bebal. Cinta itu tidak pernah ada. Cinta hanyalah sugesti belaka yang diciptakan otak manusia untuk merespons tindak ketertarikan terhadap suatu objek, atau seseorang. Aku sendiri tidak mengerti, tidak dapat menyimpulkan apa itu cinta. Banyak buku dan film yang menyebutkan tentang cinta, juga cerita Romeo dan Juliet yang terkenal itu. Atau Si Cantik dan Si Buruk Rupa. Semuanya benar-benar tak ku mengerti. Jika mereka harus berpisah hanya untuk disatukan kembali di suatu tempat, mengapa mereka harus bertemu yang malah menyisakan luka? Jika salah satu pihak menghilang, apa pihak satunya juga akan menghilang? Atau, pihak satunya tetap diam di sana ditemani rasa rindu mendalam? Itulah cinta, suatu delusi yang hanya berisikan komplikasi.

Jisoo menghentikan langkah di ujung koridor. Ia mendecak kesal. Lahi-lagi hujan. Ia lapar, dan malah tidak bawa payung. Kantin sudah tutup. Toh kalau masih buka, makanannya sudah habis. Dan, oh, ia juga tidak bawa uang. Lengkap sudah kesialannya hari ini.

"Kau tidak bawa payung?"

Jisoo menoleh, mendapati seorang pria berdiri di sebelahnya sambil menenteng sebuah payung. Memastikan siapa yang pria itu ajak bicara, ia menoleh ke sekelilingnya. Nihil. Hanya mereka di sana.

"Kau."

Pria itu berujar lagi, kali ini menunjuk Jisoo dengan dagunya.

Jisoo mengacungkan telunjuk di depan wajahnya. "A-aku?"

Pria itu mengangguk. Jisoo refleks menggeleng sambil menggaruk tengkuknya, membuatnya tampak seperti orang bodoh.

"Mau pulang, ya? Pakai saja payungku." ujar pria itu sambil menyodorkan payungnya.

"Eh, tidak usah. Kau pakai saja. Aku bisa menunggu terang." tolak Jisoo halus.

"Kau lihat hujannya sederas ini? Mustahil berhenti secepat yang kau kira, Nona."

KERUB [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang