Siang itu, di perpustakaan. Jisoo, Doyoung, dan Jinyoung sedang sibuk mengerjakan tugas mereka yang sempat tertunda. Jisoo dan Jinyoung mengerjakan sebuah gambar semi realistis berukuran A3, sementara Doyoung mengerjakan rangkuman novel setebal lima ratus halaman. Mereka sama sekali tak mengalihkan pandangan barang sedetik. Mungkin hanya untuk meregangkan tubuh, kemudian melanjutkan pekerjaan kembali. Jemari Jisoo dan Jinyoung sudah menghitam akibat arsiran yang mereka buat, Doyoung sudah entah berapa kali meneteskan obat tetes mata dan memijit tangannya sendiri.
"Ah, aku selesai!" bisik Jinyoung sambil melempar pensilnya ke dalam tas. Ia berdiri untuk meregangkan tubuhnya secara keseluruhan, lalu mengambil botol minumnya. Ingin rasanya ia mengguyur air minumnya pada wajah dan rambutnya.
Jisoo melirik, mendengus kesal. Sebentar lagi. Tinggal melengkapi beberapa bagian dan gambarnya selesai.
"Aku mengompol! Sialan!" Doyoung beranjak tiba-tiba dan berlari pergi.
Jinyoung mendesah singkat. Ia kembali duduk. "Sudah? Ayo cari buku quotes."
"Aku bisa membuat quotesku sendiri." Jisoo mencebik.
"Jangan sok jago. Quotesmu tak masuk akal."
"Oh ya?"
"Makan untuk hidup, hidup untuk makan." Jinyoung mencebik.
Jisoo melirik tajam. "Kau akan mati kalau tak makan!"
"Masalah?"
Jisoo memutar mata. Ia melanjutkan pekerjaannya, lalu beranjak tak lama kemudian. Ia dan Jinyoung pergi cukup jauh dari tempat mereka, dan mencari cukup lama.
June beranjak dari tempatnya. Ia menenteng botol air mineral. Ia hampiri meja Jisoo, berhenti di sana untuk mengamati pekerjaannya. Ia mencebik, kemudian mengambil ponselnya. Ia memotret hasil gambaran Jisoo, lalu mengirimnya pada grup chat.
June : (photo)
Moon Taeil : WOAAAAHHHHHHHH
Ong : hehe
Roseanne P. : bodoh. apa yang kau lakukan di sana dasar lamban
Moon Taeil : oppa cepatlah rosé sudah tak sabar
Mark Tuan : kau sudah di sana? cepatlah. perhatikan situasi
June : ya, hyung
Lalisa PM : sempat-sempatnya mengirim foto.
Ong : i'm hungru
Ong : hungy
Ong : hungry
Ong : bedebah.
YookCanDoIt : eat my ass :*
Zhou Jie Qiong : berisik.
*Cheng Xiao left the group*
Chittaphon L. : bye bye bitcH
June mengantongi ponselnya. Ia meraih botol minumnya, menumpahkan sedikit isinya pada hasil gambaran Jisoo. Matanya sesekali awas, beruntung tak ada yang melihatnya. Ia sekali lagi memotret hasil kerjanya, kemudian pergi.
June : (photo)
June : dokumentasi :*
YookCanDoIt : yeay you can do it
KAMU SEDANG MEMBACA
KERUB [FINISHED]
Fanfiction[au] Hujan amunisi di Insa-dong hari itu lah yang akhirnya membawa Jisoo pada Taeyong, dengan segala cerita yang mengikutinya. ##### Tell My Yearn to The Rain versi revisi. [folder asli TMYTTR masih tersedia di bab terakhir jika ingin membaca]